Musabaqah Tilawatil Quran Mahasiswa Nasional (MTQMN) XVII di Malang usai digelar. MTQMN merupakan event diadakan setiap dua tahun sekali oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Tujuannya memajukan bakat-bakat mahasiswa dalam bidang Tilawah Qur’an. Pada tahun 2023, acara ini berlangsung di Universitas Brawijaya, Malang.
Kali ini 11 bidang dilombakan, diantaranya Hifdzil Qur’an 10 Juz, 20 Juz dan 30 Juz, Tilawatil Qur’an, Tartil Qur’an, Qira’at Sab’ah, Khattil Qur’an golongan Dekorasi dan Kotemporer, Fahmil Qur’an, Syahril Qur’an, Karya Tulis Ilmiah Al-Qur’an, Desain Aplikasi Al-Qur’an, Debat Ilmiah Al-Qur’an, Pembacaan Kitab Maulid Nabi Muhammad SAW.
Universitas Yarsi kali tidak mau ketinggalan ,ikut mengirimkan kafilah ke MTQMN ke Universitas Brawijaya.
Menurut Kepala Bagian Layanan Informasi akademik,Mahasiswa dan Pengelolaan Fasilitas Universitas Yarsi, Iman dwi Almunandar,S.Psi, Universitas Yarsi mengirimkan dua kafilah.
Cabang musabaqah yg diikuti Musabaqah Khattil Quran golongan Kontemporer kategori putri dan Musabaqah Tartil Quran kategori Putri
Iman menambahkan, kepada para kafilah sebelumnya sudah diberikan pembinaan intensif selama dua bulan menjelang perlombaan. Universitas Yarsi juga memfasilitasi kepada kafilah untuk belajar langsung lewat guru-guru sudah berpengalaman di perlombaan MTQ.
Selain itu ,salah satu kafilah merupakan mahasiswa prestasi sudah menjuarai beberapa perlombaan kaligrafi kontemporer di tingkat provinsi dan merupakan alumni dari LEMKA (Lembaga Kaligrafi) di Sukabumi.
Sedangkan Rektor Universitas Yarsi , Prof.dr.Fasli Jalal,Ph.D menuturkan mahasiswa, sebagai generasi penerus masa depan bangsa merupakan sumber daya manusia perlu ditempa serius, tidak hanya sebatas penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologinya, akan tetapi juga pengembangan karakter dan kepribadiannya.
Prof Fasli menyatakan,event ini sebagai upaya pembelajaran dan mensyiarkan Islam terutama khususnya mahasiswa. Menang dan kalah merupakan hal biasa dalam musabaqah, namun menurutnya perhelatan ini bagian dari dakwah dan memuliakan ayat-ayat Al-Quran.
Tentu harapan kalau bisa memenangkan musabaqah menjadi sebuah bonus bagi Yarsi. Tapi sebetulnya kewajiban Universitas Yarsi adalah kompetisi, memuliakan ayat-ayat Al-Quran. “Saya kira itu bagian dari misi dakwah kita,” ucap Prof Fasli saat melepas Kafilah Universitas Yarsi..
Lebih lanjut, Rektor Universitas Yarsi melihat acara ini sebagai peluang pembelajaran dan pengalaman. Menurut Alumnus Cornell University New York, hasil musabaqah bisa menjadi evaluasi untuk mengidentifikasi kekurangan dan mempertimbangkan perbaikan yang perlu dilakukan guna meraih hasil lebih besar di masa datang.
“Kalau kini belum membawa hasil, harapan kedepan bisa membawa hasil dan bisa mengirimkan lebih banyak Kafilah,” Tutup Prof Fasli Jalal (usman)