TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Rektor Universitas Yarsi, Fasli Jalal mengungkapkan pandemi Covid-19 berpengaruh terhadap penerimaan mahasiswa pada perguruan tinggi swasta.
Masalah ekonomi akibat pandemi Covid-19 membuat masyarakat kesulitan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
“Saat covid-19 terjadi pengurangan mahasiswa itu berdampak 20 sampai 30 persen,” kata Fasli dalam webinar “Seleksi Ujian Mandiri PTN, Buat Gaduh Penerimaan Mahasiswa Baru PTS” yang diadakan pada Kamis (12/8/2021).
Menurut Fasli, calon mahasiswa tidak masuk perguruan tinggi swasta karena biaya perkuliahan yang tinggi.
Hal ini terjadi, meski mereka gagal menembus Perguruan Tinggi Negeri melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) dan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN).
Fasli mengatakan selama ini, kampus swasta menunggu penerimaan di perguruan tinggi negeri.
“Kami di swasta sebagian besar menunggu dulu gerakan dari penerimaan mahasiswa di PTN. Hanya segelintir dari PTS kita yang nyaman bersaing kapanpun tidak masalah. Itu adalah bagian dari PTS swasta yang elit. Tapi bagian cukup besarnya, mereka akui tidak bisa langsung bersaing dengan PTN,” ungkap Fasli.
Meski mengalami penurunan, Fasli berharap perguruan tinggi mampu bertahan di tengah pandemi Covid-19.
“Kita harus mencari kemaslahatan, kita juga melihat nantinya dukungan dari pemerintah yang betul-betul memberikan win-win solution untuk PTS punya peluang dan perencanaan tetap hidup,” pungkas Fasli.
Dirinya berharap pemerintah dapat memberikan solusi agar kampus-kampus swasta di Indonesia mampu bertahan.