Program Studi Magister Managemen (Prodi MM) Sekolah Pascasarjana Universitas Yarsi (SPS-UY) kembali menggelar seminar dengan tema: ‘Urgensi Etika dan Tata Kelola bagi Kemajuan Ekonomi dan Bisnis Bangsa’. Kegiatan ini menghadirkan seorang nara sumber yang sudah berpengalaman di tingkat Nasional maupun Internasional, Prof. Dr. R. Siti Zuhro M.A. (Peneliti Senior Pusat Penelitian Politik – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia/LIPI) dan dipandu oleh Prof. Dr. Nurul Huda, SE., MM. M.Si. (Ketua Program Studi Magister Manajemen SPS-UY) sebagai moderator (Sabtu, 29 Februari 2020).
Pada pemaparannya, Prof. Siti Zuhro menyampaikan pentingnya peran etika dalam membangun tata kelola negara. Menurutnya, saat ini nilai etika itu mulai tergerus sehingga secara behaviour actor-aktor politik ataupun pemerintah masih terjebak dengan tindakan korupsi yang bisa membangkrutkan dan menghancurkan perekonomian Bangsa Indonesia.
“Masalah ini tidak akan terjadi ketika aktor-aktor politik dan pemerintah mengedepankan nilai etika dalam menjalankan roda kehidupan berbangsa dan bernegara,” kata profesor riset ilmu politik ini.
“Korupsi yang luar biasa kesinambungannya, menurut saya, perselingkuhannya lebih nyata, dalam pilkada-pilkada di zaman sekarang,” katanya.
Perempuan kelahiran Blitar, 7 November 1958 yang biasa disapa Wiwieq ini pernah menyenyam studi masternya di The Flinders University, Adelaide, Australia. Namun, tak berhenti sampai di situ, setelah lulus S2, ia kembali mengajukan S3-nya di Australia, tepatnya di Curtin University, Perth.
Sebagai orang yang bergelut di bidang ilmu politik, Wiwieq pun berhasil mencapai jenjang tertinggi yaitu dinobatkan sebagai peneliti senior LIPI di bidang politik. Tak hanya sebatas itu, sejak tahun 2005, Wiwieq berhasil menduduki jabatan sebagai Chief Editor Postcript di The Habibie Center sampai 2010. Bersamaan dengan posisi tersebut, Wiwieq juga diamanahi jabatan sebagai Wakil Pemred Jurnal Demokrasi dan HAM, serta pengajar Program Doktoral di FISIPOL UGM.
Sementara itu pada akhir sesi, Prof. Nurul Huda mengingatkan peserta seminar tentang apa yang dilakukan Rasulullah SAW. dalam membangun negara madani yaitu dengan membangun sumber daya manusia dengan basis etika sehingga lahir pemimpin seperti Abu Bakar Siddiq, Umar bin Khatab, Utsman bin Afan, dan Ali bin Abithalib.
“Dimana Negara Madani dijalankan dengan konsep minimal hutang dan minimal pajak, inilah bedanya dengan yang terjadi saat ini,” pungkas Prof. Nurul Huda seorang Guru Besar Tetap dalam Bidang Ekonomi Islam pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UY yang dikukuhkan pada 19 November 2019 dengan Pidato Pengukuhan yang berjudul “Pariwisata Halal dan Wakaf Produktif: Pendekatan Integratif”.
Peserta yang menghadiri seminar ini diperkirakan lebih dari 120 peserta yang terdiri dari dosen dan mahasiswa UY memenuhi venue di Ruang Seminar Rektorat, Menara YARSI lantai 1, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. (NH/ART/dari berbagai sumber)
“Universitas YARSI, Islami dan Berkualitas”