Peran penting Puskesmas

Pada 1 Oktober 2024 saya bersama tim dan juga pakar “International Technical Consultant (ITC)” Stop TB Partnership Jenewa dengan didampingi tim Kementerian Kesehatan mendapat kesempatan berkunjung ke Puskesmas Kecamatan Cilandak. Ini adalah kegiatan “Airborne Infection Defence Platform (AIDP)”, suatu program dari ASEAN dan Amerika Serikat, yang bertujuan meningkatkan program tuberkulosis (TB) dan penggunaan peningkatan ini untuk antisipasi kemungkinan pandemi mendatang.

Pada dasarnya ada lima kegiatan yang dicakup dalam kunjungan ke Puskesmas ini. Pertama adalah pengendalian TB, ke dua antisipasi penyakit menular lainnya termasuk kemungkinan wabah dll. Ke tiga, bagaimana program pengendalian infeksi – PPI (“infection prevention control – IPC”). Ke empat, pelayanan laboratorium di Puskesmas dan ke lima -bahkan amat penting- adalah bagaimana kegiatan di lapangan. Ada perwakilan kader TB yang hadir yang menyampaikan bahwa pelayanan mereka lakukan dengan “hati” walaupun memang diangkat juga tentang insentif. Para kader menegaskan bahwa yang utama bagi mereka adalah agar pasien TB, keluarga dan masyarakat dapat mengenal TB dengan baik dan TB di area mereka dapat tertanggulangi dengan baik.

Para “International Technical Consultant (ITC)” dari luar negeri ini amat terkesan dengan pelayanan Puskesmas Cilandak di Jakarta ini, dan juga mereka terkesan dengan peran komunitas dalam pengendalian TB.

Saya memimpin kunjungan ini dalam kapasitas sebagai Senior Lead Advisor AIDP dan juga sebagai warga Kecamatan Cilandak, dan memang secara berkala saya datang ke Puskesmas Kecamatan ini.

Prof Tjandra Yoga Aditama
Praktisi Kesehatan Masyarakat yang merupakan warga Cilandak.