Datangkan Pratisi dan Expert, FEB Yarsi Sukses Gelar Training Pasar Modal

Potensi pengembangan Pasar Modal Syariah (PMS) memiliki ruang tumbuh cukup besar. Dasarnya populasi muslim dunia 1,9 miliar, populasi muslim Indonesia 231 juta, sedangkan total populasi Indonesia 279 juta.

“Data ini dikutip dari Bursa Efek Indonesia dan Badan Pusat Statistik tahun 2022,” ujar Kepala Unit Pengembangan Bisnis Pasar Modal Syariah, PT. Bursa Efek Indonesia, Doddy P.Ardhana, SE,MM saat jadi pembicara Training Pasar Modal Ayo Jadi Investor diadakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Yarsi, kemarin.

Selanjutnya Doddy menerangkan, kini di PMS tersedia produk dan investasi 493 saham syariah (ISSI), 271 Reksadana Syariah ,73 sukuk negara, 211 sukuk korporasi, 3 exchange traded fund syariah (ETF Syariah) dan 5 indeks saham syariah.

Sedangkan produk filantropi Islam berbasis produk investasi ada zakat saham, wakaf saham dan wakaf sukuk. Efek Syariah bisa diinvestasikan saat ini berupa saham syariah, reksadana syariah dan ETF Syariah serta sukuk negara/korporasi. “Daftar Efek Syariah (DES) merupakan tempat cari dan cek saham syariah,” tutur Doddy.

Dalam training Kepala Unit Bursa Efek Indonesia banyak informasi prakmatis menarik disampaikan agar mahasiswa paham menjadi investor. Termasuk risiko rugi berinvestasi syariah.

Menurut Doddy investasi syariah ada risiko rugi. Berdasarkan perspektif syariah, ada beberapa, seperti risiko yang dapat ditoleransi (negligible), risiko dari kemungkinan dan kegagalan haruslah lebih kecil daripada kemungkinan tingkat keberhasilannya.

Kemudian risiko tidak dapat dihindari (inevitable) mengindikasi tingkat penambahan nilai dari suatu aktivitas transaksi tidak dapat diwujudkan tanpa adanya kesiapan untuk menanggung risiko.

Ada juga risiko tidak diinginkan dengan sengaja unintentional. Risiko ini mengisyaratkan tujuan dari suatu transaksi ekonomi normal adalah untuk menciptakan nilai tambah bukan untuk menanggung risiko. “Sehingga risiko bukan merupakan suatu jadi keinginan dari suatu transaksi keuangan dan investasi,” jelas Doddy, praktisi expert Bursa Efek Indonesia.

Selain Doddy, tampil pula sebagai pembicara dari  Investment Specialist-Indo Premier Sekuritas, Andrian Alamsyah Saputra.

Adrian tampil melengkapi penyampaian Doddy, seputar saham terkait legal resmi, regulasinya, akses mudah dapat lewat gadget, harga terjangkau bisa mulai Rp.100 ribu.

Saham juga punya risiko (resiko tinggi). Punya pula keuntungan berupa capital gain (selisi jual dengan beli), dividen (laba perusahaan yang dibaikan ke investor). Adrian juga mengupas saham apa yang bagus dan langkah memilih saham termasuk teknik analisisnya.

Karena pembahasan disampaikan komunikatif, mahasiswa yang hadir sebagai peserta semangatnya sangat tinggi.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Yarsi, Dr.Ir.Perdana Wahyu Santosa, MM.CIMBA membuka acara ini mengucapkan terima kasih kepada para pembicara.

Kepada para mahasiswa berpesan kesempatan ini tolong dimanfaatkan sebaik-baiknya, lewat acara ini selain menambah ilmu, wawasan juga keterampilan langsung dibimbing para ahlinya.

Pasar modal Indonesia masih membutuhkan ahli-ahli dari bangku perguruan tinggi. Semoga nantinya dari Universitas Yarsi bisa menjadi tenaga ahli pasar modal,” harap Doktor Perdana.

Ketua pelaksana training, Ananta Hagabean,S.E MBA mengatakan, pelaksanaan training ini sukses – mahasiswa peserta training antusias mengikuti kegiatannya dan tercerahkan akan pentingnya investasi. (usman).