Alhamdulillah. Ucapan layak dilapalkan Magister Kenotariatan Universita Yarsi .yang sukses sebagai tuan rumah event internasional Focus Group Discussion (FGD) dan Seminar Kenotariatan.
Perhelatan di Auditorium Ar- Rakhim dan Ar Rahman, lantai 12 Universitas Yarsi, 29 dan 30 April 2024, merupakan kerja bareng (MOU) Ikatan Notaris Indonesia (INI) dengan Universitas Yarsi serta German Federal Chamber of Notaries.
Menurut Kepala Program Studi Magister Kenotariatan (Ka.prodi)Universitas Yarsi, Dr.Chandra Yusuf ,SH, MBA ,LLM, MMgt (Doktor Chandra), acara ini bukan hanya sukses, tapi juga menyita atensi para peserta, dari banyak fakultas hukum se Indonesia , para profesional notaris dan Kementerian Hukum dan HAM.
Tidak kalah pentingnya ajang promosi Universitas Yarsi kepada pemerintah Jerman lewat Kedutaan Besarnya di Indonesia berada di Jakarta dan German Federal Chamber of Notaries. Begitu juga ajang promosi kepada para profesional praktisi kenotariatan
Doktor Chandra menjelaskan,FGD dihadiri sejumlah tamu undangan, termasuk Duta Besar Jerman untuk Indonesia,Ina Luis Lepel dan mewakili German Federal Chamber of Notaries,Dr. Lovro Tomasic, Selain itu, hadir pula beberapa tokoh penting seperti Ketua Pembina Yayasan Yarsi, Prof. dr. H. Jurnalis Uddin, P.A.K., Ketua Pengurus Yayasan Yarsi,dr. Shanti Jurnalis, Sp.A., M.Kes.,Rektor Universitas Yarsi Prof. dr. H. Fasli Jalal Ph.D., serta instansi pemerintah terkait dan para pemimpin akademisi terkemuka.
“Menjadi luar biasanya acara ini, peresmiannya “pemukulan gong “dilakukan Duta Besar Jerman untuk Indonesia,Ina Luis Lepel (Madam Ina),” seru Ka Prodi Magister Kenotariatan Universitas Yarsi.
Ketua Umum Ikatan Notaris Indonesia, Tri Firdaus Akbarsyah, SH, MH (Firdaus) menambahkan, acara ini mendapat dukungan penuh dari rekan-rekan notaris seluruh Indonesia terutama anggota Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia. Serta turut dimeriahkan pertunjukan memukau dari Paduan Suara Ikatan Notaris Indonesia dan Tim Angklung Pengurus daerah notaris Jakarta Timur, Ikatan Notaris Indonesia.
Selanjutnya Firdaus mengatakan, dunia notarsi mulai sekarang harus sudah bisa beradaptasi secara cepat dari perubahan drastis analog ke digital. Bercermin dari Jerman, Indonesia bisa belajar dari mereka dalam pengarsipan. Jerman didukung oleh sistem ketatanegaraan yang sangat baik yang berpengaruh pada dunia kenotariatan.
” Para Notaris Indonesia , sebelum dengan jerman juga pernah berbagi dengan para notaris dari Vietnam yang masih terbilang baru,” ujarnya.
Sementara .Ina Luis Lepel mengatakan, perjanjian kerjasama antara Universtas Yarsi, INI dengan German Federal Chamber of Notaries amat penting bagi kedua negara karena dapat meningkatkan service in justice dan promote quality of Notaries. Selain itu saling bertukar informasi mengenai perkembangan dunia kenotariatan, bisa mengada pertemuan ilmiah , konferensi, saling memberikan isu-isu terkini bidang kenotariatan
Harapan Madam Ina lewat kerjasama ini supaya dua negara bisa saling mengerti karena keduanya memiliki sistem hukum sama dan keduanya negara hukum dan taat pada aturan hukum dan saling bekerjasama untuk mewujudkan kerjasama
Peran kenotariatan di Jerman itu bidang hukum mencegah konflik dan sengketa dan tantangan terdepan adalah digitalisasi.
Madam Ina menambahkan, Jerman sudah terdepan bidang digitalisai, mulai tahun 1980 sudah menggunakan informasi teknologi untuk membantu notaris bekerja. Tahun 2007 sebagian besar dokumen sudah berbentuk elektronik , Tahun 2022 arsip notaris sudah disimpan dalam bentuk elektronik dan sudah memungkinkan video konferensi untuk wilayah perseroan terbatas (sesuai UU Perseroan terbatas di jerman) dan penggunaan AI.
“Tantangan kedepan notaris agar menjadi pejabat publik artinya juga mendukung program-program pemerintah,” tutur Madam Ina.
Wakil dari German Federal Chamber of Notaries,Dr. Lovro Tomasic mengungkapkan pentingnya digitalisasi untuk notaries services. Tujuannya mempercepat dan memperbaiki kinerja para notaris. Salah satunya dalam penyimpanan arsip. “ Para notaris Jerman sangat senang bisa berbagi dengan para notaris di Indonesia melalui INI ,” tutup. Dr.Lovro. .
Rektor Universitas Yarsi sependapata dengan Duta Besar Jerman untuk Indonesia.kerjasama ini sangat penting saling bertukar informasi mengenai perkembangan dunia kenotariatan. Universitas Yarsi punya Magister Kenotariatan, semoga para dosen dan mahasiswa bisa menimba ilmu dan menggali informasi pendidikan kenotariatan dari Jerman, termasuk digitalisasi kenotariatan.
Yarsi sangat serius memfasilitasi kerjasama ini. Tindak lanjutnya akan kunjungan ke Jerman bersama INI untuk memperluas Kerjasama. Dosen, dekan dan rektorat akan diutus ke Jerman,
Semoga Pemerintah Jerman siap menerima pertukaran mahasiswa magister kenotariatan Yarsi siap menerima bejajar mahasiswa Jerman (usman).