Perasaan bahagia Prof.Dr.dr.Siti Setiati,SpPD-Kger,M.Epid, FINASIM ( Prof Setiati ) terlukis di wajahnya. Pasalnya Jumat 11 Juli 2024 Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia telah usai memberikan materi kuliah tamu pada Program Studi S-3 Doktor Sains Biomedis Univeristas Yarsi(PSSDSB UY).
Prof Setiati memberikan materi bertema Geriatric Medicine and Biomedicine didepan para mahasiswa PSSDSB UY dan hadir pula Rektor Universitas Yarsi Prof.dr Fasli Jalal,Ph.D dan Ketua Pembina Yayasan Yarsi,Prof.dr Jurnalis Uddin,PAK
Prof Setiati mengatakan, berbagai negara di dunia termasuk Indonesia, lanjut usia (lansia) jumlahnya selalu meningkat dan melebih bayi lima tahun(balita). Di Indonesia jumlahnya sudah 7 persen terus nantinya tidak lama lagi menuju 14 persen. Konsekuensinya penyakit tidak menular dan penyakit penurunan sel (digeneratif) makin meningkat. Karena itu dibutuhkan layanan kesehatan lansia dan disinilah biomedik berperan.
Salut pada Universitas Yarsi, lewat Rumah Sakit Yarsi sudah menyediakan layanan kesehatan lansia “semoga layanan kesehatan lansia lebih banyak lagi menyusul Univeristas dan Rumah Sakit Yarsi”, ujar alumnus Doktor Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Ditambahkannya, terkait layanan kesehatan lansia perlu dikembangkan, termasuk fasilitas dan sumber daya manusia seperti dokter dan perawat harus kompeten dalam melayani lansia.
Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) 1986 menyatakan, biomedik itu hadir bisa memberikan banyak manfaat bagi lansia. Terutama pemahaman mendalam pada proses tua berlangsung dari sisi selular, molukuler sampai dengan sistemik.
Biomedik harus bisa bantu tangani ragam penyakit lansia dengan memperbaiki yang harus diperbaiki Untuk mencapainya dibutuhkan pelayanan terpadu. ” Intinya lanjut usia harus sehat dan yang sakit cepat sehat,” ujar Ketua Dewan Guru Besar FKUI
Pada kuliah tamu ini,Prof Setiati banyak memberikan tambahan pengetahuan dari pengalaman bermanfaat bagi mahasiswa, tidak ketinggalan pembahasan kolaborasi tim interdisiplin pengobatan lansia (geriatri).
Menurut Ibu profesor berhijab, idealnya satu pasien geriatri harus di kaji secara interdisiplin oleh berbagai pihak.Termasuk berbagai spesialis terkait dan juga perawat, terapis dan petugas Kesehatan. Realitasnya BPJS belum mendukung pendanaan pelayanan terpadu pada pasian geriatri
Sementara itu Ketua Program Studi S-3 Doktor Sains Biomedis, Dr.dr.Dini Muktar,M.Kes,AIFM (Doktor Dini) menambahkan, geriatri merupakan cabang ilmu kedokteran khusus mempelajari pencegahan, diagnosis, dan pengobatan masalah kesehatan berkaitan penuaan dan kondisi medis umum terjadi pada orang lanjut usia. Fokus utamanya adalah pada perawatan kesehatan holistik dan optimal bagi para lansia.
Sedangkan tema diangkat kali ini Geriatri Terkait Medis sesuai visi-misi program studi sains biomedis program doctor Universitas Yarsi,berupa biologi penuaan didukung sarana prasana laboratorium terpadu dengan laboratorium genomic, herbal, sel punca, telomere dan anatomi fisiologi integrative.
Menurut Doktor Dini, Prof Setiati merupakan pakar geriatric senior, dan diharapkan mahasiswa dapat menimba ilmu dari kepakarannya disertai pengalaman praktisnya sebagai klinisi.
Terima kasih Prof Setiati telah memberikan ilmu dan pencerahan pada mahasiswa PSSDSB UY. ”Semoga semua ilmu diberikan jadi amal ibadah,” tutup Doktor Dini (usman)