Hari Perempuan Internasional, POS SAPA Beri Kiat Jadi Perempuan Mandiri, Tangguh

Banyak cara agar dapat membangun kesetaraan gender. Contohnya, memberikan kebebasan pada anak menyusun cerita mengenai dirinya sendiri, tidak membedakan segala sesuatu berdasarkan gender seperti ini mainan anak laki-laki dan anak perempuan harus bisa masak. Kemudian menghargai inner beauty dibandingkan dengan outer looks. Membiarkan anak memecahkan masalahnya sendiri, sampaikan anak dapat mencari bantuan bila dibutuhkan, memiliki dan dikelilingi model peran yang positif pada kedua gender.

Semua manusia dapat menjadi apa saja berdasarkan ilmu, iman dan akalnya,berarti semua manusia adalah sama. Kita harus bisa membalikkan ucapan-ucapan yang merendahkan wanita menjadi suatu motivasi untuk diri kita. Semua itu bagian pembicaraan dalam webinar Mencapai Masa Depan Perempuan yang Setara, Bebas dari kekerasan Mandiri dan Tangguh, digelar Universitas Yarsi lewat POS Sahabat Perempuan dan Anak (POS SAPA).

Webinar dihadiri hampir 500 peserta, tampil Wakil Rektor III Universitas Yarsi, Dr. Octaviani Indrasari Ranakusuma, M.Si sebagai pembicara memberikan banyak penjelasan dan pengetahuan menarik. diantaranya, seorang perempuan menjadi independent berarti mereka telah mengetahui 4 poin, pertama adalah self-concept (mengetahui dan mengenali kelebihan dan kelemahan diri), self-knowledge (mengetahui apa yang telah dimiliki dan apa yang akan dicapai), self-esteem (menilai diri berdasarkan keberhasilan-keberhasilan yang dialami dan social-self ((melihat dan menilai diri sebagai bagian dari lingkungan sosial).

Selanjutnya seorang menjadi independent women safe, aman dan tentram menurut Doktor Octaviani ada 3 cara dilakukan, pertama adalah belajar bela diri seperti karate, taekwondo, dll. Kedua adalah olahraga, metabolisme tubuh yang sehat dan kuat dapat mempengaruhi self-defense kita. Ketiga, melindungi diri dengan menggunakan pepper spray.

Jadi Perempuan mandiri merupakan perempuan berkarakter selalu mengutamakan (bukan berarti egois) dan mengandalkan diri sendiri dalam berbagai setting. Sedangkan perempuan berani dalam berbagai hal seperti dapat mengambil keputusan sendiri, tidak takut mengambil resiko. “bisa jadi pula bagian upaya dari kekerasan” katanya.

Kemandirian sangat dipengaruhi sosial budaya dan norma keluarga dan merupakan suatu proses pembelajaran sepanjang hidup,” ingat Alumni Doktoral Psikologi Universitas Indonesia. Selain Doktor Octaviani, Webinar memperingati Hari Perempuan Internasional tahun 2022, Universitas Yarsi juga menampilkan Kepala Pusat Empowerment Village Universitas Yarsi, Hilma Suyana, SE, MM, CPHCM,

Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Padang mengatakan, seorang perempuan akan menjadi luar biasa ketika berhasil mengajari dirinya sendiri, bahwa semua sumber kekuatan kebahagia dan motivasi itu ada di dalam dirinya sendiri. Inilah bagian dari perempuan bebas dari kekerasan mandiri dan Tangguh Hidup hanya sekali,tidak bisa selalu sempurna.Banyak kekurangan dan kesalahan membayangi hidup, namun bukan berarti kaum hawa  gagal dalam segala hal.Perempuan bisa mencapai kesuksesan karena sadar  hidup itu layak diperjuangkan.

Selanjutnya Magister Manajemen Universitas Negeri Padang menambahkan, perempuan mandiri jangan pernah takut bermimpi, karena mimpi seorang perempuan akan menjadi kenyataan dengan usaha. “Mulailah bermimpi dan berjuanglah mencapai kesuksesan,” tuturnya.

Tetaplah berpikir positif walau berada disituasi negatif, karena hal itu bisa membuat perempuan bertahan dan terus maju melewati rintangan mencapai kesuksesan. “Cara terbaik bisa menemukan hal-hal positif didalam kehidupan adalah bersyukur atas apa telah perempuan miliki saat ini,” ujar ibu tiga anak..

Setiap perempuan memiliki kelebihan dan kekurangan, berhentilah melihat suatu yang tidak kamu miliki. Hidup yang dikeluhkan kadang adalah hidup yang orang lain inginkan.” Semua inil akan menjadikan perempuan mandiri dan tangguh,” Cakap Hilma.

Webinar didukung Dinas Pemberdayaan  Perlindungan  Anak dan Pengendalian Penduduk  DKI Jakarta. Menurut Kepala Pusat Yarsi HIV/AIDS dan PPKS membawahi POS SAPA, dr. Maya Trisiswati, MKM Webinar ini satu bentuk kegiatan POS SAPA peduli kepada perempuan dan memberikan kiat jadi perempuan mencapai masa depan, bebas dari kekerasan mandiri dan Tangguh.

Sementara tujuan webinar ini memberikan edukasi perempuan yang setara, bebas dari kekerasan, mandiri dan tangguh. Menciptakan lingkungan kondusif, ide-ide kreatif, inovatif, mewujudkan perempuan mandiri, dan tangguh serta aktif dalam kampanye kesetaraan gender.

POS SAPA merupakan wadah layanan penerimaan aduan kekerasan, layanan informasi dan koordinasi terpadu perlindungan serta pemberdayaan perempuan dan anak jalur Perguruan tinggi. keberadaan Pos SAPA dibawah koordinasi Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera (PPKS) Universitas Yarsi dan Dinas Pemberdayaan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta. POS SAPA Yarsi kehadirannya dibutuhkan mahasiswa dan masyarakat.

Kini POS SAPA tidak hanya fokus pada perempuan dan anak saja tapi kepada siapapun civitas akademika mengalami kekerasan, baik sebagai korban maupun saksi. “Bahkan Pos SAPA juga akan memberikan pendampingan pembinaan bagi masyarakat,” tutup Dokter Maya.