Tantangan selama belajar di Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi (FKUY) adalah saat mulai sadar ketika memasuki dunia baru di FKUY. Awalnya merasa cukup dengan ilmu dimiliki, tapi pada kenyataannya jauh tertinggal dibandingkan orang lain.
Seperti peribahasa, diatas langit masih ada langit, itu benar adanya. Dari sini sadar itu akan menjadi batu sandungan kedepannya. Maka ketika orang lain duduk mulailah kamu merangkak, ketika orang lain berdiri mulailah berjalan, dan ketika orang lain itu berjalan maka itu saatnya berlari. “ Ini bukan untuk merasa jadi orang paling hebat tapi untuk mengejar ketertinggalan dan perbaikan diri kita sendiri,” ujar Intan Nursyahbani Sa’adah (dokter Intan) , usai sumpah dokter FKUY, kemarin.
Dokter Intan merupakan peserta baiat FKUY peraih indek prestasi kumulatif(IPK) tertinggi
Dokter Intan mengatakan, alhamdulillah hasil dicapai kini tidak luput dari do’a. kuncinya dukungan orang terkasih,terutama orang tua. Selain itu harus mengetahui cara belajar yang cocok.Apakah melalui baca, praktik ataupun dengan cara mendengarkan.
Dokter yang semula ingin jadi arsitek menyatakan, lebih suka belajar dengan cara membaca dan praktik. Belajar itu bukan tentang kita mengetahui segala hal yang diketahui orang lain tapi justru belajar tentang satu hal yang orang lain tidak tahu.
Setelah selesai mendapatkan gelar, dokter Intan masih memiliki cita-cita lain. Pertama ingin lanjutkan pendidikan bidang pengajar terutama mengenai topik anatomi. Setelah itu melanjutan pendidikan spesialistik sesuai dengan amanah dan cita cita almarhumah ibu.
Selama kuliah , kuncinya mahasiswa FKUY wajib membangun komunikasi dengan dosen. Banyak bertanya apa yang saya tidak ketahui, atau bisa juga dengan cara lebih banyak mengemukakan pendapat dan berdiskusi
Belajar mikrobiologi termasuk kuliah materinya sangat banyak dan susah. Solusinya belajar dengan sistem sedikit-sesikit tapi pasti. Tidak perlu banyak menghapal atau membaca, tapi materi sedikit itu akan melekat dalam waktu lama.
Kemudian kepada yunior terus semangat belajar dan selalu menikmati proses belajar. Karena sama seperti menaiki tangga semakin naik keatas maka makin tinggi posisi kita, semakin sulit perjalanan dilalui. selanjutnya ketika kita berada di atas risiko jatuh pun akan semakin besar.”Kunci lainnya jalani semuanya dengan sabar, ikhlas, saling mendukung antar teman,”cakap dokter angkatan 2017
Dokter Intan punya cerita ,saat kuliah ada kondisi tidak menyenangkan. Berubahnya pola belajar akibat pandemi Covid-19 ,menjadi pembelajaran daring.sehingga sangat menghambat pembelajaran. Terutama mahasiswa kedokteran yang mengutamakan praktik dalam belajarnya
Kepada para dosen telah, memberikan pelajaran, bimbingan dan pencerahan disampaikan terima kasih. Universitas Yarsi jadi tempat belajar hebat Mohon doa restu untuk kami kedepannya.
Dunia kedokteran saat ini semakin maju dan berkembang. Bahkan dalam kurun waktu singkatpun satu penanganan penyakit dapat berubah berulang kali. “ Karena itu update ilmu menjadi wajib, kalau tidak, ya akan tertinggal,” seru dokter Intan. (usman)