Universitas Yarsi lewat Prodi Magister Sains(MS) Biomedik dan Herbal Research Center (HRC) menggelar workshop bertema Terampil dalam Meracik Herbal menjadi Produk Kosmedik., kemarin.
Pesertanya, mahasiswa program sarjana, magister,doktoral ,dosen dan peneliti. Mereka akan mendapatkan sertifikat SKP IDI
Sekretaris Program Studi Magister Sains Biomedis, Dr. Juniarti,S.Si.M.Si menjelaskan, workshop dilakukan d hari. Hari pertama dilakukan zoom meeting membahas pengenalan dasar-dasar kosmetika dan kosmetologi. Berikutnya mengenalkan bahan dasar pembuatan kosmetika dan skin care serta pengenalan zat aktif biasa digunakan dalam skin care.
Hari kedua tatap muka praktek di laboratorium terpadu Universitas Yarsi , belajar meracik formulasi kosmetika ,krim dan gel.
Menurut Doktor Juniarti, tujuan workshop memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada peserta melakukan teknik formulasi peracikan herbal dalam dunia estetik secara medis. Penghujung peserta diharapkan memiliki pengalaman dan hands on experiences dalam peracikan formulasi herbal dalam dunia estetik secara medis.
Dua pembicara dari Universitas Islam Indonesia(UII) tampil membawa materi, Prof. Dr. Apt. Yandi Syukri, S.Si,M.Si , merupakan dosen ahli formulasi dari Jurusan Farmasi, telah memiliki beberapa paten tentang racikan kosmetik menggunakan teknologi nano.
Prof Yandi menerangkan, konsep pemilihan bahan kosmetik aman ,bagus dan tidak boleh memilih sembarangan harus ada ilmunya.
Berdasarkan Prof Yandi untuk mempelajari teknik formulasi peracikan herbal dalam dunia estetik secara medis diperlukan pembekalan dari tenaga ahli dan profesional untuk mendapatkan pengetahuan dan skills yang memadai. “Jadi untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan pembekalan, salah satunya berupa workshop formulasi ini,”ujar Guru Besar Farmasi UII.
Prof Yandi juga menjelaskan kosmetika merupakan bahan atau sediaan digunakan pada bagian luar tubuh manusia baik di kulit, rambut, kuku, bibir, organ genital luar, gigi dan mukosa mulut. Sedangkan fungsinya membersihkan, mengharumkan, memperbaiki penampilan,menghilangkan bau badan serta merawat tubuh.
Kini terdapat 5 jenis sediaan kosmetik diizinkan BPOM diedarkan di Indonesia. Bentuk padat berupa sabun mandi batangan, lotion batang, pensil alis, lipstik,pensil stik. Serbuk (tabur, lulur, mangir). Setengah padat berupa krim, gel, pasta, pomade. Bentuk cairan (cair, kental, lotion dan suspense serta aerosol
Sedangkan kosmedik merupakan sediaan kosmetik dapat memberikan efek pengobatan seperti anti jerawat, anti jamur, anti bakteri, dan lainnya. Kosmedik mengandung bahan aktif tertentu
Pembicara kedua dosen farmasi UII, Apoteker . Bambang Hermawan Nugroho,M.Sc melengkapi. Dikatakannya,tren penggunaan kosmedik belakangan lebih diminati masyarakat karena sediaannya lebih nyaman, efek samping minimal dibandingkan sediaan obat minum.
Apoteker . Bambang Hermawan Nugroho,M.Sc lebih banyak menyampaikan proses teknik formulasi peracikan herbal dan skill produksi sehingga produk dihasilkan bermutu.
Dokter Bunga Indah salah satu peserta mengungkapkan kesenangannya pada acara ini, bisa bertukar pikiran dan pengalaman dengan professor dan doktor karena ilmunya sangat bermanfaat dan membuka mata mengenal lebih dalam bahan dasar herbal untuk kosmetika dan kosmedik. “Semoga acara ini bisa diadakan lagi,” harap dokter Bunga.(Usman)