Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi (Prodi PdSi) itu bukan lagi sebuah ilmu pengelolaan buku di perpustakaan saja. Prodi PdSi itu sebuah rumpun ilmu interdisipliner. Ada ilmu desain grafis, copy writing, pengelolaan data dan informasi secara luas (information governance). PdSi kedepannya bisa memiliki kontribusi ilmu terkait keamanan ,pemeliharaan data dan informasi dalam ruang lingkup digital.
Wisudawan pencapai indek prestasi (IP) tertinggi Prodi PdSi ,tahun 2022 Muhammad Izzul Haq menyatakan hal itu saat berbincang kemarin siang di Universitas Yarsi.
Selanjutnya Izzul sapaan akrab wisudawan IP teratas menjelaskan , karena Studi Perpustakaan dan Sains Informasi (PdSi) rumpun ilmu interdisipliner saya beranikan diri mengambil kuliah kerja nyata (KKN) di kelurahan Cakung Timur sebagai ladang menerapkan pengetahuan dari kuliah.
Dari Kelurahan Cakung selain menerapkan pengetahuan juga mendapatkan pengayaan ilmu terkait kemampuan manajemen waktu dan menentukan skala prioritas kegiatan, belajar kepemimpinan, mengajak orang bekerjasama, ilmu public speaking dan negosiasi.
Lebih lanjut Izzul mengatakan, belajar itu harus bisa memahami, sedangkan mendapatkan IP bagus itu merupakan bonus. Ilmu didapatkan semasa berkuliah di Prodi PdSi merupakan ilmu memerlukan praktek secara konsisten. “Karena itu pahami setiap pelajaran yang dipelajari, dan usahakan mempraktekkan segala ilmu didapat ketika kuliah secara konsisten,” tutur Izzul.
Bicara kuliah, saat perkuliahan offline (sebelum pandemi), tidak mengalami kesulitan. Tetapi perkuliahan online, saya mengalami kesulitan yaitu kesehatan mata. karena sering menggunakan handphone atau laptop saat kerjakan tugas dan ikut proses pembelajaran melalui zoom.” Dari kecil sudah pakai kacamata, jadi cepat lelah dan kadang pusing,” kata Izzul.
Adanya gangguan ,saya tak menyerah karena punya solusinya. Pertama konsumsi makanan bergizi, khususnya kesehatan mata. Kedua, gunakan manajemen waktu baik untuk istirahat dan perkuliahan online, termasuk cukup tidur malam hari.
Sebagai mahasiswa Prodi PdSi Universitas Yarsi, pasti pernah merasakan kesulitan pelajaran kuliah. menurut Izzul penyebabnya tiap orang berbeda-beda.
Ada mahasiswa kurang passion (tertarik) , contoh kuliah kewirausahaan. Kedua, mata kuliah kemampuan bahasa pemrograman, seperti manajemen basis data, teknologi internet dan web.
Solusinya, paksakan diri menyelesaikan tugas maksimal tepat waktu.” Jika jawabannya cukup atau kurang, itu hal belakangan, “ Ini bagian proses belajar, salah itu hal biasa,” ucapnya.
Ada juga mahasiswa karena pelaksanaan kuliah berdekatan dengan kuliah lain hingga memerlukan fokus dan konsentrasi tinggi. Contoh kuliah kerja nyata (KKN) berdekatan dengan mata kuliah seminar pra-skripsi.
Terhadap ini, solusinya harus bisa membuat manajemen waktu dan penentuan skala prioritas serta komunikasi. “Minta kebijaksanaan dosen untuk tidak mengikuti kuliah karena ada waktu bentrok,” tunjuk Izzul.
Izzul berpesan bagi adik-adik mahasiswa, tertarik atau tidak pada satu mata kuliah, mahasiswa wajib menghadapinya dengan kemampuan terbaik. Jadikan momen ini sebagai sebagai pembelajaran diri. “tidak selamanya hidup sesuai kita inginkan,” ingatnya.
Selalu belajar dari berbagai pihak dan sumber. Belajarlah untuk paham dan usahakan jangan belajar untuk menghafal. Tingkatkan kemampuan manajemen waktu dan skala prioritas kalian. Jaga kesehatan kalian. “Tetap semangat dan jangan lupa berdoa,” cakap izzul sekali lagi.
Kepada para dosen terimakasih atas segala ilmu dan nasihatnya dan mohon maaf bila ada kekhilafan baik perkataan, tindakan, sikap selama berkuliah.
Sebagai wisuda baru, sudah menyelesaikan pendidikan berharap kedepan proses pembelajaran diperbanyak case study. “Semua itu untuk memberikan gambaran dan wadah bagi mahasiswa mempraktekkan teori didapat saat proses pembelajaran,” usul Izzul. (Usman)