Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) melakukan monitoring evaluasi (visitasi) ke Universitas Yarsi selama dua hari , kemarin..Visitasi itu berkaitan pembukaan program studi Spesialis Kedokteran Keluarga Layanan Primer(SpKKLP).
Tim Visitasi disambut Ketua Pengurus Yayasan Yarsi, Prof.dr.Jurnalis Uddin, PAK, Rektor Universitas Yarsi, Prof.dr.Fasli Jalal, Ph.D, para wakil rektor dan tidak ketinggalan Dekan Fakultas Kedokteran,Prof.dr.Rika Yuliwulandari,M.Hlt.Sc,Ph.D,Sp.KKLP
Banyak kegiatan dilakukan tim visitasi KKI diantaranya, presentasi, diskusi, pengecekan kelengkapan dokumen dan peninjauan sarana dan prasarana pendidikan di, Puskesmas dan klinik serta meninjau rumah sakit pendidikan utama dan wahana pendidikan Universitas Yarsi.
Tim visitasi terdiri Ketua KKI dr. Putu Moda Arsana, Sp.PD -KEMD, FINASIM, Ketua Divisi Pendidikan Konsil Kedokteran Prof. dr. Bachtiar Murtala, Sp.Rad(K), Ketua Divisi Pendidikan Konsil Kedokteran yaitu dr. Mariatul Fadilah, MARS, Sp.KKLP, PhD.
Ketua Divisi Pendidikan Konsil Kedokteran menyatakan, visitasi merupakan salah satu tahapan pemberian rekomendasi kepada program studi baru akan di buka.
Kami hadir menunjukkan mutu KKI,bukan sebatas memberikan rekomendasi. Lulusan SpKKLP Universitas Yarsi nantinya harus mempunyai ilmu mumpuni dan keterampilan sesuai standar.
“ Universitas Yarsi harus mencetak SpKKLP untuk tujuh semester, bukan ahli SpKKLP,”ingat Doktor Mariatul
Selanjutnya Doktor Mariatul mengatakan,dimanapun melakukan visitasi pasti memberikan catatan, termasuk ke Universitas Yarsi. Kepada Universitas akan berusia 56 tahun catatan itu terkait proposal telah dibuat. “Segeralah proposal diperbaiki sesuai ketentuan dan arahan,”pinta Doktor yang juga SpKKLP
“Rekomendasi diberikan jika revisi diminta segera dikirim ke KKI,” ingatnya
Doktor Mariatul juga dosen Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya menambahkan,selama visitasi di Yarsi kagum terhadap yayasan dan rektorat Universitas Yarsi,kesemuanya sangat siap mensupport, termasuk rumah sakit direktur serta dokter SpKKLPnya.
Ditambahkannya, Rumah Sakit Yarsi sangat bagus. Banyak ruangan kosong bisa dimanfaatkan SpKKLP, dan akan banyak kesempatan lebih berkreasi menenuhi kompetensi SpKKLP.
Sementara Prof. dr. Bachtiar Murtala, Sp.Rad(K) menyatakan, SpKKLP ini bagi Universitas Yarsi program dokter spesialis, baru pertama kali Universitas Yarsi
SpKKLP di Indonesia kehadirannya masih belum seluruhnya diterima para dokter spesialis.
“SpKKLP Yarsi harus bisa memperlihatkan kinerja terbaiknya sehingga benar -benar bisa melaksanakan pendidikan SpKKLP berkualitas,” ingat guru besar radiologi
Lebih lanjut,mereka yang meragukan SpKKLP , setelah melihat Universitas Yarsi bisa yakin sehingga diterima kehadirannya.
Menurut Prof Bachtiar selama dua hari visitasi, SpKKLP Yarsi ditemukan ada kekurangan dan dibutuhkan sedikit perbaikan. . Setelah diperbaiki, barulah dikeluarkan rekomendasinya. “Kehadiran KKI ini memberikan rekomendasi,”terangnya.
