Hingga kini tuberkulosis (TB) masih jadi masalah kesehatan amat penting dunia. Jumlah kasus baru di dunia lebih dari 10,8 per tahun, dan Indonesia menempati urutan ke dua penyumbang kasus TB terbanyak di dunia. Juga, dunia ada satu seperempat juta orang yang meninggal karena TB di tahun 2023.
Sekarang di Bali sedang dilakukan pertemuan penting tuberkulosis dunia. Pada 11 November 2024 kemarin dilakukan “High-level Meeting of Innovation Tuberculosis”, yang banyak diberitakan di media massa. Selanjutnya, pada 12 sampai 16 November di Bali juga diselenggarakan Kongres Paru Sedunia , “The Union World Conference on Lung Health 2024”.
Sementara itu, di tingkat dunia maka pada 6 November 2024 Direktur Jenderal WHO mengeluarkan pernyataan bersama dengan “WHO Civil Society Task Force on TB” yang menegaskan kembali empat target yang harus dicapai dunia dalam pengendalian TB pada tahun 2027.
Ke satu, dunia harus mampu menemukan dan mengobati 90% pasien TB .
Ke dua, kita harus mampu memberi terapi pencegahan tuberkulosis (“TB preventive treatment”) pada 90% mereka yang membutuhkannya. Ke tiga, 100% penggunaan tes cepat (“rapid diagnostic tests”) untuk diagnosis tuberkulosis.
Ke empat, tersedianya setidaknya satu vaksin TB dalam lima tahun kedepan.
Berbagai target di atas jelas membutuhkan kerja amat keras, karena situasi di dunia kini masih cukup jauh dari harapan. Baru 48% pasien dunia didiagnosis TB dengan menggunakan tes cepat yang direkomendasikan WHO, padahal targetnya harusnya 100% di tahun 2027. Cakupan pengobatan TB dunia di 2023 adalah 75%, tiga tahun lagi harus mencapai 90%. Pemberian terapi pencegahan tuberkulosis (“TB preventive treatment”) di dunia untuk kontak yang mungkin tertular di dalam rumah tangga barulah 21%, jauh dati target 90% yang haris dicapai pada 2027. Kemudian, anggaran pengendalian TB dunia di tahun 2023 adalah hanya sebesar 5,7 milyard dolar Amerika, padahal yang dibutuhkan adalah empat kali lipat lebih banyak, yaitu 22 milyar dolar Amerika Serikat di tahun 2027.
Di media kita membaca bahwa pengendalian tuberkulosis menjadi salah satu prioritas penting dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Tentu kita harapkan agar upaya-upaya pemerintah di waktu mendatang ini -termasuk dalam 100 hari awal pemerintahan- dapat terus meningkat. Kita harapkan juga bahwa empat target dunia di atas juga akan dicapai di negara kita tercinta, yaitu menemukan & juga mengobati 90% pasien TB kita, memberikan terapi pencegahan TB pada 90% yang membutuhkan di negara kita, penggunaan 100% test cepat pada pasien TB kita, dan turut berperan dengan usaha dunia untuk tersedianya vaksin dalam 5 tahun.
Prof Tjandra Yoga Aditama
Direktur Pascasarjana Universitas YARSI / Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara