Lebih dari 100 orang warga Bekasi dan sekitarnya mendapat layanan operasi katarak secara cuma-cuma atau gratis di Rumah Sakit Siloam Bekasi Timur (Minggu, 18/08/2019). Bakti sosial (Baksos) ini terselenggara berkat kerja sama antara Universitas YARSI (YARSI Save Vision) dengan PERDAMI (Persatuan Dokter Spesialis Mata Indonesia) cabang Bekasi, dan RS Siloam Bekasi Timur.
Baksos yang melibatkan 40 dokter Spesialis Mata ini dihadiri oleh Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D. (Rektor UY), Dr. Dra. Himmi Marsiati, MS (Wakil Rektor II UY), Dr. Suhirman Madjid, SE., M.Si. (Kepala Pusat Pemberdayaan Pedesaan/YARSI Village Empowerment Centre), dr. Ervina (Direktur RS Siloam Bekasi Timur), dr. Riky Tsan, Sp.M. (Ketua Perdami Cab. Kota Bekasi), dan dr. Komaruddin Askar (Ketua IDI Cab. Kota Bekasi).
Prof. Fasli Jalal mengatakan bahwa berbeda dengan banyak kampus, di Universitas YARSI, Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dipegang oleh salah satu Wakil Rektor khusus di mana biasanya PkM kebanyakan dicampur dengan penelitian. Oleh karena penelitiannya yang meraksasa, sehingga pengabdiannya kadang-kadang agak terkendala.
“Justru kami melihat perguruan tinggi harus memprioritaskan selain dari pengajaran dan penelitian tapi kedua hal itu harus diberikan sebanyak mungkin untuk kemaslahatan masyarakat. Maka dari itu di Universitas YARSI, pengabdian masyarakat kita putuskan memiliki wakil rektor sendiri,” ucap Prof Fasli Jalal.
Prof Fasli Jalal juga menyebutkan YARSI Save Vision adalah salah satu unit PkM di UY yang khusus menangani masalah penyakit mata. Kegiatan serupa ini sudah rutin dilakukan oleh UY sekitar 4 sampai 5 kali dalam setahun.
“Seperti yang kita saksikan, minat masyarakat terhadap kegiatan ini makin lama semakin tinggi. Meskipun BPJS sudah berupaya menjangkau mereka, namun ternyata tidak semuanya mendapatkan,” ungkap Prof. Fasli Jalal.
“Bagi yang belum kita memberi kemudahan melalui satu operasi sehingga mereka dapat melihat kembali dengan jelas dan dapat membuat hidupnya jadi berubah,” tambah Prof. Fasli Jalal.
dr. Ervina (Direktur RS Siloam Bekasi Timur) dalam sambutannya mengatakan semula ditargetkan dalam Baksos ini hanya sekitar 50 orang saja yang akan mendapatkan operasi katarak. Namun pada malam sebelumnya sudah tercatat sekitar 90 orang dan pada pagi harinya sudah mendaftar lebih dari 100 orang.
dr. Ervina juga menjelaskan bahwa baksos kali ini digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang ke 74 dan kebetulan juga bertepatan dengan ulang tahun ke 2 (dua) RS Siloam Bekasi.
“Dengan semangat kemerdekaan itu diharapkan masyarakat juga bisa merdeka dari penyakit katarak,” ucap dr. Ervina.
dr. Ervina berpesan kepada peserta Baksos agar dapat mengikuti semua aturan dan SOP yang berlaku sehingga acara ini dapat berjalan seperti yang diinginkan. Pada kesempatan itu pula, menyampaikan rasa terima kasih kepada warga Kota Bekasi, karena sudah diberi kesempatan untuk melayani. Sebagai wujud rasa syukur, RS Siloam Bekasi Timur ingin berbagi dan melakukan suatu pengabdian kepada masyarakat.
“Semoga acara ini dapat berjalan dengan baik dan lancar, apabila ada kekurangan, kami mohon agar diberikan maaf yang sebesar-besarnya,” kata dr. Ervina menutup sambutannya.
Ketua Perdami Kota Bekasi, dr. Riky Tsan, Sp.M. menyampaikan masalah kebutaan, terutama yang disebabkan oleh katarak tidak hanya menyebabkan kerusakan fisik saja tetapi berimbas pada aspek-aspek yang lain seperti financial, interaksi, dan komunikasi dengan masyarakat, serta ketergantungan pasien pada orang lain atau anggota keluarga. Maka dari itu kegiatan-kegiatan sosial operasi katarak yang dilaksanakan oleh organisasi profesi yang melibatkan lembaga pengabdian masyarakat harus kita dukung.
“Dengan cara inilah kita bisa mengurangi masalah kebutaan yang ada di masyarakat,” ucap dr. Riky.
“Saya sangat berterima kasih sekali kepada Universitas YARSI terutama YARSI Save Vision karena sampai saat ini sudah 4 (empat) kali mengadakan kerja sama dengan Perdami Cabang Bekasi melakukan kegiatan operasi katarak,” ujar dr. Riky.
Menurut dr. Riky, ternyata warga Bekasi cukup antusias untuk mengikuti kegiatan tersebut yang pada mulanya PERDAMI pesimis bisa mendapatkan sebanyak 50 pasien yang ditargetkan karena hampir semua orang sudah memiliki kartu BPJS yang bisa dicover oleh rumah sakit. Akhirnya melakukan screening sampai ke daerah-daerah pinggiran Bekasi seperti Tambun, bahkan kami merencanakan sampai ke daerah Muara Gembong.
“Alhamdulillah, bapak-ibu yang hadir bisa berkesempatan mengikuti acara baksos operasi katarak, mudah-mudahan dengan kegiatan ini upaya kita untuk mengatasi masalah kebutaan secara perlahan dapat terlaksana dengan baik,” jelas dr. Riky.
“Semoga nanti setelah operasi bapak-ibu diberikan kenikmatan dengan penglihatan mata yang baru bisa kembali melihat keindahan dunia ciptaan Tuhan ini dengan jelas,” pungkas dr. Riky. (ART)