PKKMB Universitas Yarsi Jadikan Mahasiswa Sadar Hak dan Kewajiban

Universitas Yarsi didirikan oleh Yayasan Rumah Sakit Islam Indonesia (Yarsi). Awalnya sebagai Sekolah Tinggi Kedokteran Yarsi (STK-Yarsi), pada 15 April 1967 punya satu program studi kedokteran. Pendirian STK-Yarsi bertolak dari keprihatinan atas langkanya tenaga medik di Indonesia dan masih sangat terbelakangnya umat Islam dalam berpartisipasi di bidang pelayanan dan pendidikan kesehatan.

Saat itu di Jakarta belum ada satu pun lembaga pendidikan kedokteran dan rumah sakit dikelola lembaga Islam. Dalam perjalanannya, pada tahun 1969, sesuai ketentuan undang-undang nomor 22 tahun 1961, lembaga ini berubah menjadi STK-Yarsi. Dengan adanya lembaga pendidikan ini, terbuka kesempatan bagi calon mahasiswa untuk mendapat pendidikan kedokteran dengan bekal iman Islam yang membimbing manusia akan hakekat kehidupan pada dasarnya hanya mencari keridhoan Allah SWT.

itu sekelumit sambutan Ketua Yayasan Yarsi, Prof. dr. Jurnalis Uddin, dalam acara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2021 Universitas Yarsi.

Lebih lanjut ketua Yayasan Yarsi menjelaskan, Universitas Yarsi menempati areal kampus strategis di jalan Letnan Jenderal Suprapto, Cempaka Putih Jakarta Pusat ,menempati areal seluas 2,5 ha. Dengan modal dimiliki,Universitas Yarsi berusaha mengoptimalkan aset yang ada untuk berkomitmen dan berkonsentrasi dalam proses pembelajaran bagi mahasiswa.

Pihak Yayasan Yarsi sampai tahun 2009 sudah dapat membangun 5 menara sangat megah, dengan 14 lantai yang representatif, serta beberapa gedung lain rencana dibangun untuk mendukung semua kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. “Menara ini rencananya 22 lantai , tapi diizinkan pemerintah daerah hanya 14 lantai.”tutur Prof JU, sapaan akrab Ketua Yayasan Yarsi.

WhatsApp-Image-2021-09-01-at-14.00.52.
Mahasiswa Pembawa acara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2021

Terkait berdirinya STK Yarsi, tak lepas dari bantuan penuh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI),oleh Dekan waktu itu, Prof. Dr. Jamaluddin, SpB maupun para dosennya disemua bagian.. Dukungan tersebut antara lain dalam bentuk pemakaian semua ruang kuliah dan laboratorium dengan peralatannya dikampus FKUI . Salemba no 6 Jakarta. Hal ini berlansung sampai tahun 1970. “Saat itu Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi seolah menjadi extension FKUI,” kata Prof Jurnalis

Barulah pada tahun 1971 kampus pindah ke jalan Letjen. Suprapto Cempaka Putih sekarang ini. “ Tanpa bantuan tersebut tak mungkin STK Yarsi dapat dikelola dan dikembangkan menjadi Universitas Yarsi “ ujar Prof Jurnalis

Terkait program studi, saat awal berdiri tahun 1967, Universitas Yarsi hanya memiliki satu program studi (prodi) dalam bentuk STK-Yarsi. Tahun 1989 dibuka beberapa prodi baru dalam tiga fakultas. Hukum, Ekonomi dan Teknologi Informasi, maka berubah lagi namanya menjadi Universitas Yarsi.

Seiring waktu dan perkembangan kemudian menyusul penambahan satu fakultas yaitu psikologi , kemudian ada fakultas Kedokteran Gigi sekolah pasca sarjana membawahi prodi magister manajemen, magister kenotariatan, magister biomedis. “Dengan demikian sampai kini Universitas Yarsi memiliki enam fakultas dengan 13 prodi” jelas Prof Jurnalis.

Sisi lain, Prof Jurnalis menyampiakan, yang membedakan Universitas Yarsi dengan perguruan tinggi lainnya, adanya Ruhul Islam yang merupakan catur darma dan Islam sebagai nyawanya Yayasan Yarsi yaitu bagaimana Islam mewarnai berbagai kaidah keilmuan termasuk penelitian dan pelayanan masyarakatnya. Nantinya para mahasiswa baru Universitas Yarsi akan mendapatkan pendidikan Ruhul Islam , dipimpin koordinasi Wakil Rektor 5

PKKMB tahun 2021 dikuti 1000 peserta, bertujuan memperkenalkan, mempersiapkan dan mengakselerasi mahasiswa baru dalam proses transisi menjadi mahasiswa sadar akan hak dan kewajiban. kemudian memuat tentang sistem pendidikan tinggi mencakup kegiatan akademik dan kemahasiswaan serta kebijakan kampus Universitas Yarsi. Tidak ketinggalan materi bela negara, radikalisme, penyalahgunaan narkoba sehingga dapat mendukung keberhasilan studinya di Universitas Yarsi

Menurut ketua pelaksana ,Kukuh Fadli Prasetyo, kegiatan PKKMB tahun ini bertemakan mencetak pemimpin Islami masa depan. Sesuai dengan ajaran Islam bahwa setiap manusia adalah pemimpin dan mereka akan diminta pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya, maka pembekalan nilai-nilai kepemimpinan sangatlah penting bagi setiap mahasiswa Universitas Yarsi

Menjadikan mahasiswa sadar hak dan kewajiban, PKKMB dilaksanakan dua hari. Hari Senin 30 Agustus materi diisi dengan i sistem pendidikan di Universitas Yarsi dibawakan Wakil Rektor I, Wening Sari . kemudian materi fasilitas pelayanan terpadu atau layanan akademik, dan layanan fasilitas universitas, disampaikan Wakil Rektor IV Prof Nurul Huda. Direktur pembelajaran jarak jauh(PJJ), Andreas Febrian menjelaskan sistem PJJ di Universitas YARS dan Dosen Perpustakaan dan Sains Informasi , Indah Kurnianingsih menerangkan Program Literasi. Untuk Kampus Merdeka disampaikan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, materi pengenalan nilai budaya, tata krama dan etika keilmuan Universitas Yarsi disampaikan Direktur pangkalan data ,jaminan dan akreditasi (PD Jama) Rifqatussa’adah.

Sedangkan hari Selasa, 31 Agustus dipaparkan materi kuliah umum oleh Rektor Universitas Yarsi, Prof Fasli Jalal, terkait Tantangan Membangun Sumber Daya Manusia yang Berkualitas, Kemudian karena saat ini masa pandemi Covid-19, Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Yarsi, Dirjen PP&PL Kemenkes 2009-2014, Prof Tjandra Yoga Aditama memberikan materi Covid-19, New Normal dan Milenial.

Kemudian materi wawasan kebangsaan dan bela negara disampaikan Waaster Kaskostrad, Kolonel Infantri Hariyanto. Materi pemuda bangsa anti narkoba oleh kepala seksi Pendidikan, Eva Fitri Yuanita serta Menumbuhkan Jiwa Pemuda Sukses Anti Korupsi oleh Fungsional Sosialisasi dan Kampanye Antikorupsi, Alfiana Rachmawati.