Prof Bachtiar mengatakan, Universitas Yarsi telah memperlihatkan semua terbaik dimilikinya seperti fasiltas rumah sakit, kampus , wahana pendidikan di klinik. “Sumber daya manusia sudah siap. support dari pendidik termasuk rumah sakit sudah baik,” tutur Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin
“Saya yakin Universitas Yarsi siap selenggarakan pendidikan dan siap cetak SpKKLP ,” ungkap Prof. Bachtiar
Menambahkan Prof Bachtiar, dr. Putu Moda Arsana, menjelaskan, SpKKLP paling berperan health promotion dan prevention (supaya manusia tidak sakit), kalau sakit biayanya mahal dan harus dicegah.
SpKKLP kedepannya sangat dibutuhkan seperti negara lain. Terutama layanan primer (supaya tetap sehat dan tidak sakit), jika sakit dilakukan pengobatan (curative), setelah itu ada pemulihan(rehabilitative).
Dokter Putu Moda menekankan, SpKKLP Yarsi harus kompeten bidang keilmuan, keterampilan perilaku, dan value(nilai luhur dalam diri).
Lulusan SpKKLP Yarsi harus mempunyai kompeten bidang perilaku mengutamakan nilai-nilai Islami dan nilai-nilai luhur kemanusiaan.
Pendidikan SpKKLP itu jangan hanya melihat knowledge dan Skill, tapi attitude dan value harus terus dikembangkan. SpKKLP Yarsi sudah rapi dan siap cetak SpKKLP .” Jika konsisten, apa dicita-citakan Yarsi akan tercapai,” seru Dosen Ilmu Penyakit Dalam Universitas Brawijaya.
Pada Bagian yang sama Prof. dr Jurnalis mengutarakan, pada pendirian SpKKLP banyak hal baru didalami Universitas Yarsi. Jika hasil visitasi dilakukan masih kurang , Universitas Yarsi dan Yayasan Yarsi akan terus memperbaiki. “Terima kasih pada tim visitasi KKI bertugas ke Yarsi,” ucap Prof Jurnalis.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi menambahkan, Yarsi masuk di dalam Pendidikan SpKKLP ingin menjadi pionir di bidang ini, karena hingga kini baru enam universitas dan perguruan tinggi swasta hanya dua, Universitas Yarsi kedua setelah Universitas Prima di Medan.
Pendirian SpKKLP menjadi pintu gerbang membuka spesialis lain. “Jika SpKKLP sudah dibuka, segera menyusul spesialis lain juga akan dibuka, seperti penyakit dalam, bedah,” tutur Ketua Pengurus Yayasan Yarsi
Rektor Universitas Yarsi menambahkan, pihak Yarsi sudah maksimal melakukan persiapan. Namun dalam prakteknya ada saja harus disiapi lagi .Dengan adanya kegiatan ini kekurangan akan dilengkapi. Universitas Yarsi siap melaksanakan program studi SpKKLP
“Kepada Tim Visitasi KKI terima kasih bermurah hati, teruslah membimbing SpKKLP Yarsi,”Ucap Prof dr. Fasli.
Sedangkan,Prof dr.Rika merasa berbesar hati terhadap penerangan dan pencerahan dari tim visitasi KKI.” Kami segera revisi, targetnya seminggu selesai dan segera dikirim ke KKI,” janji Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi.
Kemudian Prof Rika mengungkapkan , pembukaan SpKKLP ini perjuang tidak mudah bagi Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi, karena ini spesialis pertama.
Universitas Yarsi tidak akan main-main, kehadiran SpKKLP akan menghasilkan seorang residen dan diharapkan bisa meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.
Kami juga sangat konsen menyiapkan reseptor klinik, konsen menjaga mutu proses pendidikan dan aneka output dihasilkan sesuai ketentuan peraturan dan juga sesuai keunggulan kedokteran pencegahan presisi dan implementasi syariah.
Selain itu, definisi operasional akan dipertajam sehingga kompetensinya sesuai peraturan diberlakukan. “SpKKLP Yarsi segera diwujudkan menjadi terbaik, dan mutu terjaga serta mewujudkan proses pendidikan kedokteran presisi,” tutup Prof Rika (Usman)