Ketua Komite Neuropediatrik Perhimpunan Spesialis Bedah Saraf Indonesia (Perspebsi), dr.Mirna Sobana,SpBS(K),M.Kes, menyebutkan, aneka kasus bedah saraf pada anak belum begitu dikenal di fasilitas kesehatan pertama. Untuk itu, pihaknya ingin memberikan edukasi baik kepada dokter bedah saraf maupun dokter lainnya. melalui International Society for Pediatric Neurosurgery (ISPN) Educational Course 2023,digelar di Universitas Yarsi, kemarin.
Menurut dokter Mirna ,kasus-kasus bedah saraf ini belum terlalu dikenal. Ada berapa pasien di layanan pertama , di dokter umum, dokter anak, belum mengenal ini. “Jadi kami harus membuat edukasi bukan hanya dokter bedah saraf saja,” ujar dokter Mirna , kemarin.
Jika para dokter di layanan pertama tidak mengetahui tentang bedah saraf, maka itu dapat mengancam fungsi saraf hingga menyebabkan kematian pada anak. Atas dasar itu pihaknya berikan edukasi menyeluruh,termasuk perkenalkan kasus-kasus bedah saraf.
Selanjutnya Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran menerangkan, bedah saraf anak di Indonesia baru memiliki 21 konsultan sub spesialis dan sembilan fellowship. Jumlah itu sedikit jika dibandingkan dokter spesialis bedah saraf di Indonesia mencapai 450 orang. “Karena itu, lewat seminar internasional itu pihaknya ingin mengajak mereka belajar bersama,” ulangnya
Dokter Mirna mengatakan,pada seminar itu kami datangkan guru-guru dari luar negeri kompeten. “Ilmu di bedah saraf ini dinamis, semua harus update karena kalau tidak update ketinggalan ,” ingatnya.
Sementara Course Coordinator ISPN Educational Course 2023, dokter.Astri Avianti.,Sp.BS menambahkan, ISPN Educational Course 2023 adalah acara course diselenggarakan ISPN pusat. Education commitee memilih dimana tempat course akan berlangsung dan Indonesia terpilih menyelenggarakannya pada juni tanggal 16-18 Juni 2023 di RS dan FK Yarsi Jakarta.
Event kali ini berbeda dengan yang pernah ada, karena diisi kegiatan workshop. Hal itu dapat mempermudah para dokter bedah saraf muda di Indonesia untuk mengikuti kegiatan basic workshop tanpa harus pergi ke luar negeri dan tentunya dengan instruktur kelas dunia.
Selain itu dalam pertemuan ini para pembicara memberikan informasi teknik penanganan bedah saraf terbaru di dunia yang bisa diadopsi semua negara termasuk Indonesia.
Dia menyebutkan ISPN Educational Course 2023 terdiri dari beberapa sesi, dan dalam pihaknya mendatangkan delapan pembicara berasal dari Brazil, USA, Singapore, India, Israel , Italia, Australia dan Philipina.
Acara di Universitas Yars dan Rumah Sakit Yarsi sukses. “Suatu kehormatan bahwa dari 8 pembicara ini adalah past, present dan future president ISPN,”tutup dokter Astri.(usman)