Kerjasama Dinas PPAPP Jakarta dan Kemenko PMK, Yarsi Gelar Webinar Dongeng Ciptakan Makan Menyenangkan Batita

Mencegah stunting pada anak, pemerintah telah mensosialisasikan sejumlah program, seperti Isi Piringku DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) agar anak Indonesia memperoleh makanan dengan gizi seimbang. Sosialisasi praktik pemberian makan tidak mendapat perhatian masyarakat sebagaimana mestinya .

Walau sejumlah studi telah menunjukkan orangtua atau pengasuh utama memberikan makanan pada anak akan berpengaruh pada pembentukan sikap dan kontrol anak terhadap makanan (Daniels, 2019). Sementara  Gustina dkk (2020) menyatakan bahwa praktik pemberian makan yang baik akan membangun perilaku makan positif dalam perkembangan anak.

Praktik pemberian makanan pada anak memiliki korelasi dengan gaya pengasuhan yang dilakukan orangtua kepada anak. Praktik pemberian makan memaksa atau sebaliknya ketat berkorelasi dengan gaya pengasuhan  otoriter dan berhubungan dengan pola makan yang buruk.

Bercerita atau mendongeng saat ibu memberikan makan pada anak dapat meningkatkan ketertarikan anak pada makanan dikonsumsinya. Melalui dongeng, ibu dapat menyampaikan manfaat bahan-bahan makanan untuk tubuh.

Praktik ini dapat meningkatkan kesadaran anak tentang pentingnya makan dengan gizi seimbang (mindful eating), terutama konsumsi sayur dan buah yang masih rendah pada anak dan remaja.

Demikian ketua Panitia  sekaligus Wakil Rektor III Universitas Yarsi , Dr.Octaviani Indrasari Ranakusuma,M.Si.,P.si menyatakan dalam Webinar Dongeng Ciptakan Saat Makan Menyenangkan bagi Bayi Tiga Tahun (Batita), tadi pagi,

Doktor Octaviani , sapaan bersahabat Wakil Rektor III Universitas Yarsi menerangkan webinar ini  hasil Kerjasama Universitas dengan Dinas PPAPP (pemberdayaan, perlindungan anak dan pengendalian penduduk) DKI Jakarta didukung Gerakan Nasional Revolusi Mental dari Kemenko PMK RI.

Kegiatan Webinar ini merupakan awal dari rangkaian kegiatan Gerakan Ibu Cerdas Anak Indonesia Sehat (GENDIS) juga bagian Kegiatan Yarsi bersama Komunitas Berkreasi untuk Bangkit Pasca Pandemik (YARSI BERAKSI BANGKIT) didukung Gerakan Nasional Revolusi Mental dari Kemenko PMK RI.

Lebih lanjut Ibu berhijab ini juga menjadi moderator menambahkan, tujuan webinar mensosialisasikan praktik baik pemberian makan pada batita. Membangun interaksi berkualitas antara ibu dan anak serta menjelaskan Dongeng atau cerita dapat membangun kesadaran makan dengan gizi seimbang pada anak lewat ibu sebagai pengolah dan penyaji makanan.

Webinar dihadiri para kader PKK, Posyandu, Dasawisma dan juga masyarakat umum , tampil beberapa pembicara diantaranya Pendongeng Ridho Pratama dan Psikolog Universitas Yarsi , Zulfa Febriani.

Ridho menyampaikan pesan kalau mendongeng atau cerita jangan terburu-buru, lakukan dengan tenang, improvisasi, jangan melakukan sindiran atau ceramah, harus fun. Kemudian saat mengakhiri cerita ada pesan moral tanpa terkesan menggurui. “Jangan lupa berikan reward berupa pujian pada anak-anak bunda,” pesan Ridho

Sementara ibu Zulfa menyebutkan , ada beberapa makanan perlu dikenalkan kepada anak, yakni, ASI eksklusif selama 6 bulan pertama. Kemudian ASI terus diberikan sampai usia 6 tahun dan saat usia 6 bulan, ASI harus didampingi beragam makanan (MPASI) bernutrisi, aman, dan cukup tanpa diberi tambahan gula dan garam., terakhir menu orang dewasa setelah lepas MPASI.

“Dengan itu, tumbuh kembang anak akan lebih baik,” jelas Zulfa.

Kepala Bidang Dinas PPAPP DKI Jakarta, Ibnu Sholeh yang hadir mengatakan, pihaknya meras terbantu  dengan peran perguruan tinggi dalam mengatasi permasalahan gizi anak. “Lewat kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas keluarga, salah satunya dalam rangka pemberian gizi seimbang, Tutur Ibnu

“Kegiatan mendongeng  hampir jarang dilakukan  padahal mendongeng memiliki peran strategis dalam pengasuhan,” tambah Ibnu.

Rektor Universitas Yarsi, Prof .dr.Fasli Jalal ,Ph.D yang membuka acara ini mengatakan, asupan gizi seimbang  pada anak harus mendapatkan perhatian  dari para orang tua.

Anak mengalami kekurangan gizi dalam waktu lama dapat menyebabkan tumbuh kembang tidak optimal, bahkan bisa gagal tumbuh.

Faktor pengetahuan sesuatu sangat penting, bagaimana ibu menggunakan teknik agar anak merasa nyaman dan mau mengonsumsi makanan bergizi seimbang dan aman. “Dongeng salah satu bentuk pengetahuan pengasuhan dari ibu membangun kesadaran makan dengan gizi seimbang pada anak,” Tutup Rektor Universitas Yarsi. (usman)