Berawal dari pertemuan di kota Beijing China, Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D. dengan Yuan Ting, sekitar bulan November 2019. Ketika itu Prof. Fasli Jalal menjadi narasumber di sebuah Seminar Internasional di Beijing, China berlanjut dengan petemuan berikutnya di Jakarta. Menurut Prof. Fasli Jalal, Rektor Universitas YARSI (UY), Yuan Ting, salah seorang wanita pengusaha sukses yang peduli dengan dunia pendidikan ini, tertarik bekerjasama dengan Indonesia. Khusus dengan Universitas YARSI.
Ketika Yuan Ting mengadakan kunjungan kerja ke Singapura pada Kamis, 09 Januari 2020 kemaren, Yuan Ting sengaja mampir ke Jakarta dan didampingi oleh Yudil Chatim, SKM, M.Ed. (Kepala Sub Bagian Rumah Tangga Bagian Umum dan Kerja Sama Sekretariat Ditjen PAUD dan Dikmas, Kemendikbud RI) untuk bertemu dengan Prof. Fasli Jalal. Pada pertemuan singkat yang dilansungkan di sebuah restoran di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, mereka membicarakan beberapa hal penting, diataranya rencana kerjasama antara UY dengan berbagai universitas-universitas di China, khususnya dengan perguruan tinggi di Provinsi Tianjin berkaitan dengan dunia pedidikan kedokteran dan farmasi. Di mana pada pertemuan singkat itu Prof. Fasli Jalal berkesempatan menayangkan video Profil Universitas YARSI, dan Rumh Sakit YARSI.
Menurut Yuan Ting yang juga Director Tianjin Education Association For International Exchange, tertarik bekarjasama dengan Indonesia, khususnya bidang pengobatan yang berbasis ketimuran seperti akupunktur. Menurutnya Indonesia memiliki prospek sangat baik untuk mengembangkan pengobatan tradisional China atau ilmu pengobatan herbal tersebut.
Prof. Fasli Jalal menyebutkan, pengobatan atau ilmu pengobatan herbal di Indonesia akan mampu berkembang baik, apalagi Indonesia dikenal dengan penghasil bahan obat herbal yang saat ini dikembangkan di berbagai belahan dunia.
Lebih lanjut Prof. Fasli Jalal mengatakan, pengobatan yang berbasis ketimuran biasanya didukung dengan bahan obat-obatan bahan herbal. “Bahan herbal ini, banyak dimiliki oleh Indonesia. Tinggal pengembangannya saja. Maka dari itu sudah sepatutnya Fakultas Kedokteran UY bekerjasama dengan pusat pengobatan ketimuran yakni China,” ungkap Prof. Fasli Jalal.
Lebih lanjut Fasli Jalal menyebutkan, saat ini China telah menjalin kerjasama dengan pemerintah provinsi Papua. Dalam kerjasama ini, Pemda Papua akan mengirimkan sedikitnya 20 orang putra Papua untuk mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan di Negara “tirai bambu” ini. Mereka nantinya, selain mengikuti pendidikan juga diberi pelatihan bahasa Mandarin. Untuk mendukung kegiatan ini Pemda Papua mengelotorkan dana sekitar 1 (satu) milyar.
Disebutkan Prof. Fasli Jalal, nantinya diharapkan kerjasama demikian dapat berlanjut dan mampu menghasilkan tenaga terampil di bidang pendidikan yang nantinya dapat berbakti di derahnya atau di manapun mereka berada. “Diharapkan juga, kerjasama itu dapat diikuti oleh daerah lain, sehingga akan banyak generasi muda Indonesia mendapat kesempatan memperoleh pendidikan dan bekal keterampilan yang baik untuk masa depan mereka” pungkas Prof. Fasli Jalal. (ART/WIS).
“Universitas YARSI, Islami dan Berkualitas”