Deputi Bidang Penguatan dan Pengembangan, Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek)/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), melalui Direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual menyelenggarakan Koordinasi Pengembangan Jurnal dan Penyerahan Sertifikat Akreditasi Jurnal Ilmiah Elektronik kepada 1.241 jurnal yang diwakili oleh ratusan peserta berbagai Perguruan Tinggi dari Provinsi Aceh sampai Papua, satunya adalah Universitas YARSI (UY) di Grand Sahid Jaya Hotel, Jakarta pada hari Senin (malam), 25 Agustus 2019.
Pada kesempatan itu UY merasa cukup puas kembali menerima 2 (dua) Sertifikat Akreditasi Jurnal Ilmiah sekaligus yakni Jurnal Pharmamedika dan Sainstekes yang diterima oleh Yos Sugandhi, Staff Lembaga Penelitihan (Lemlit) UY.
Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro (Menristek) dalam sambutannya mengatakan bahwa Jurnal Ilmiah Terakreditasi Nasional bergerak secara eksponensial dari beberapa tahun terakhir, hingga mencapai puncaknya terutama tahun 2019. Hal ini diakibatkan oleh tuntutan kebutuhan jurnal yang sangat tinggi sebagai persyaratan kenaikan jenjang jabatan bagi dosen, peneliti dan jabatan fungsional lainnya serta persyaratan kelulusan mahasiswa magister dan doktor.
“Saat ini, jurnal terakreditasi nasional yang dibutuhkan sebanyak 8.500 jurnal. Sampai 17 November 2019, ada sebanyak 3.463 jurnal yang telah terakreditasi,” kata Menristek.
Menristek juga menuturkan pihaknya berupaya memenuhi kebutuhan jurnal terakreditasi dengan membuat regulasi Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 9 tahun 2018 tentang Akreditasi Jurnal Ilmiah dan berbagai sub-sistem penunjang peningkatan kuantitas dan kualitas seperti: akses jurnal berlangganan gratis; sistem pengajuan akreditasi jurnal online melalui portal: arjuna.ristekdikti.go.id; integrasi jurnal nasional sehingga mudah diakses melalui portal: garuda.ristekdikti.go.id.
Rincian jurnal yang telah terakreditasi sebagai berikut: kelompok peringkat 1 sebanyak 57 jurnal; kelompok peringkat 2 sebanyak 724 jurnal; kelompok peringkat 3 sebanyak 758 jurnal; kelompok peringkat 4 sebanyak 1101 Jurnal; kelompok peringkat 5 sebanyak 710 Jurnal; dan kelompok peringkat 6 sebanyak 113 jurnal yang sudah masuk terindeks di Sinta berdasarkan hasil verifikasi, akreditasi dan evaluasi.
Sedangkan upaya lain yang dilakukan adalah pendampingan penulisan yang baik melalui id-Menulis; integrasi karya ilmiah mahasiswa melalui portal rama.ristekdikti.go.id; pembinaan dan pengukuran integritas akademik melalui portal anjani.ristekdikti.go.id; dan pendataan dan pengukuran publikasi dan kekayaan intelektual dosen dan peneliti di Indonesia melalui portal sinta.ristekdikti.go.id.
“Melalui akreditasi jurnal tersebut, para pengelola jurnal peneliti dapat termotivasi untuk lebih giat menghasilkan publikasi berkualitas dan perlahan serta dapat menghilangkan ketergantungan penggunaan sistem pengindeks publikasi dari luar negeri,” tutur Menristek Bambang.
“Publikasi ilmiah diharapkan sebagai titik awal dari inovasi hasil riset yang dibutuhkan oleh masyarakat sehingga dapat berdaya saing secara global,” tutur Menristek Bambang.
Sampai tanggal 18 November 2019, publikasi ilmiah Indonesia di tingkat ASEAN untuk tahun 2018 berdasarkan data di Scopus sebanyak 33.953, menduduki posisi pertama diikuti oleh Malaysia sebanyak 33.253. Namun publikasi untuk tahun 2019 Indonesia sementara menempati posisi kedua di angka 28.374 di bawah Malaysia yang memiliki 28.404 jurnal saat ini.
