Universitas YARSI berkesempatan jadi tuan rumah dan menjadi fasilitator Meet and Great with CEO ASIC (Accreditation Service for International Schools, College, and Universities) di Ruang Seminar Rektorat Lt 1. Univ. YARSI Menara YARSI kav 13 jl. Letjen Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat (Rabu, 12 Februari 2020).
Acara yang dibuka secara resmi oleh Rektor Universitas YARSI – Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D. ini merupakan Sharing dan Diskusi dengan CEO Accreditation Service for International Schools, Colleges & Universities (ASIC) Mr. Lee Hammond. Atas Prakarsa Pangkalan Data Jaminan Mutu dan Akreditasi (PDJAMA) UY – Dr. Rifqatussaadah, bekerjasama dengan PIC Akreditasi Internasional by ASIC melalui undangan Ir. A. Harits Nu’man, MT., PhD., IPM.
Kegiatan ini dihadiri hampir seluruh pejabat struktural Universitas YARSI. Selain UY, hadir juga perwakilan Lembaga Penjamin Mutu perguruan-perguruan tinggi lainnya seperti: Unisba, UIR, Unissula, Universitas Widyatama, Universitas Mercu Buana, Jakarta, Polban, Tel U, Universitas Esa Unggul, IKK IPB, Universitas Moestopo Beragama, POLINEMA, Universitas Jember, dan Universitas Negeri Semarang.
ASIC adalah badan akreditasi independen yang disetujui pemerintah yang berspesialisasi dalam akreditasi sekolah, perguruan tinggi, universitas, organisasi pelatihan dan penyedia pendidikan online dan jarak jauh, baik di Inggris maupun di luar negeri.
“Proses kami memeriksa lembaga secara keseluruhan termasuk sistem administrasi, pengajaran dan penyampaian kursus untuk memastikan bahwa standar yang diperlukan dipenuhi,” kata Mr. Hammond.
Akreditasi ASIC menurut Mr. Hammond diakui oleh UK Visas & Immigration (UKVI), bagian dari Home Office, sebagai persyaratan kualifikasi untuk institusi Inggris yang ingin mendaftarkan siswa internasional (dari luar Wilayah Ekonomi Eropa (EEA) dan Swiss) dalam jangka pendek visa belajar dan visa Pengunjung Standar.
Mr. Hammond menjelaskan bahwa proses akreditasi dibagi menjadi dua. Pertama adalah pengantar singkat tentang ASIC, prosesnya, cara mendapatkan akreditasi. Kedua berfokus pada pengakuan., formulir aplikasi tersedia di situs web dan yang perlu dilengkapi dan dikirim untuk mengimbangi kantor dengan dokumentasi pendukung.
“Setelah aplikasi diterima, kami melakukan proses itu dan pemeriksaan yang relevan pada fasilitas informasi. Kami akan melakukan hal-hal seperti situs web, dan lain sebagainya. Melalui dokumen, juga dilakukan pengecekan apakah mendukung aplikasi atau tidak. Kemudian kami mengajukan pertanyaan kepada Anda tentang informasi yang kami kirimkan. Bagaimana Anda mengajar dan lain-lain, semua adalah bagian dari proses aplikasi itu sendiri,” jelas Hammond.
“Jika aplikasi tidak ada masalah, kami akan melakukan kunjungan atau inspeksi, di mana kita dapat menyaksikan sendiri di saat Anda memiliki pengajaran penuh. Selama kunjungan (inspeksi) itu sendiri, tergantung pada jumlah departemen Anda akan menentukan jumlah inspektur dan beberapa hari mereka berada di sana,” tambah Hammond.
ASIC suka melakukan pengamatan dan melihat langsung proses belajar mengajar. Menyaksikan cara atau tindakan lain jika ada memiliki sistem internet, kemudian bagaimana siswa dapat masuk untuk melihat rencana pelajaran, misalnya, dengan kemajuan, jadwal, dan sebagainya, mereka ingin melihat semua itu.
Sementara itu, kata Hammond periode akreditasi berlangsung selama empat tahun. Semasa itu, jika ada perubahan, mereka akan menghubungi agar bisa melakukan penilaian. Mereka sangat mengharapkan sikap kooperatif dari universitas untuk memberi tahu mereka jika ada perubahan tertentu pada kurikulum, manajemen, dan atau segala perubahan fisik pada institusi. (ART)
“Universitas YARSI, Islami dan Berkualitas”