Berita beberapa media massa 14 Maret 2025 menyebutkan bahwa sekitar 357 ribu orang yang sudah melakukan pemeriksaan di program Cek Kesehatan Gratis (CKG). Di sisi lain, laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mencatat bahwa hingga 16 Maret 2025 program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) telah menarik lebih dari 777 ribu pendaftar.
Ada tiga analisa yang menarik dari angka-angka ini. Pertama, kenyataan bahwa ada 357 ribu yang sudah diperiksa dari 777 ribu yang mendaftar. Hal ini sejalan dengan data 4 Maret 2025 dimana ada sekita 360 ribu pendaftar ini tapi yang benar-benar datang untuk di cek adalah 169 ribu orang saja, tidak sampai separuhnya. Jelas perlu ada upaya ekstra agar mereka yang sudah mendaftar akan benar-benar datang memeriksakan dirinya. Mungkin peran perangkat desa dan RT RW dapat difungsukan maksimal oleh Puskesmas setempat. Analisa ke dua, kalau dari jumlah total maka angka 777 ribu yang mendaftar per 16 Maret jelas meningkat dari 360 ribu orang yang mendaftar per 4 Maret, kenaikan sekitar 417 ribu dalam sekitar 10 hari kerja., dan mudah-mudahan terus meningkat di hari-hari mendatang. Analisa ke tiga, walaupun pencapaian 777 ribu dalam lebih dari sebulan program diluncurkan sudah merupakan kemajuan tetapi targetnya masih cukup jauh ya, 100 juta yang diperiksa dalam satu tahun. Untuk itu maka setidaknya ada lima hal yang dapat dilakukan.
Pertama, penjelasan ke masyarakat jelas perlu diperluas. Perlu dirinci lagi tentang jenis pemeriksaan apa yang akan dilakukan secara spesifik, apa pemeriksaan laboratoriumnya dll. Ke dua, jaminan ketersediaan sarana dan prasarana pemeriksaan kesehatan di Puskesmas dan klinik yang ditunjuk. Ke tiga, prosedur alur pemeriksaan yang nyaman, cepat dan efisien. Ke empat, kemudahan tentang bagaimana tindak lanjut yang dilakukan sesudah pada cek kesehatan menemukan sesuatu kelainan. Ke lima adalah penyuluhan terus menerus ke masyarakat luas tentang perlunya cek kesehatan ini bagi kesehatan diri kita, tidak bisa hanya disebutkan bahwa masyarakat belum sadar untuk memeriksakan dirinya saja.
Semoga program pemeriksaan kesehatan gratis ini dapat terus berjalan lancar dan mencapai target 100 juta setahun seperti yang direncanakan.
Prof Tjandra Yoga Aditama
Direktur Pascasarjana Universitas YARSI / Adjunt Professor Griggith University Australia