Banyak orang gelisah,di masa Covid-19, belajar melalui virtual, capek, jenuh dan bosan. Keluhan itu bagi Universitas Yarsi tidak berlaku. Malahan di masa pandemi , bagi Universitas resmi berdiri tahun 1967 makin sibuk, bertambah banyak dipelajari.
Belajar dengan online terus menerus dijabani. Salah satu bukti, program studi Perpustakaan dan Sains Informasi (PdSI) Universitas Yarsi menggelar webinar secara maraton.
Selasa, 9 November pagi hari mendatangkan pembicara tamu dari Pustaka Bogor , Etty Andriaty(ibu Etty). Ibu berjihab ini menjelaskan Best Practice Pengolahan Bahan Pustaka Menggunakan Sistem Klasifikasi UDC
Banyak pembahasan penting disampaikan Ibu Etty , diantaranya mengulas suatu analisis subjek . Materi ini bertujuan mengenali dan menentukan isi atau subjek dibahas sebuah buku. Kemudian menghindari kesalahan pemberian nomor kelas.
Ibu bergelar master juga memberikan petunjuk menggali subjek buku. Caranya baca cepat bagian-bagian penting dari dokumen sedang diolah, antara lain judul, daftar isi, kata pengantar, pendahuluan dan kesimpulan. Setelah itu amati subjek apa paling dominan dibahas dan keluarkan atau catat konsep subjek dokumen bersangkutan.
Selain itu Ibu yang mahir pustaka menerangkan cara menentukan urutan sitasi , samadengan subjek utama ,berupa objek, kegiatan , bahan dan lingkungan atau lokasi.
Menurut Ibu Etty, contohnya, jika judulnya perhitungan pendapatan nasional, maka urutan sitasinya menjadi pendapatan nasional-perhitungan.
Menariknya webinar ini, Ibu Etty selalu memberikan contoh setiap penjelasan disampaikan.
Siang harinya Program Studi PdSI menghadirkan pembicara Ketua Assosiasi Penyelenggara Pendidikan Tinggi Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Taufik Asmiyanto (Pak Taufik).
Sama halnya dengan ibu Etty , Pak Taufik juga memberikan banyak pengetahuan menarik.
Taufik bergelar Doktor menjelaskan, munculnya informasi sains (IS), mengutip teori informasi Shannon Weaver dari buku Robinson tahun 2009, IS lahir karena adanya peningkatan kesadaran terhadap informasi teknis sebagai sumber daya untuk industri berbasis penelitian. Kemudian IS muncul karena kebutuhan untuk menangani ledakan informasi. Selain itu pertumbuhan publikasi sangat cepat khususnya informasi ilmiah dan teknis selama pasca perang dunia kedua. TerakhirIS hadir karena peranan teknologi baru dalam menangani informasi.
Saat Doktor Taufiq bicara, banyak sekali pertanyaan bergulir. Semuanya dijawab lugas dan komunikatif oleh ketua program studi MID Program Vokasi Universitas Indonesia
Keesokan hari, Rabu, 10 Nopember, program studi PdSI Universitas Yarsi mendatang pembicara tamu , seorang Sub koordinator Perbaikan dan Perawatan Karya Rekam dan Naskah Kuno , Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Aris Riyadi
Pada webinar ini Bung Aris sapaan Aris Riyadi menyampaikan materi Preservasi informasi dan konservasi media.Materi ini bermanfaat bagi para mahasiswa saat praktikum materi konservasi naskah dengan metode Enkapsulasi, Deasidifikasi dan Laminasi menggunakan bahan-bahan impor.
Menurut Kepala Program Studi PdSI Universitas Yarsi, Indah Kurnianingsih, pembicara tamu hadir di webinar ini bagian dari rangkaian kegiatan Hibah DIKTI Program Kompetisi Kampus Merdeka, memang sudah dipersiapkan, tercantum dalam proposal
Dalam semester ganjil ini sudah diagendakan 30 kegiatan dosen tamu atau praktisi dari bebagai mata kuliah dan latar belakang profesi terkait mata kuliah masing-masing.
Tentunya setiap webinar mempunyai kriteria sukses. Ini disesuaikan dengan kebutuhan topik di setiap mata kuliah mengacu pada rencana pembelajaran semester (RPS) dan capaian pembelajaran lulusan (CPL) akan dicapai. “Kriteria sukses lebih ke aspek ketercapaian CPL yang ada di RPS,” tutur Indah
Akhirnya nanti dosen pengampu akan menyusun serangkaian kegiatan untuk melihat indikator ketercapaiannya. “Peserta wajib hadir adalah peserta mata kuliah tersebut.namun jika ada dari luar ingin hadir dipersilahkan,” tutup Indah