Menristek Bambang berharap sertifikat akreditasi jurnal tahun 2019 dapat memacu para penerima untuk semakin berprestasi dan meningkatkan daya saing bangsa, dan tidak hanya berhenti pada publikasi jurnal tapi menjadikannya sebagai titik awal inovasi untuk menghasilkan produk hasil riset yang bermanfaat bagi masyarakat.
Turut hadir Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan Muhammad Dimyati menuturkan secara kuantitas jurnal terakreditasi meningkat namun secara kualitas masih banyak yang di posisi peringkat 3 sampai 6 sehingga tahun depan selain kuantitas, kualitas akan terus tingkatkan.
“Kemristek dan LPDP bersepakat untuk melakukan integrasi data bersama dalam proses seleksi pendanaan riset sehingga dapat dilakukan pendanaan multi sumber untuk satu program riset untuk menghindari duplikasi pendanaan. Pihak LPDP akan menggunakan data Sinta sebagai awal untuk proses seleksi hibah riset,” ujar Dimyati.
Di samping penyerahan sertifikat akreditasi jurnal, juga dilakukan pemberian insentif kepada jurnal terakreditasi peringkat 1 dan 2 sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras memenuhi standar tata kelola jurnal terakreditasi nasional. Kemudian dilanjutkan dengan peluncuran Sinta dan Arjuna Go Mobile sebagai aplikasi yang memudahkan penggunaan Sinta dan pengajuan akreditasi jurnal; penandatanganan nota kesepahaman antara Kemristek/BRIN dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan tentang Program Pendanaan Penelitian dan Interoperabilitas Data.
Keesokan harinya (Selasa, 26 November 2019) Yos Sugandhi menyerahkan Sertifikat Akreditasi Jurnal Ilmiah dan Medali Sinta kepada Kepala Lembaga Penelitian (Lemlit) UY, Dr. Tripanjiasih Susmiarsih, S.Si, M.Biomed, PA. yang juga menjabat sebagai Wakil Rektor II UY di ruang kerjanya di Menara Yarsi lantai 1, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Usai serah terima tersebut, Dr. Asih mengatakan saat ini UY telah menerbitkan 10 (sepuluh) Jurnal Ilmiah oleh berbagai fakultas yang ada. Dari semua jurnal tersebut, baru 5 yang sudah terakreditasi (termasuk 2 jurnal yang baru saja diterima) yakni Jurnal Psikogenesis (FPsi-UY) terakreditasi Sinta (Science and Technology Index) 4 (empat); Jurnal Bibliotech (FEB-UY) Sinta 4 (empat); Majalah Kesehatan Pharmamedika (FK-UY) Sinta 5; Sainstekes (Lembaga Penelitian UY) Sinta 5 (lima); dan YARSI Medical Journal (FK-UY) Sinta 6 (enam). Sedangkan 5 jurnal lainnya adalah Jurnal Adil dan Jurnal JEBA sedang dalam proses akreditasi, Jurnal JTIY (Jurnal Teknologi Informasi YARSI) sedang mempersiapkan dan memenuhi persyaratan akreditasi, PAKSI (Jurnal Pajak, Akuntansi, Sistem Informasi, dan Auditing), dan Journal of Pharmacology adalah jurnal baru yg akan terbit, edisi perdana pada bulan Januari 2020.
Pada kesempatan itu UY merasa cukup puas kembali menerima 2 (dua) Sertifikat Akreditasi Jurnal Ilmiah sekaligus yakni Jurnal Pharmamedika dan Sainstekes yang diterima oleh Yos Sugandhi, Staff Lembaga Penelitihan (Lemlit) UY.
“Target minimal saya ke depan adalah semua jurnal terbitan UY tersebut dapat terakreditasi, agar para dosen mendapat point (nilai) Kum pada tulisan atau artikel ilmiahnya,” harap Dr. Asih.
Dr. Asih juga menjelaskan semakin tinggi peringkat Sinta sebuah jurnal ilmiah, maka semakin besar pula kredit point artikel dosen yang didapat. Sinta 1 yang disebut juga Terindex Scopus nilainya yang diperoleh sebesar 40 poin, Sinta 2 (terakreditasi secara nasional) nilainya 25 poin, dan Sinta 3-6 hanya 10-15 poin. (ART/dari berbagai sumber)
“Universitas YARSI, Islami dan Berkualitas”