Rektor Universitas YARSI (UY), Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D. beserta jajarannya bersilahturahmi ke PT. Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (Senin, 17/02/2020) di daerah Ancol Barat, Pademangan, Jakarta Utara guna membahas kerjasama menangani masalah stunting yang terjadi di 10 desa lokus di 6 kecamatan Kabupaten Padeglang, Provinsi Banten.
Sejak dipercaya menjadi salah satu dari 17 perguruan tinggi di Indonesia untuk pendampingan daerah-daerah yang memiliki anak-anak stunting, Universitas YARSI telah banyak melakukan berbagai kegiatan berkaitan penanggulangan stunting di Pandeglang, Banten. Diantaranya, melakukan berbagai kegiatan Advokasi dengan Bupati Pandeglang, kerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang, Pelatihan Kader, Pelatihan Pengukuran Panjang/Tinggi Badan Anak, edukasi di desa, pembuatan data ‘by name by address’, dan intervensi di 10 desa lokus di 6 kecamatan yang ada di Kab. Pandeglang.
“Kami juga sudah berkerjasama dengan pemerintah, dinas-dinas, organisasi-organisasi masyarakat yang ikut bersama-sama mengatasi stunting,” ujar Prof. Fasli Jalal saat pertemuan dengan PT Pokphand.
“Dulu, saya pernah berdialog dengan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla pada waktu itu, di mana saat Indonesia tengah melakukan perbaikan dalam segi ekonomi, SDM, dan infrastruktur, tetapi stunting malah naik,” kenang Prof. Fasli Jalal.
Pertumbuhan penduduk Indonesia 15 tahun mendatang, kata Prof. Fasli Jalal diperkirakan menjadi generasi penduduk usia produktif. Akan tetapi, jika stunting tidak ditanggapi dengan serius, hal ini akan menurunkan produktivitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia dan Bonus Demografi yang diimpikan tidak akan termanfaatkan dengan baik.
“Dampak yang terjadi pada tumbuh kembang anak akan gagal tumbuh, terhambat perkembangan kognitif dan motoriknya. Gangguan metabolik pada saat dewasa, dan risiko terkena penyakit tidak menular seperti diabetes, obesitas, stroke, dan penyakit jantung,” jelas Prof. Fasli.
Dalam pertemuan singkat tersebut disampaikan bahwa PT Pokphand akan menyediakan 100.000 butir telur ayam perminggu selama 6 bulan berturut-turut dan Universitas YARSI dipercaya untuk mendistribusikannya kepada anak-anak stunting di 10 desa lokus Kab. Pandeglang, Banten. Mereka mengharapkan pendistribusian ini benar-benar tepat sasaran dan sampai pada anak-anak stunting serta ibu-ibu hamil dan menyusui atau keluarga yang memiliki 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) agar dapat meningkatkan gizi tumbuh kembang anak yang diperlukan supaya tidak stunting.
Selain itu Presiden Direktur (Presdir) PT Pokphand, Tjiu Thomas Effendy menuturkan saya sangat tertarik dengan program kerjasama ini yang sangat terstruktur dengan baik dan mendalam, ini bisa menjadi model untuk ke depannya.
“Program ini harus jalan dulu, baru nanti kita evaluasi, apa-apa saja yang diperlukan untuk kegiatan ini di kemudian hari, akan kita penuhi” kata Thomas Effendy.
Sebenarnya Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (PT Pokphand) telah melakukan banyak program peningkatan kualitas gizi anak stunting di Indonesia, akan tetapi setelah melakukan kerjasama dengan berbagai universitas dan organisasi yang pernah kerjasama itu tidak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh PT Pokphand.
Kemudian PT Pokphand kembali mencari mitra baru melalui media internet dan menemukan universitas YARSI yang sudah banyak melakukan kegiatan penanggulangan masalah stunting di kabupaten Pandeglang, Banten. Maka, PT Pokphand mengundang UY untuk menjadi mitra dalam hal tersebut.
PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk merupakan perusahaan swasta nasional yang bergerak di bidang agro industri dengan memproduksi pakan ternak, pengembangbiakan dan budidaya ayam pedaging bersama dengan pengolahannya, makanan olahan, pelestarian ayam, dan lain sebagainya. (NVS/ART)
“Universitas YARSI, Islami dan Berkualitas”