Sukses tidak ditentukan intellectual quotient (IQ) atau tingginya nilai akademik saja ataupun kepemimpinan dalam berbagai kegiatan ekstra kurikuler saja. Tapi sukses lebih banyak ditentukan oleh Guts, Resilience, Initiative (GRIT).
GRIT merupakan kombinasi dari passion atau kecintaan pada apa kita lakukan dengan perseverance atau kegigihan, ketangguhan dan daya tahan atau semangat pantang menyerah bila berhadapan dengan tantangan atau kegagalan.
Rektor Universitas Yarsi, Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D menyatakan itu saat Wisuda Sarjana dan Pascasarjana Universitas Yarsi semester Genap tahun akademik 2021/2022, tadi pagi.
Selanjutnya Prof Fasli mengutip bukunya GRIT: why passion and resilience are the secrets to success karya Prof. Angela Duckworth menyatakan, untuk raih sukses dalam kehidupan diperlukan empat sikap, pertama bangunlah kecintaan pada pekerjaan yang digeluti. Kedua, tetap fokus pada tujuan ingin dicapai. Ketiga, asah diri serta berlatih dengan sungguh menguasai pengetahuan dan kompetensi dibutuhkan Terakhir, keempat, bekerjalah mencapai tujuan lebih besar baik untuk kesehatan diri, kesejahteraan dan keadilan serta kemuliaan buat umat manusia.
Menurut Wakil Menteri Pendidikan Nasional tahun 2010 pendapat itu sesuai Islam, sejak 14 abad lalu ajaran Islam telah mengajarkan meraih sukses menjadi pemimpin, seseorang harus memiliki empat sikap yaitu Shiddiq (benar dan tepat dalam bertindak), Amanah (bisa dipercaya), Tabligh (mengajak kepada kebaikan) dan Fathonah (Cerdas dalam semua dimensi kehidupan).
Sambutan Prof Fasli memberikan banyak pengetahuan, pencerahan dan informasi, termasuk menghadapi berbagai ketidakpastian yang disebabkan pandemi Covid-19 dan berbagai disrupsi lainnya. Baik karena perubahan iklim (climate change), misalnya penetrasi dari teknologi digital maupun akibat perang Ukraina-Rusia dengan segala dampak negatifnya baik ditingkat global maupun nasional.
Mengahadapi ketidakpastian Rektor Universitas Yarsi memberikan petunjuk, marilah kita tetap berpegang pada firman Allah SWT. Allah tidak akan memberikan cobaan suatu kaum kecuali kaum tersebut mampu mengatasinya.
Agama Islam menjanjikan kalau kita menjalani cobaan dengan tawaduk dan tawakal maka Insya Allah akan disediakan kemuliaan pada kita.
Karena itu, kata Prof Fasli, mari kita perkuat iman dan taqwa serta ibadah kita, serasa bersatu padu mencari jalan keluar dari masalah dihadapi bangsa.
Selain itu tingkatkan empati serta mengasah rasa kemanusiaan sehingga secara bersama-sama dan dengan bermartabat kita berhasil keluar dari berbagai masalah tersebut,”Insya Allah,”pinta alumnus Doktoral Cornell University.
Kepada wisudawan dan wisudawati Universitas Yarsi, Prof Fasli ucapkan selamat berpisah dengan dunia kampus dan selamat datang di dunia nyata. “Dunia penuh tantangan tapi juga dunia yang sangat menjanjikan,” tutup Prof Fasli.
Wisuda kali ini, selain Ketua Pengurus Yayasan Yarsi, Prof. dr. Jurnalis Uddin, P.A.K. Ketua, anggota Pembina Yayasan Yarsi, jajaran Ketua dan anggota Senat Akademik Universitas Yarsi serta para orangtua, wisudawan, hadir pula pendiri dan CEO dari United Kingdom Education Partnership, Sister Saeeda Begum Ahmed, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc dan perwakilan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III (Usman).