Perjalanan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) itu sebenarnya bagian dari sepuluh tahun lalu dalam proses penyelarasan pendidikan dunia kerja Apa yang dilihat ,dibutuhkan dunia kerja dan dunia industri(DUDI) harus diisi oleh anak-anak (mahasiswa). Para lulusan,siap terjun kedalam dunia kerja mengisi kebutuhan pekerjaan di berbagai area.
MBKM dicanangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset Teknologi (Kemendikbudristek) sudah masuk tahun kedua, ketiga, dan masih berproses. “Program ini konsen terus pada kualitas dan mutu mahasiswa hingga lulusan siap terjun dalam DUDI,” tutur Plt, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan , Diktiristek , Kemendikbud ristek, Dr.Ir.Sri.Gunani Partiwi, M.T. pada webinar Implementasi Sistem Penjamin Mutu Internal Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka, tadi pagi dilaksanakan Universitas Yarsi.
Selanjutnya Doktor Sri menerangkan, MBKM itu proses pembelajaran dari transformasi Pendidikan. Tujuannya mendorong mahasiswa menguasai berbagai keilmuan berguna masuk dunia kerja. Apa yang bisa dibutuhkan dunia industri, nanti, lulusan perguruan tinggi sudah bisa mengisi.
MBKM mempersiapkan kualitas dan mutu lulusan agar siap masuk DUDI “Jadi MBKM itu memenuhi kebutuhan DUDI atau wiraswasta,”ujar Alumnus Doktoral Instititut Pertanian Bogor
Dalam Webinar Universitas Yarsi ,banyak informasi berguna disampaikan, seperti penyesuaian standar Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) pada kebijakan MBKM. Disini Ibu Doktor Sri lebih bicara basis hukum kebijakan MBKM.
Kemudian hak belajar diluar program studi dalam Merdeka Belajar, dibahas pula peraturan terkaitnya seperti pasal 18 ayat 1 hingga 3, Permendikud No,3 Tahun 2020 mengenai Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan tidak ketinggalan penetapan standar Pendidikan tinggi.
Tiga hal penting lainnya disampaikan doktor Sri , pertama yang perlu diperhatikan universitas dalam membuat kebijakan MBKM, yaitu MBKM harus bisa mengakomodasi seluruh mahasiswa. Kedua Universitas harus cermat dalam menetapkan persyaratan mitra MBKM dan ketuga proses MBKM harus melalui trial and error, serta MBKM memang perlu suatu passion. “Jadi Universitas Yarsi harus bersemangat dalam mengimplementasikannya,” pesan Ibu doktor berhijab.
Webinar Universitas Yarsi ini organizednya Direktorat Pangkalan Data ,Jaminan Mutu dan Akreditasi (PDJAMA).
Direktur PDJAMA, Dr.Rifqatussa’adah,SKM,M.Kes mengatakan,Webinar Implementasi SPMI Yarsi hadirkankan Doktor Sri.Gunani bertujuan memberikan insight (wawasan) kepada seluruh civitas akademika Yarsi,dan perguruan tinggi lainnya dalam program Sistem Penjamin Mutu Internal (SPMI) untuk mengawal program MBKM .
Program penting dilaksanakan, karena berkaitan dengan salah satu program Institutional Support System Program Kompetisi Kampus Merdeka (ISS-PKKM) yang telah diperoleh oleh Yarsi dengan target terpenuhinya dokumen dasar hukum tata kelola dan pedoman implementasi MBKM
Lebih lanjut doktor Rifqatussa’adah menambahkan, implementasi MBKM kini merupakan salah satu isu sangat penting bagi perguruan tinggi. Program MBKM baru berjalan dua tahun dan hampir seluruh universitas swasta khususnya, sehingga dalam kegiatan ini memang diperlukan sumber utama menjadi rujukan bersama.
MBKM pada dasarnya universitas wajib memberikan pelayanan pembelajaran secara merdeka kepada mahasiswa, “ Dari webinar ini civitas akademika UY memahami konsep implementasi program MBKM dan dapat mengawal program yang diimplementasikan,”harap doktor Rifqatussa’adah
Webinar ini sukses digelar, berbagai perguruan tinggi di Indonesia turut serta dan banyak bertanya. Jumlahnya dari awal hingga akhir peserta tetap dua ratusan peserta..