Kemarin dulu pada 7 Januari 2025, WHO akhirnya mengeluarkan pernyataan resminya tentang peningkatan kasus yang ramai dibicarakan di banyak negara. Memang pernyataan resmi ini tidak spesifik tentang China, dan juga tidak spesifik tentang HMPV, karena yang WHO keluarkan dalam bentuk “Disease Outbreak News (DONs)” judulnya adalah “Trends of acute respiratory infection, including human metapneumovirus, in the Northern Hemisphere”. Dalam DONs ini disebutkan bahwa di banyak negara di belahan bumi utara telah terjadi peningkatan kasus infeksi pernapasan akut (“acute respiratory infections”), yang disebabkan oleh influenza musiman (“seasonal influenza”), penyakit akibat “respiratory syncytial virus (RSV)” dan virus lain seperti human metapneumovirus (hMPV) dan juga mycoplasma pneumoniae.
WHO menyebutkan bahwa peningkatan kali ini di beragai negara memang di atas batas dasar (“above baseline levels”) dan ini merupakan kecenderungan berkala yang berulang di awal/akhir tahun di negara empat musim (“seasonal trends”), dan disebut “is not unusual”. Hanya memang disebutkan bahwa sirkulasi bersama (“co-circulation”) beberapa patogen (tentu termasuk HMPV) memang mungkin saja dapat membebani fasilitas pelayanan kesehatan di negara yang terkena.
WHO juga menganjurkan agar negara-negara terus menjaga kegiatan surveilans nya dengan terintegrasi baik, yang tentu kita harapkan juga terus berjalan di negara kita. Akan baik tentunya kalau kita anggota masyarakat mendapat informasi berkala tentang patogen (virus atau bakteri atau yang lain) ada yang di satu waktu yang sedang bersirkulasi di negara kita, yang datanya selalu di up-date dari waktu ke waktu. Informasi yang terbuka ini tentu akan meningkatkan peran serta masyarakat dalam menjaga kesehatan dirinya, termasuk untuk antisipasi berbagai jenis infeksi saluran pernapasan ini.
Prof Tjandra Yoga Aditama
Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI
Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI)
Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara