MEDIA INDONESIA masih kekurangan ratusan ribu tenaga dokter. Di bidang spesialis keluarga, diperkirakan kebutuhan tenaga dokter mencapai 25 ribu orang. Lantas, pemerintah pun mendorong akselerasi pemenuhan kebutuhan dokter di tanah air dengan memberi izin sejumlah perguruan untuk membuka prodi kedokteran dan kedokteran spesialis.
Di tahun ini, tepatnya 28 September 2022 pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) memberi izin kepada Universitas Yarsi (UY) untuk membuka prodi Spesialis Kedokteran Keluarga Layanan Primer (SpKKLP).
Rektor UY Fasli Jalal mengatakan, diterimanya izin tersebut merupakan kesempatan bagi UY untuk berkontribusi lebih bagi dunia pendidikan dan kesehatan. UY menjadi kampus swasta pertama dan satu-satunya yang membuka prodi tersebut.
“SpKKLP ini unik dalam beberapa hal. Pertama, kita perguruan tinggi swasta pertama mendapatkan izin itu. Biasanya pendidikan spesialis itu selalu kepada PTN. Jadi kita bersama PTN yang lain melamar untuk mendapatkan kepercayaan melaksanakan Spesialis Kedokteran Keluarga Layanan Primer,” ujarnya, Sabtu (15/10).
Fasli menyebut, UY baik universitas maupun jaringan rumah sakit sudah siap menyelenggarakan prodi tersebut. Lulusan SpKKLP nantinya akan menjadi ujung tombak mendukung kesehatan masyarakat.
“Siapa yang akan kita didik nanti dan dimana mereka bertugas, mereka ini yang nanti akan menjadi ujung tombak untuk menjadi pengampu dari berbagai yang kita sebut dengan klinik pratama atau bagian-bagian awal daripada pelaksanaan BPJS Kesehatan,” imbuhnya.
Dekan Fakultas Kedokteran (FK) UY Rika Yuliwulandari mengungkapkan, izin mendirikan prodi spesialis sejauh ini hanya didapat PTN. Padahal banyak PTS yang memiliki akreditasi A seperti UY.
Menurutnya, SpKKLP sangat penting dalam mendukung transformasi kesehatan nasional. Pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mencanangkan program pencegahan dan dokter spesialis keluarga menjadi garis depan dari transformasi tersebut.
“Pencegahan itu lebih baik dari pada mengobati. Artinya akan lebih baik kalau kita menjaga agar masyarakat kita tetap sehat, tidak sakit. Karena biaya menjaga kesehatan itu jauh lebih murah dari pada biaya mengobati,” terangnya.
Lewat transformasi kesehatan, individu, keluarga maupun komunitas bisa mendapat akses kesehatan seperti edukasi dan lainnya. Fokus dunia kesehatan Indonesia tidak hanya pada pengobatan pasien tapi juga mambantu masyarakat agar tetap sehat. Lebih lanjut, dokter Rika mengatakan, prodi SpKKLP UY akan mulai dibuka pada tahun 2023.
“Di dalam prodi spesialis, insyaallah tahun depan kami mempunyai kekhususan preventif precision medice berdasarkan syariat Islam. Karena pada dasarnya setiap individu itu unik, artinya pendekatan untuk pencegahan penyakit dan terapi penyakit itu di dasarkan atas keunikan individu tersebut,” jelasnya.
“Diharapkan lulusan nanti mampu mengembangkan aspek pencegahan yang presisi dengan mengimplementasikan konsep kedokteran presisi dan juga syariat Islam sehingga bisa berkontribusi pada kesehatan masyarakat. Insyaallah kita sedang mempersiapkan ada satu step yang akan kita lakukan segera yaitu visitasi lapangan dari KKI. Setelah itu insyaallah kita bisa mulai merekrut calon residen dan melaksanakan pendidikan di tahun depan,” tutupnya. (OL-7)