Kinclongnya kelas internasional pada perguruan tinggi untuk jenjang sarjana (S1) membuat sejumlah perguruan tinggi di Indonesia menyediakan kelas internasional. Ada perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS). Karena biaya pendidikannya besar maka disasarlah calon mahasiswa punya duit bagong alias besar.
Bagi Universitas Yarsi(UY) program internasional persiapannya sudah berjalan kencang. Sumber daya manusia(SDM), infrastruktur , managemen dan UY sudah punya Kantor Urusan Internasional . Jadi tak lama lagi dibuka
Ketua Pembina Yayasan Yarsi, Prof.dr.Jurnmalis Uddin, PAK mengatakan, UY sudah mempersiapkan diri masuk pada program internasional. Sumber daya manusia (SDM) telah tersedia .Fakultas kedokteran (FK) sudah membuat kurikulum unggul membentuk dokter muslim punya kemampuan terintegrasi antara keilmuan dan nilai-nilai Islam. Kemudian membuat proses pembelajaran dengan menggunakan metode Problem Based Learning berdasarkan kurikulum berbasis kompetensi . Hasilnya tingkat kelulusan uji kompetensi mahasiswa program profesi dokter(UKMPPD) diatas 88%. serta lulusannya telah mampu menjadi community leader, decision maker, communicator dan care provider berlandaskan nilai nilai Islam.,
Selain itu dalam rangka mewujudkan program internasional UY telah memiliki laboratorium terpadu menunjang proses pembelajaran sehingga menghasilkan Fakultas kedokteran Universitas Yarsi (FKUY) sudah lama menjadi salah satu FK swasta terbaik di Indonesia.
Kemudian UY membangun kerjasama dengan berbagai pihak. Ada di tingkat nasional dan internasional. Dari kalangan akademik , pemerintahan, perusahaan dan perguruan tinggi lain.
Sementara Konsultan Program Internasionalisasi Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi, Prof.Dr.dr.Ratna Stompul,Sp.M,Subsp.II (Prof Ratna )menambahkan, program internasional pada FKUY menjadikan dokter muslim Yarsi mempunyai keungulan( daya saing) international.
Menurut Prof Ratna,berdaya saing internasional artinya bukan lulusan FKUY akan bekerja di luar negeri, melainkan dunia kesehatan ini terbuka. Rumah sakit dan sumber daya dari luar akan masuk semua ke Indonesia. Peserta didik FKUY sudah siap mempunyai daya saing.
Daya saing itu bukan hanya bisa bahasa Inggris. Tapi pengetahuan yang cukup, kemauan untuk berkembang, bisa beradaptasi, bekerja dengan sistem internasional sangat dibutuhkan. ”Jadi itulah tujuan internasionalisasi dari Yarsi,” jelasnya
Lebih lanjut Alumnus Doktor Universitas Indonesia ,dalam rangka mewujudkan program internasional , FKUY melakukan beberapa cara. Seperti dari awal mencobakan, sedikit-sedikit memaparkan pendidikan bernuansa internasional berbahasa Inggris termasuk diskusi . Yarsi sudah lama memasuki kurikulum bahasa Inggris dalam pendidikannya. ”Ini sebagai modal menuju internasional,” tuturnya
Cara lainnya, membentuk kelompok -kelompok mahasiswa . Bagi yang sudah bagus berbahasa Inggris dimasukkan dalam pembelajaran berbahasa Inggris (sudah mampu berkomunikasi dan menangkap pengertian bahasa Inggris)
Prof Ratna menegaskan, dalam program internasional bukan hanya mahasiswanya di internasionalkan tapi manajemennya juga, terutama dosen. Harus punya kemampuan berdiskusi dalam internasional.
Terkait Fasilitas, FKUY sudah moderen. Memiliki Computer Based Test(CBT) center kapasitas 350 mahasiswa, Student English Language Programme(Selp)dan Student Development Programme (SDP). Kemudian punya rumah sakit sendiri, pembelajaran online dan literatur elektronik seperti jurnal dan aneka buku. ”Yarsi sudah berinvestasi besar. ”Jadi tiga hal modal dasar sudah disiapkan untuk program internasional , managemen, dosen dan fasilitas,”tegas Prof Ratna.
Profesor peraih Award dari Kedutaan Besar Australia mengutarakan, FKUY memiliki mahasiswa-mahasiswa unggul dan prestasi nilainya cum laude. Melihat potensi ini ,para mahasiswa FKUY dapat kesempatan mengambil pendidikan double degre dengan salah satu universitas top dunia . ”Ini sedang dijajaki kesesuaiannya,” ujar Prof Ratna
Modelnya nanti, mahasiswa FKUY belajar di Yarsi sampai sarjana kedokteran, terus lanjutkan pendidikan master bidang kedokteran diluar negeri satu tahun dan balik lagi nyelesaikan pendidikannya. Akhirnya dapat dua gelar (dokter dan magister kedokteran). ”Cara ini menjadikan mahasiswa kedokteran Yarsi punya daya saing(unggul),” cakap Prof Ratna.
Ditambahnya, kini Yarsi saat ini sedang berlanjut pembicaraan dengan salah satu universitas di Inggris, karena ada salah satu universitas di Inggris sudah menyiapkan pembiayaan, mau kerjasama dengan Yarsi.
Diakuinya, untuk mendirikan kampus di Inggris tak mudah, karena aturan berbeda dengan Indonesia. Sekarang pihak Yarsi sedang mempelajari. Mulai persiapan matang , termasuk anggaran besar dan tidak keburu-buru. ”Insya Allah bisa terwujud,” serunya.
Lewat program internasional di Yarsi , mahasiswa menempuh pendidikan di Yarsi punya keunikan dalam belajar (terintergrasi nilai Islam),sehingga orang asing ingin belajar di Yarsi ada saling mengisi (orang asing dan mahasiswa Yarsi) meraih kekayaan pengetahuan. ” Program internasional FKUY jadikan dokter muslim unggul, mohon doanya, tutup Prof Ratna (Usman)