Program studi (Prodi) Magister Sains Biomedis, Sekolah Pascasarjana Universitas Yarsi , menggelar Kuliah Pakar mendatangkan Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia( FKM.UI) Prof. Dr. Mondastri Korib Sudaryo, MS., DSc .
Kuliah Kamis, 27 Januari 2022 mengangkat tema “Perspektif Epidemiologi Molekular”. Acara juga disiarkan secara live streaming di Yarsi TV dengan link https://youtu.be/ekaqaCbsl0s
Kuliah digelar virtual, dihadiri para mahasiswa Prodi Magister Sains Biomedis, masyarakat ilmiah, peneliti dan praktisi dari lembaga penelitian . Mereka berasal dari beberapa daerah di Indonesia seperti Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, Universitas Diponegoro, Universitas Lampung, Universitas Begkulu.
Banyak pengetahuan ditimba dari prof Mondastri. Seperti pengertian dan perkembangan Epidemilologi molekular(EM)
Prof Mondastri mengatakan, EM merupakan bidang epidemiologi mempelajari peran faktor risiko genetik dan lingkungan. Markernya dapat dilihat pada tingkat molekuler dan biokimia, dapat memberikan penjelasan etiologi, distribusi, dan pengendalian penyakit, pada suatu individu, keluarga dan populasi. “Jadi tujuan EM banyak,” Terang Prof Mondastri.
Bisa memantau dan memprediksi status kesehatan di masyatakat dalam rangka perencanaan layanan dan fasilitas kesehatan. Kemudian mengkaji riwayat alamiah dan prognosis penyakit dalam rangka mengupayakan pencegahan dan pengendalian penyakit. Terus menyelidiki, identifikasi dan menjelaskan etiologi faktor suatu penyakit.
Selain itu mengevaluasi program intervensi penyakit dan menyuguhkan dasar-dasar mengembangkan kebijakan serta program pengendalian kesehatan masyarakat.” Tentunya semua itu dilakukan secara rasional berbasis bukti ilmiah empiris,” jalas Alumni Doktor Epidemiology NIHES Erasmus University, Netherlands.
Perspektif Epidemiologi Molekular bagi mahasiswa Magister Sains Biomedis perlu dipelajari . menurut Panitia Publikasi dan Ilmiah, Dr.Juniarti,S.Si.,MSi agar mahasiswa memahami mengapa penyakit tertentu menjadi beban terhadap kesehatan masyarakat, bagaimana penyebarannya dan apa yang bisa dilakukan untuk menangulanginya.
Menurut Doktor Juniarti, juga Kepala Pusat Studi Herbal dan Manajer Teknis Laboratorium Terpadu Universitas Yarsi, EM merupakan perkembangan ilmu epidemilologi menggunakan teknik Biologi Molekular.
EM berguna mencari dan mengidentifikasi faktor biologis seperti genetik kuman menimbulkan penyakit pada masyarakat, misalnya munculnya tuberkulosis yang resisten terhadap obat muncul karena adanya mutasi pada kuman TB.
Demikian juga memahami faktor genetik molekuler manusia yang membuat rentan atau resisten terhadap kuman.
Dengan mengikuti kuliah ini, mahasiswa dan publik bisa berfikir secara sistematis terkait factor resiko munculnya penyakit, penyebab penyakit, modus penularannya dan mitigasinya berdasarkan bukti penelitian epidemiologis. Selain itu mahasiswa dan masyarakat tidak mudah terkena hoax atau narasi emosional yang tidak berdasarkan studi epidemiologi
Acara dibuka Rektor Universitas Yarsi, Prof. dr. Fasli Jalal Ph.D dan disaksikan Direktur Sekolah Pascasarja Universitas Yarsi, Prof. dr. H. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P (K), MARS.