TQM, Komitmen Universitas Yarsi Tegakkan Ruhul Islam

Belajar membaca Alquran bagi mahasiswa Universitas Yarsi(UY) luar biasa dan sangat nikmat. Disediakan pengajar dan pembimbing terbaik, gratis dan  tidak ada cambuk, tidak ada rotan .Tidak sebagaimana saya alami dahulu dalam mempelajari baca Al-Quran. Saat itu, saya salah membaca Alquran langsung dicambuk rotan ,” cerita Doktor Endy Muhammad Astiwara MA saat acara pembukaan  Tahsin Quran Mahasiswa (TQM) angkatan ke-1 Universitas Yarsi, kemarin.

Wakil Rektor V Universitas Yarsi meminta para mahasiswa untuk menjadikan pembiasaan baik membaca Alquran. Bagi mahasiswa akan menjadi suami dan bapak yang akan mengimami, sedangkan  mahasiswi menjadi istri dan ibu  mengajari anak-anaknya. “Nantinya akan merasakan manfaat dan kenikmatan hasil TQM ini,” seru alumni fakultas kedokteran Universitas Padjajaran.

Sementera Rektor Universitas Yarsi, Prof.dr.Fasli Jalal  menyambut baik kegiatan  ini. TQM merupakan salah satu komitmen UY untuk menegakkan Ruhul Islam dalam setiap kegiatan.  Disini perlu kerjasama dari lingkungan Yarsi dan keluarga dari para mahasiswa,

Kemanapun berada dan pergi mahasiswa UY akan selalu menjadi imam, bisa memberikan qultum dan khutbah jumat,” harap Rektor Universitas Yarsi

Saya yakin dan percaya TQM dilaksanakan dengan penuh kasih sayang,bernilai kekeluarga tidak lewat cambuk rotan. UY punya target agar mahasiswanya  bisa membaca Al-Quran dengan tartil sebagaimana  diperintahkan Al-Qur’an.“Seandainya masih jadi mahasiswa saya adalah orang  pertama mendaftar ikut TQM,” cakap Prof Fasli.

TQM  merupakan program  memperbagus bacaan Al-Qur’an  bagi Mahasiswa Universitas Yarsi.

Menurut Kepala Pusat Kajian dan Pengembangan Ruhul Islam, Doktor Karimulloh, MA , TQM digelar karena Beragamnya tingkat kemampuan membaca Al-Qur’an Mahasiswa Yarsi, baik yang rendah, sedang dan banyak juga yang tinggi. “Sehingga perlu standar membaca Al-Qur’an untuk lulusan Yarsi,” tutur Doktor Karimulloh.

Kapus Ruhul Islam berpesan agar tujuan acara ini terwujud, perlu dukungan dari semua pihak, terutama kerelaan mahasiswa untuk mengalokasikan waktu liburnya untuk belajar Al-Qur’an. Selain itu kepada mahasiswa jadikan pembelajaran Al-Qur’an ini adalah sesuatu yang menyenangkan dan mengesankan. Jangan jadikan program ini sebagai beban. “Ingat janji-janji Allah SWT dan Rasul-Nya akan kemulian orang  belajar dan mengajar Al-Qur’an,” Petuah Karimulloh.

TQM angkatan pertama ini diikuti lebih dari 500 mahasiswa strata satu. Jika ada yang tidak mau ikut, maka mahasiswa itu tidak bisa mengikuti skripsi, maka tidak akan lulus.

Bagi yang tetap tidak mau ikut padahal dia seorang muslim, pihak universitas akan melakukan persuasif, mengingatkan, menegur lewat mentor dan dilaporkan ke masing-masing prodi. 12 dosen agama ditambah 3 lembaga tahsin dari luar Universitas Yarsi akan mengajarkan dan membimbing  para mahasiswa.

Lembaga tahsin dari luar Universitas Yarsi menjadi pembimbing sebelumnya merupakan lembaga sukses  mendidik santri-santri untuk membaca Al-Quran dengan baik