Rektor Universitas YARSI, Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D. Hadiri Pengukuhan Tiga Guru Besar IPB

Rektor Universitas Yarsi (UY) Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D turut menghadiri pengukuhan tiga Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) yang sekaligus mengikuti orasi ilmiah, pembacaan SK dan pemberian tanda penghargaan Satya Lencana Sujana Utama kepada mereka (Sabtu, 11/01/2020) di Auditorium Fakultas Ekonomi dan Manajemen, kampus IPB Dramaga, Bogor.

Tiga guru besar tersebut, masing-masing Prof. Dr. dr. Sri Budiarti, Guru Besar Tetap pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Prof. Dr. Ir. R. Nunung Nuryantono, M.S., Guru besar Tetap pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen, serta Prof. Dr. Arif Satria, S.P., M.Si., Guru Besar Tetap pada Fakultas Ekologi Manusia.

Hadiri Pengukuhan Tiga Guru Besar IPB - 2
Dua dari kiri: Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D., Prof. Dr. dr. Sri Budiarti, Prof. Dr. Ir. R. Nunung Nuryantono, M.S., dan Prof. Dr. Arif Satria, S.P., M.Si.

Selain undangan resmi yang dialamatkan ke Universitas YARSI, Cempaka Putih, Jakarta Pusat itu, secara pribadi Rektor IPB, Prof. DR. Arif Satria, S.P, M.Si. sangat mengharapkan kehadiran Prof. Fasli Jalal yang disampaikan melalui WhatsApp karena dirinya salah satu dari Guru Besar IPB yang dikukuhkan.

Sidang Tebuka Institut Pertanian Bogor (IPB), Orasi Ilmiah serta penghargaan ini, selain dihadiri Rektor UY Prof. Fasli Jalal juga hadir beberapa Guru Besar dan Rektor beberapa Perguruan Tinggi terkemuka di Indonesia, staf khusus presiden, serta beberapa orang pejabat tinggi Negara lainnya.

Acara pengukuhan dan pemberian penghargaan tersebut menjadi istimewa ketika salah seorang guru besar yang dilantik, yakni Prof. DR. Arif Satria, S.P, M.Si., saat ini menjabat sebagai Rektor di Perguruan Tinggi bidang Pertanian terkemuka di Indonesia ini. Prof. Arif menjabat sebagai Rektor IPB, berdasarkan Surat Keputusan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tiggi, terhitung sejak Oktober 2019.

Profesor Arif pada orasinya yang berjudul “Modernisasi Ekologi dan Ekologi Politik, Prspektif Baru Analisis Tata Kelola Sumber Daya Alam”, menyampaikan bahwa Indonesia diperkirakan akan menjadi Negara maju sekitar tahun 2045 memerlukan strategi pembangunan yang pro lingkungan.

Hadiri Pengukuhan Tiga Guru Besar IPB - 3
Para hadirin, memadati Auditorium Fakultas Ekonomi dan Manajemen, kampus IPB Dramaga, Bogor.

Menurutnya, pangan, bioenergy, biofarmasi, ekowisata dan kemaritiman atau agro-maritim merupakan sektor-sektor ekonomi unggulan Indonesia. Namun berbagai persoalan sumberdaya alam dan lingkungan masih menjadi kendala.

Namun saat ini Indonesia masih dihadapi dengan ‘Resesi Lingkungan’, diantaranya masalah sampah, limbah plastik, yang dampaknya menimbulkan berbagai bencana alam seperti banjir yang baru-baru ini terjadi.

Menurutnya, krisis lingkungan tersebut erat kaitannya dengan tata kelola lingkungan yang masih belum baik. Krisis lingkunan tetrsebut dapat diatasi melalui perspektif baru yang disebut dengan “Modernisasi Ekologi serta Ekologi Politik,” yang memiliki kekuatan dalam memahami akar persolan beragam krisis ekologi dengan menawarkan solusi tata kelola pembangunan dalam jangka panjang.

Sementara itu, Prof. Dr. Ir. R. Nunung Nuryanto, M.Si., dalam orasi yang berjudul “Implikasi Ekonomi Inklusi Kualitas Pembangunan Nasional, Fakta, Tantangan dan Strategi” menyoroti masalah kesenjangan ekonomi.

Hadiri Pengukuhan Tiga Guru Besar IPB - 4
Acara pengukuhan ini juga dihadiri oleh beberapa orang penjabat pemerintahan.

Menurutnya, kesenjangan ini dapat diatasi diataranya dengan peningkatan pembangunan ingklusif dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), peluang kerja dan pemodalan.

Prof, Nunung Nuryanto menyampaikan bahwa, tahapan-tahapan pembangunan Indonesia telah membawa Indonesia masuk kedalam katagori middle income country. Berbagai capaian dan keberhsilan telah ditunjukan sejak berdirinya Negara Republik Indonesia. Fakta-fakta yang ada menunjukan bahwa ternyata masih ada beberapa hal penting yang harus dapat segera diselesaikan, yaitu permasalahan kemiskinan, pengangguran dan ketimpangan ekonomi.

Sedangkan Prof.Dr.dr. Sri Budiarti , Guru Besar Tetap pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam memaparkan orasi Ilmiah berjudul “Strategi Menghadapi Infeksi Bakteri Resisten Antibiotik”. Menurut Prorf. Sri Budiarti materi ilmiah ini merupakan salah satu bagian dari rngkaian hasil penelitiannya secara umum yang ia tekuni sejak menjadi Mahasiswa S3 di Kagawa Medical School Jepang, hingga menjadi staf pengajar di Departemen Biologi IPB.

Dalam orasinya Prof. Sri Budiarti mengatakan, judul di atas ia pilih guna menunjukan betapa pentingnya bidang ilmu Biologi dipelajari oleh masyarakat dalam menghadapi ancaman infeksi bakteri resisten antibiotic. Dengn memahami strategi ini diharapkan morbiditas dan mortqalitas penyakit infeksi dapat diturunkan, sehingga penderita penyakit dapat segera disembuhkan.

Disebutkan Prof. Sri Budiarti, antibiotic sudah banyak menolong jiwa manusia, baik penderita infeksi maupun kasusu tindakan pembedahan dan lainnya di rumah sakit.

Jenis antibiotic dan dosis yang tidak tepat maupun cara dan lama pengunaan antibiotic dapat membuat bakteri menjadi resisiten terhadap satu atau beberapa jenis antibiotik. Munculnya bakteri pathogen resisten antibiotic saat ini telah menjadi masalah kritis dalam dunia pengobatan modern.

Orasi ilmiah oleh Guru Besar IPB ini ditutup dengan pemberian penghargaan Satya Lencana Sujana Utama kepada mereka yang baru saja dikukuhkan tersebut. Pemberian Satya Lencana ini berlaku sebagai sebuah pengakuan predikat Guru Besar di lingkungan Perguruan Tinggi di Indonesia. (ART/WS)

“Universitas YARSI, Islami dan Berkualitas”