Rektor Universitas Yarsi, Prof.dr.Fasli Jalal, Ph.D (Prof Fasli) ,terpilih Ketua Umum Gerakan Usaha Pembaruan Pendidikan Islam. Prof Fasli menekankan pentingnya pendidikan berkarakter demi mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945.
Menurut Wakil Menteri Pendidikan Nasional tahun 2010,upaya mencerdaskan bangsa perlu langkah-langkah berdasarkan pada kecerdasan individu, komunitas, dan pada akhirnya, bangsa dan negara. Kemudian pendidikan tidak hanya tentang pengetahuan akademis, tetapi juga tentang membangun karakter beriman, bertakwa, berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang bertanggung jawab.
” Jadi cerdaskan bangsa butuh pendidikan karakter,” ujarnya disela sela Pengukuhan Pengurus Dewan Pengurus Pusat Gerakan Usaha Pembaruan Pendidikan Islam 2024-2029, di Universitas Yarsi , Ahad (4/8/2024).
Prof Fasli menambahkan,penanaman nilai-nilai moral dan karakter harus dimulai sejak dini melalui pengetahuan, pembiasaan, dan ekosistem yang mendukung. Kita tidak cukup hanya dengan memberikan fondasi moral. Karakter yang baik harus diiringi dengan kemampuan produktif dan kreatif. ”Harus mampu bekerja dalam tim dan melahirkan inovasi,” tambah Wakil Menteri Pendidikan Nasional tahun 2010
Prof Fasli juga menyoroti pentingnya produktivitas yang diukur tidak hanya dari sudut pandang ekonomi tetapi juga spiritual dan sosial.
Lebih jauh ragam pekerjaan sering dianggap non-formal seperti mengurus masjid atau berdakwah, sebenarnya memiliki nilai formal yang tinggi dalam perspektif agama kita.” Kita harus melihat produktivitas dari sudut pandang yang lebih luas,” kata Prof. Fasli.
Selain itu, Kepala BKKBN 2013-2015 juga mengajak masyarakat melihat tantangan teknologi dan peluang ekonomi sebagai kesempatan untuk hidup lebih sejahtera tanpa mengabaikan nilai-nilai moral. “Karakter moral harus menjadi dasar, tetapi juga harus ada karakter produktif mampu menjawab tantangan serta peluang dengan inovasi,” tegas Prof Fasli
Prof. Fasli menekankan pula peran sekolah sebagai tempat terbaik untuk membangun disiplin dan kejujuran. “Sekolah tempat ideal menanamkan nilai-nilai karakter karena settingnya lebih teratur. Kita harus memastikan bahwa nilai-nilai ini benar-benar diinternalisasi oleh siswa,” cakapnya
Prof Fasli berharap Gerakan Usaha Pembaruan Pendidikan Islam (GUPPI) yang lahir 1950 dapat terus berkontribusi membangun bangsa yang cerdas dan berkarakter sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa dalam menggapai Indonesia Emas 2045.
Selain itu GUPPI ini bisa menjadi motor penggerak bagi pembaruan pendidikan Islam di Indonesia sehingga mutu pendidikan kita dapat bersaing di dunia internasional.
Dulu orang Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Kamboja, Vietnam datang dan belajar ke Indonesia. ”Sekarang terbalik, kita pergi ke mereka dan ketemu dengan murid-murid kita yang sekarang jadi orang-orang penting,” terang Prof Fasli .
Prof Fasli mengatakan, GUPPI merupakan ormas Islam yang memang dari awalnya memberi perhatian terhadap usaha pembaruan dunia pendidikan Islam di Indonesia.
Pendidikan Islam di Indonesia tidak boleh hanya mengandalkan bantuan pemerintah
Menurutnya, seluruh komponen pendidikan harus lebih peduli dan memberi perhatian. Utamanya terhadap mutu dan kualitas pendidikan Islam di Indonesia.
“Karena itu, mari kita bersama-sama melakukan gerakan pembaruan pendidikan Islam. Sehingga pendidikan Islam bisa maju dan kompetitif,” ajak Prof Fasli.
Sementara Wakil Ketum GUPPI, Bahrul Hayat, Ph.D mengatakan, dunia pendidikan Islam itu selalu merujuk pada pesantren. “100 tahun potret pendidikan Indonesia tapi kita selalu merujuk dunia pendidikan Islam itu, satu rujukan pesantren,” kata Bahrul.
Kini, masyarakat banyak memilih lembaga-lembaga pendidikan yang tak hanya berbasis pendidikan umum, namun juga pendidikan Islam.
“Kita lihat sekarang SMA Islam tertentu mulai ramai, bahkan sekolah-sekolah Islam terpadu mulai banyak di mana-mana. Di perguruan tinggi kita juga ada perkembangannya,” ujar Bahrul.
“Saya ditugaskan pemerintah Kementerian Agama membuka Universitas Islam Internasional di Indonesia. Mudah-mudahan menjadi catatan sejarah baru,” ucapnya.
Sementara itu, Sekjen GUPPI, Rusydi Zakaria mengatakan, pemecahan persoalan tersebut tidak hanya ditingkat hilir saja. Melainkan ditingkat hulunya yang juga harus didorong.
“Untuk membendungnya lewat pendidikan. Nah, GUPPI dengan visinya membangun kemitraan secara strategis dengan berbagai stakeholder,” kata Rusydi.
“Jadi tidak hanya pemerintah. Namun juga masyarakat harus mencoba menyelesaikan problem-problem yang mendasar,” ujarnya.
Prof.dr.Fasli terpilih Ketua Umum GUPPI periode 2024-2029 didepan tim formatur pada Muktamar ke 10 di Jakarta pada 18 – 19 Mei 2024 Lalu mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Agama Bahrul Hayat dikukuhkan sebagai Wakil Ketua Umum, dan Dr. Amich Alhumami MA, kini Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan Bappenas ditunjuk sebagai Ketua Harian.
Sementara itu Drs. Rusydi Zakaria, M, Ed ditetapkan sebagai Sekretaris Jenderal dan Bendahara Umum Dr. Opik Abdurrahman Taufik.(usman)