Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas YARSI (UY) memperingati Dies Natalis (ulang tahun) ke-7 dengan acara potong tumpeng sebagai wujud rasa syukur dan menggelar Lomba Pentas Seni antar Angkatan dari tahun 2012 (Mahasiswa Program Profesi Dokter Gigi) hingga 2019, serta dihibur oleh Band dosen FKG (Selasa, 04/09/2019) di Auditorium lantai 12 UY Jakarta.
Acara untuk memperingati hari berdirinya FKG-UY ini dibuka secara resmi oleh Rektor UY, Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D. dan dihadiri oleh Prof. Dr. Bambang S. Trenggono, drg. M. Biomed (Dekan FKG), Prof. Hj. Qomariyah RS, dr., MS., PKK., AIFM (Ketua Senat Univeristas), Prof. dr. Abdul Salam M. Sofro, PhD., Sp.KT(P). (Direktur Sekolah Pasca Sarjana/SPS-UY), drg. Audiawati Surachmin, Sp.PM (Ka. Prodi Akademik KG), Dr. drg. Sonya Priyadharsini, MSi (Sub Komisi Pertimbangan Pendidikan Akademik KG), dekan-dekan semua fakultas di UY, dan hampir seluruh pejabat struktural FKG-UY, para dosen dan mahasiswa FKG-UY dari angkatan 2012 (Pendidikan Profesi KG) hingga tahun 2019.
Sebagai penyelenggara, Prof. Bambang dalam pengantarnya merasa sangat bersyukur sekali pada kesempatan ini dan menceritakan sekilas latar belakang berdirinya FKG-UY di tahun 2012 yang menurutnya penuh perjuangan oleh para pendiri FKG-UY seperti Dr. drg. Sonya sebagai dekan dan Prof. Salam sebagai Rektor UY pada masa itu, serta pendiri-pendiri lain yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada teman-teman para pendahulu atau pelopor yang telah berjasa mendirikan FKG di Universitas YARSI,” ucap Prof. Bambang.
“Terutama kepada Prof. dr. Jurnalis Uddin, PAK. yang memprakarsai, memberi kontribusi, dan men-support baik pikiran, tenaga, serta biaya yang tidak sedikit,” tambah Prof. Bambang.
Prof. Bambang juga mengapresiasi segala perjuangan dan kegigihan para dosen FKG dalam melaksanakan kegiatan ilmiah. Hampir tiap hari beliau menerima usulan-usulan para dosen untuk melakukan research dan lain sebagainya. Bahkan dalam waktu dekat ini FKG akan mengirimkan 2 (dua) orang dosen untuk kuliah di Malaysia.
Sementara itu Rektor UY dalam sambutannya mengatakan merasa sangat bersyukur bisa merefleksi perjalanan FKG-UY yang sudah memasuki tahun ke-7. Di mana Prof. Fasli Jalal menyebutkan bahwa usia FKG-UY tersebut masih sangat muda bila disamakan dengan kerangka umur manusia.
“Tapi dalam pendidikan tinggi, umur bukanlah segala-galanya. Meski tergolong masih sangat muda, bisa saja ia melakukan lompatan-lompatan besar dan tidak sedikit perguran tinggi, walau usianya sudah lebih dari 50 tahun, namun masih berjalan tertatih-tatih,” ujar Prof. Fasli.
“Alhamdulillah, FKG-UY termasuk dalam salah satu fakultas yang melompat dengan cepat,” seru Prof. Fasli Jalal yang diikuti dengan tepuk tangan hadirin.
Universitas YARSI patut bersyukur karena walaupun FKG usianya masih tergolong ‘bayi’, tapi Prof. Fasli Jalal melihat langkah-langkah yang dilakukannya sangat luar biasa. Pada waktu pertama kali meluluskan 2 (dua) orang dokter gigi, langsung lulusan Uji Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter Gigi (UKMP2DG) dengan 100%. Sangat sedikit FKG di banyak universitas yang bisa mencapai 100% UKMP2DG di masa itu. Sebab, Dikti tidak melihat berapa banyak jumlah lulusannya, namun yang dilihat adalah capaian UKMP2DG 100% dan demikian pula capaian di tahun-tahun berikutnya juga 100% hingga 4 (empat) kali berturut-turut.
“Kalau dijejerkan sekarang, berbagai FKG di seluruh Indonesia, diam-diam FKG Universitas YARSI sudah berada di lantai atas dan yang paling tinggi” ungkap Prof. Fasli Jalal.
“Kesuksesan kita, karena sudah berkali-kali meluluskan mahasiswa dengan capaian UKMP2DG yang sangat prestisius,” tambah Prof. Fasli Jalal.
UKMP2DG adalah sebagai tolok ukur kelulusan Mahasiswa Program Profesi Dokter Gigi, di mana Kemenristek Dikti menyelengarakan secara serentak di berbagai tempat ujian kompetensi di FKG universitas yang ditunjuk. UKMP2DG ini diperuntukan bagi mahasiswa program profesi dokter gigi yang telah menyelesaikan seluruh pekerjaan klinik beserta ujiannya.
Sewaktu UKMP2DG ini dikembangkan, Prof. Fasli Jalal menjabat sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) di tahun 2007-2010, pertama kali dengan project yang disebut Health Professional Education Quality (HPEQ).
“Kita tidak melihat lagi universitas negeri atau swasta, muda atau tua, terletak di provinsi yang terkenal atau baru, akan tetapi semua harus bertarung bahwa lulusannya hanya bisa melalui benchmark nasional yang disebut dengan Ujian Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) pada waktu itu,” jelas Prof. Fasli Jalal.
“Jadi UKMP2DG nama baru UKDI tersebut adalah sebuah proses yang adil dan setara bagi semua universitas di manapun berada, sebagai wadah pembuktian diri yang hanya melalui uji kompetensi bisa membedakan mutu pendidikan mereka,” pungkas Prof. Fasli Jalal.
Ada peristiwa dramatis di Milad FKG ke-7 ini. Hal itu terjadi saat prosesi potong tumpeng yang dilakukan oleh Prof. Bambang, di mana potongan pertama diserahkan kepada Prof. Fasli Jalal selaku Rektor UY. Akan tetapi Prof. Fasli Jalal secara spontan menyerahkan bagiannya kepada Prof. Salam yang masih duduk di tempatnya sebagai penghormatan beliau kepada senior. Selanjutnya, drg. Audiawati yang juga mendapat potongan tumpeng dari Prof. Bambang, namun bagiannya itu diserahkan kepada Prof. Fasli Jalal yang telah kembali ke kursinya semula. Inilah sebuah pemandangan adab orang-orang beriman dan berakhlak mulia yang sangat kental di Universitas YARSI.(ART)
“Universitas YARSI, Islami dan Berkualitas”