Setiap wisuda sarjana dan pascasarjana Universitas Yarsi, pasti ada mahasiswa meraihi indeks prestasi kumulatif (IPK) tertinggi di masing program studi . Hebatnya peraih IPK tertinggi(cumlaude) mau menebarkan kiat dan jurusnya sukses kepada para junior.
Pada pelaksanaan Sabtu, 27/4/24 di Auditorium Ar-Rahman. Amanda Salsabila Audia (Amanda), mahasiswi Fakultas Hukum Universitas Yarsi (FH-UY) peraihi indeks prestasi kumulatif (IPK) tertinggi di FH-UY
Amanda mengatakan, suka dan duka saat kuliah terbayarkan jika para mahasiswa dinyatakan lulus, menjadi sarjana,dilantik dan wisuda. Pengalaman itu bernilai lebih tinggi lagi jika lulusnya meraih nilai tertinggi alias cumlaude
Amanda bercerita, lewat pengelolaan waktu efektif , mencatat dan mempraktikkan analisis dari dosen saat kuliah serta berdiskusi bersama teman dan mengerjakan tugas, Alhamdulillah bisa lulus dan semua itu perjuangan.dan jadi kunci sukses. “Bersyukur lagi kepada Allah SWT ikhtiar itu mengantarkan saya menjadi peraihi IPK tertinggi, (3,95),” ujarnya.
Amanda menerangkan, cara mengatur waktu sangat penting. Sebagai mahasiswi harus bisa menata antara akademik dengan non akademik. Caranya buat jadwal mingguan, mencakup kegiatan akademik (kuliah,studi dan tugas) serta non-akademik. Kemudian memanfaatkan waktu kosong di antara jadwal kuliah dengan menyelesaikan tugas ,sehingga tugas bisa dikumpulkan tepat waktu.
Mahasiswi Angkatan 2020 menambahkan, setiap individu memiliki cara belajar berbeda-beda, tidak bisa disamaratakan. Intinya ketahui metode belajar efektif dan tepat, dikelas harus fokus mendengarkan, mencatat, memahami penjelasan dosen dan mereview materi agar tidak cepat terlupakan. “ Jadi ketika mendekati ujian tengah dan akhir semester sudah selalu siap,” tutur Amanda.
Kepada para junior manfaatkan kesempatan di kampus untuk belajar, berkembang, dan terlibat dalam kegiatan akademik dan non-akademik. “Jangan ragu untuk mencari tahu tentang organisasi atau program yang sesuai dengan minat dan passion kalian,” tambah Amanda.
Selain Amanda, Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika Universitas Yarsi ,Muhammad Rafly Afrizal Pratama (Rafly) juga punya cerita.
Mendapatkan IPK tertinggi tentu butuh perjuangan,Kiatnya terus belajar, pantang menyerah serta percaya diri. Setelah itu yakin setiap masalah ada solusinya dan kita bisa menyelesaikan masalah tersebut. Caranya buat jadwal terstruktur, harus menentukan waktu belajar dan mengerjakan tugas serta memastikan ada waktu untuk istirahat agar terjadi keseimbangan.
Saat menempuh pendidikan pasti punya dinamika. Pelajaran statistika dan kalkulus, merupakan pelajaran sulit. Solusinya ,tidak boleh mendiamkan, harus terus belajar, perlahan agar semua bisa masuk kedalam otak,” kata Rafly.
Sedangkan pemrograman web,merupakan pelajaran mudah, “ Saya selalu belajar dan menekuni pemrograman web agar tidak tertinggal teknologi nya,” ujarnya.
Kepada para junior, selalulah semangat ,jangan pernah putus asa dan berfikir bahwa semua berakhir dengan lulus. Selanjutnya disaat kita tidak mengerti suatu pelajaran, justru kita harus lebih giat bertanya dan belajar. “Teruslah berjuang dan instropeksi diri,” seru Rafly .
Sementara wisudawan magister kenotariatan (M.Kn), Surya Gunawan Basri (Agun) mengungkapkan mendapatkan IPK tertinggi merupakan hasil perjuangan. Jadi diri sendiri harus dimotivasi untuk memperoleh suatu terbaik dan harus tetap life balance . Jangan lupa saat kuliah tetap lakukan aktifitas jasmani dan rohani ,tetap rileks dan tidak tertekan saat perkuliahan.
“Jangan lupa pula berdoa,karena sekeras apapun usaha, jika Allah SWT tidak mengizinkan maka tujuan tidak akan tercapai,” cakap Agun.
Selanjutnya Agun mengutarakan, selama kuliah ada pelajaran mudah dan sulit. pembuatan akta PPAT merupakan peljaran sulit. Pemecahannya selalu memotivasi diri dan mengatakan pada diri sendiri harus mengerti dan bisa.
Untuk adik-adik mahasiswa M.Kn wajib selalu semangat. Ingatlah setiap individu punya jalan nya sendiri.Dan hanya kita sendiri yang bisa menentukan arah kemana kita akan melangkah
Meraih IPK tertinggi tidak ada kiat khusus, tapi berikan dan lakukan terbaik yang bisa diberikan dan lakukan. . Karena kuliah sambil bekerja dan bisnis. belajar pada saat seperti lagi slow nunggu penerbangan atau pas mau tidur, barulah pelajaran saya baca. Demikian mahasiswa Magister Sains Biomedis ,Hafid Ernanda ( Hafid) bercerita.
Lebih lanjut Hafid yang juga seorang dokter menambahkan, dalam belajar tidak ada yang sulit selama kita mau mempelajarinya. Biomedik dasar ilmu kedokteran dan saya tertarik untuk itu
Ditambah belajarnya dapat support dari para dosen dan mahasiswa yang baik. “Terpenting setelah belajar dan bekerja sebelum dan sesudahnya janganh lupa berdoa,”tutup Hafid. (usman)