Banyak hal perlu dibenahi dalam perguruan tinggi(PT) dan butuh strategi. Seperti akses terhadap perguruan tinggi saat ini belum terlalu inklusif untuk semua.
Berdasarkan data Dirjen Diktiristek, angka partisipasi kasar kini masih sekitar 30-40%. Artinya masih ada keterbatasan bagi siswa-siswi untuk bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan lebih tinggi. Keterbatasan akses ini semakin lebar apabila kita lihat pada penyandang disabilitas. Hanya sekitar 2,8% yang bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,(Dirjen Diktiristek) Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, M.Sc (Prof Haris),menyatakan itu dalam Wisuda Sarjana dan Pascasarjana Universitas Yarsi ,semester ganjil TA 2023-2024, di Universitas Yarsi, Sabtu,27/4/24.
Prof Haris dalam orasi banyak hal penting disampaikan menambah wawasan dan mencerahkan. Diantaranya akreditasi. Kini hanya 2 % PT yang memiliki akreditasi unggul, Ini menjadi tantangan bagi Yarsi. membawa Universitas Yarsi pada tataran kualitas no 1.
Hingga kini ternyata kita menjumpai PT tidak memiliki akreditasi 30 % (500 PT) akibatnya tidak bisa mengeluarkan lulusan sehingga masuk rana pidana.
Terkait terjadi perbedaan kualitas antara PT, baik PT negeri dengan PT negeri , PT negeri dan PT swasta serta PT swasta dengan swasta. Ini menjadi tantangan lagi. “Diktiristek dengan berbagai upaya membantu mencarikan solusi lewat kebijakan,” ujar Alumnus Doktor Geofisika di Kiel University, Jerman
Selanjutnya, tantangan lainnya relevasi lulusan PT. Relevansi ini menjadi kunci hubungan PT dengan dunia usaha dan industri.
Menurur Prof Haris .PT harus cepat beradaptasi dengan perubahan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Pendidikan tradisional perlahan harus ditinggalkan.
Kini sarjana fresh graduate untuk mencari pekerjaan dengan modal sertifikat tidak cukup. Dalam dunia kerja, gelar akademik tidak jaminan untuk memperoleh kerja. Saatnya harus bisa mengikuti perubahan zaman dan memperbarui skill sesuai kebutuhan dunia industri. Serta harus memiliki keterampilan cukup.
Ditambahkannya, sekarang telah banyak muncul aneka keterampilan dalam dunia kerja. Kini sudah era moderen , era artificial intelligent (AI), PT harus mengarah kesana dan mempersiapkan sarjana ke era moderen (literasi digital). “Ini penting , bagian dari menghadapi persoalan dunia kerja,” tutur Dirjen Diktiristek.
Terakhir penutup orasi ilmiahnya, Prof Haris juga Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pasti Alam Universitas Indonesia mengucapkan selamat kepada para wisudawan karena sudah menamatkan perguruan tinggi.
Seperti Dirjen Diktiristek, Rektor Universitas Yarsi, Prof.dr.Fasli Jalal, Ph.D juga banyak menyampaikan pencerahan dan informasi bermanfaat kepada para wisudawan . seperti Sarjana dari Universitas Yarsi harus menguasai keterampilan sesuai dengan kebutuhan DUDI.
Menurut laporan The Future of Jobs tahun 2023 dikeluarkan World Economic Forum terdapat dua keterampilan paling utama dibutuhkan lulusan dewasa ini yaitu kemampuan berpikir analitik (analytical thinking) dan kreativitas (creativity).
Selanjutnya, keterampilan lain juga dibutuhkan yaitu daya tahan (resilience), fleksibilitas (flexibility), motivasi yang tinggi, kesadaran diri mengetahui kelebihan dan kelemahan kita, keingintahuan (curiosity), dan kemauan untuk terus belajar sepanjang hayat.
Selain keterampilan-keterampilan ini, Prof Fasli menyebutkan keterampilan lain yang tidak kalah penting terkait penguasaan teknologi terbaru dan artificial intelligence. Ini akan menjadi bagian penting dari peluang kita mendapatkan pekerjaan.
“Sarjana Universitas Yarsi saat dibangku kuliah sudah dipersiapkan beradaptasi untuk DUDI,” ujar Prof Fasli
Lebih lanjut, Wakil Menteri Pendidikan Nasional tahun 2010 ,sukses, tidak ditentukan intellectual quotient (IQ) atau tingginya nilai akademik saja ataupun kepemimpinan dalam berbagai kegiatan ekstra kurikuler saja. Tapi sukses lebih banyak ditentukan Guts, Resilience, Initiative (GRIT)
GRIT merupakan kombinasi dari passion atau kecintaan pada apa kita lakukan dengan perseverance atau kegigihan, ketangguhan dan daya tahan atau semangat pantang menyerah bila berhadapan dengan tantangan atau kegagalan.
Menurut alumnus Doktoral Cornell University New York pendapat itu sesuai Islam. Menghadapi ketidakpastian Rektor Universitas Yarsi memberikan petunjuk, marilah kita tetap berpegang pada firman Allah SWT, perkuat iman dan taqwa serta ibadah .
Kepada wisudawan dan wisudawati Universitas Yarsi, Prof Fasli ucapkan selamat berpisah dengan dunia kampus dan selamat datang di dunia nyata.,”tutup Prof Fasli.
Wisuda Sarjana dan Pascasarjana Universitas Yarsi, kini berjumlah 406 terdiri 378 sarjana dan 28 pascasarjana Para wisuda sebagian besar masuk awal pandemi. Namun diperjalanan berhasil lulus tepat waktu dengan hasil memuaskan. “Wisuda kali ini bisa disebut wisuda angkatan pandemi.(usman)