Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Islam Swasta (PTIS) mengadakan Musyawarah Nasional XII di Universitas Muhammadiyah Jakarta. Munas kali ini mengnagkat tema mengenai “Peran PTIS dalam Mewujudkan Karakter Bangsa”. Rangkaian Seminar dan Lokakarya Nasional ini dihadiri 345 Pimpinan PTIS se-Indonesia dan berlangsung selama dua hari, yaitu dari tangal11-12 Juli 2019. Universitas YARSI sebagai salah satu anggota BKS PTIS juga turut hadir pada acara Munas tersebut, yang diwakili oleh Wakil Rektor I, dr. Miranti Pusparini, MPd(Ked)
Rektor UMJ, Prof. Dr. H. Syaiful Bakhri, SH, MH dalam sambutannya mengatakan, musyawarah ini dalam membentuk pengurus BKS PTIS masa amanah 2019-2023. Selain itu, untuk memperkuat persatuan dan kesatuan PTIS se-Indonesia yang diwujudkan dalam komitmen bersama. Sekaligus merumuskan rekomendasi hasil Munas bagi kepentingan PTIS itu sendiri maupun pemerintah terkait dengan kebijakan PT, serta kerjasama internasional.
Ketua Umum BKS PTIS 2015-2019, Prof. Dr. Hj. Masrurah Mokhtar, MA menjelaskan pertemuan ini merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan. Dalam paparannya, Prof. Masrurah menyampaikan segala kegiatan BKS PTIS selama kurun waktu jabatannya. Pertumbuhan dan perkembangan PTIS di Indonesia saat ini terlihat cukup menggembirakan, dimana terdapat sekitar 400 PTIS yang tersebar di Indonesia dan merupakan suatu jumlah yang besar. Jumlah PTIS yg besar ini memiliki potensi untuk mencerdaskan anak bangsa dalam pembentukan dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia.
Menteri Pendidikan Nasional RI yang juga Dewan Penasehat BKS PTIS, Prof. Dr. Muhajir mengatakan, BKS PTIS sebagai salah satu elemen dalam Sistem Pendidikan Nasional, memiliki tanggungjawab mencerdaskan kehidupan bangsa. BKS PTIS juga diharapkan mampu mewujudkan visi Indonesia 2030 untuk menciptakan masyarakat yang maju, sejahtera, mandiri dan berdaya saing tinggi, sekaligus mendorong inovasi untuk meningkatkan daya saing PTIS serta peran sentral dalam mendesain formasi bangsa ke depan. Prof. Muhajir berharap untuk kedepan, Pimpinan PTIS perlu mendapat perhatian bagaimana menyiapkan input yang berkualitas dalam menyiapkan SDM dan juga melakukan pembinaan kepada sekolah Islam swasta khususnya. Sehingga, sejak awal Indonesia telah menyiapkan calon mahasiswa yang berkualitas dan bakal pengembangan PTIS itu sendiri. Bila diperlukan, menjemput anak dimana mereka belajar, melakukan pembinaan, sehingga input sudah disiapkan sejak awal.
Prof. Mahfud MD, sebagai narasumber dalam diskusi mengenai topik Membangun Kesatuan Bangsa Pasca Pemilu 2019, menyampaikan paparnya mengenai Wasathiyah Islam dalam Membangun Karakter Bangsa. “Fondasi Nasionalisme kita adalah pluralisme respon atas pluralitas, toleransi, bersatu dalam keberagaman, demokrasi, dan normokrasi untuk ketertiban” paparnya. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.