‘Freshman Camp’ Universitas YARSI Tempa Pribadi Profesional Mahasiswa

Ada pemandangan yang tidak biasa di jalan raya depan gedung Universitas YARSI (UY) pada Senin pagi (06/01/2020). Sekitar 6 (enam) truck armada TNI (Tentara Nasional Indonesia) Angkatan Darat berjejer dan hampir menutupi pintu gerbang masuk ke Perguruan Tinggi yang berdiri sudah lebih dari 50 tahun itu. Di tengah hiruk pikuk lalu-lalang dan ramainya pengendara yang melintas di Jalan Cempaka Putih, Jakarta Pusat itu, orang-orang pasti akan bertanya-tanya, ada apa gerangan?

Selidik-punya selidik, setelah masuk ke dalam gedung UY, di lobby utama sudah berkumpul 264 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas YARSI yang sedang bersiap-siap untuk berangkat ke lokasi kegiatan di Markas Pusat Latihan Tempur Kostrad (Komando Strategi Angkatan Darat) Cilodong, Depok, Jawa Barat guna mengikuti kegiatan “Freshman Camp” FK-UY.

20200124_082651
Peserta Freshman Camp UY mendapat pengalaman berharga di acara makan siang bersama meski harus cepat namun tetap harus tertib, bahkan suara sendok yang beradu dengan piring pun tidak boleh terdengar

Kegiatan ini bertujuan untuk penerapan ‘Personal Professional Development’ (PPD) bagi mahasiswa baru FK-UY dengan harapan sebagai dasar sikap profesional yang luhur sehingga melatih dasar karakteristik dokter muslim yang ideal yaitu profesional, kompeten, beretika, serta memiliki kemampuan manajerial dan kepemimpinan. Melatih sikap disiplin, melatih tanggung jawab terhadap diri sendiri maupun kelompok, melatih bekerja sama dalam kelompok, melatih sikap kepemimpinan dalam kelompok saat melaksanakan kegiatan, memberikan pemahaman prinsip-prinsip pembelajaran dalam kedokteran, dan memberi pemahaman karakteristik dokter muslim.

Kegiatan yang akan berlangsung selama 4 (empat) hari 3 (tiga) malam (Senin-Kamis, 06-09/01/2020) diikuti oleh mahasiswa FK-UY yang terdiri dari angkatan 2019 sebanyak 227 orang dan 2018 sejumlah 37 orang. Selama masa karantina di Cilolodong mereka akan mendapatkan penempaan berupa fisik, mental, maupun spiritual yang akan dilatih, dibina, dan dididik oleh instruktur berpengalaman dari bapak-bapak TNI.

Pembinaan yang dilakukan mulai dari hal-hal kecil seperti tatacara makan, kebiasaan antri, menghargai orang lain sampai kepada masalah besar seperti tanggungjawab akan bela negara. Semuanya mengacu kepada ketaatan, kepatuhan, dan kedisiplinan ala militer. Narasumber kegiatan ini ialah pelatih dari FK-UY sendiri dan Kostrad Cilodong yang berkompeten dalam bidang pelatihan profesionalisme.

20200124_082657
Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D. saat menyampaikan pemaparannya yang berjudul ‘Tantangan Profesi Dokter di Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0”

Rektor Universitas YARSI, Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D. sebagai salah satu pemateri dalam acara ini menyatakan sudah sepatutnya mahasiswa yang tergabung dalam acara ini bersyukur, karena berkesempatan memasuki Kawah Candradimuka di mana wawasan kebangsaan kemudian keragaan, ketenggrinasan, yang membentuk berbagai nilai-nilai kepribadian seperti kejujuran, disiplin, kerjasama yang merupakan modal untuk menjadi seorang pemimpin di kemudian hari. Sebagai mahasiswa kedokteran, kata Prof. Fasli Jalal, suatu saat akan menjadi seorang dokter, mungkin sebagian besar dari mereka akan menjadi spesialis, peneliti, dosen biomedik, dan lain sebagainya di mana semuanya memerlukan kemampuan untuk memimpin.

“Nanti bisa saja anda akan memimpin di Puskesmas-puskesmas, rumah sakit-rumah sakit, dinas-dinas pemerintah daerah atau di Kementerian Kesehatan dan itu tidak menutup kemungkinan,” kata Prof. Fasli Jalal.

“Kita bersyukur dan berterima kasih sekali kepada bapak-bapak dari Kostrad yang telah bersedia menyiapkan diri untuk membina rekan-rekan di sini,” ungkap Prof. Fasli Jalal.

Untuk itu, kata Prof. Fasli Jalal, manfaatkan waktu ini karena sangat sedikit orang Indonesia mungkin tidak sampai ‘nol koma nol sekian persen’ yang mendapatkan kesempatan ini. Bahkan di Universitas YARSI pun tidak semua mahasiswa memiliki kesempatan seperti itu bahkan di fakultas kedokteran pun yang setiap tahun mengadakan, tidak sama kegiatannya karena itu gunakanlah waktu dalam 3 (tiga) hari ini sebaik mungkin.

“Sementara itu lupakan yang lain jangan dibandingkan dengan keadaan di rumah atau di kampus. Ini adalah periode khusus yang tidak datang dua kali dan setiap menit itu berharga karena itu dapatkan apa yang diminta sesuai dengan berbagai aturan aturan berbagai program-program semuanya ada latar belakangnya dan tujuannya.

Pada kesempatan itu Prof. Fasli Jalal juga memaparkan presentasinya yang berjudul ‘Tantangan Profesi Dokter di Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0’ yang juga menyajikan tentang masalah kesehatan, spesilaisasi dokter, bonus demografi, dan masalah stunting. Namun, yang menarik dari pemaparan tersebut adalah penayangan sebuah video tentang bagaimana orang-orang Jepang bisa berumur panjang. Disana dikatakan bagaimana tentang kebiasaan-kebiasaan orang Jepang yang selalu mengacu pada pola hidup sehat dengan menjaga makanan, latihan fisik, dan lain sebagainya.

20200124_082713
Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D. serahkan kenang-kenangan dari Universitas YARSI kepada salah satu Instruktur dari Kostrad

Perlu diketahui bahwa Freshman Camp UY ini dilatarbelakangi bahwa Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) yang merupakan standar minimal kompetensi lulusan untuk pertama kali disahkan oleh konsil kedokteran Indonesia (KKI) pada tahun 2006 dan telah digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan kurikulum berbasis kompetensi. SKDI juga menjadi acuan dalam pengembangan uji kompetensi dokter yang bersifat nasional, tantangan profesi kedokteran masih memerlukan penguatan dalam aspek perilaku profesional, mawas diri, dan pengembangan diri, serta komunikasi efektif sebagai dasar dari rumah bangun kompetensi dokter Indonesia. Hal tersebut sesuai dengan hasil pertemuan konsil kedokteran se-Asean yang mempromosikan bahwa karakteristik dokter yang ideal yaitu profesional, kompeten, beretika, serta memiliki kemampuan manajerial dan kepemimpinan. (ART)

“Universitas YARSI, Islami dan Berkualitas”