Pengalaman utama adalah Lesson learnt didapatkan selama berada di Bangalore India, merupakah IT Capital di India. Kemudian agar menjadi sukses, mahasiswa harus rajin dan serius dalam belajar. Selain itu juga harus berani bermimpi dan keluar dari zona nyaman.
Sebagian besar mahasiswa di India memang memiliki visi ke luar negeri dan sukses di negara orang dan kembali lagi menjadi orang sukses membantu negaranya.
Kita bisa melihat betapa banyak orang India menjadi corporate executive officer (CEO) dalam IT Company dunia seperti Google, Microsoft, Adobe dan sebagainya.
Rata-rata CEO tersebut menyelesaikan sarjana (S1) di India, dan melanjutkan pendidikan di luar negaranya. “Etos mereka inilah perlu dimiliki mahasiswa Yarsi,”ujar Dekan Fakultas Teknologi Informasi (FTI) Dr. UmmiAzizah Rachmawati, S.Kom,M.kom saat kembali dari Dayananda Sagar Academy of Technology and Management (DSATM), Bangalore di India.
Doktor Ummi panggilan Dekan FTI Universitas Yarsi ke India dalam program Visiting Professor selama satu semester dan kerjasama penelitian/publikasi Universitas Yarsi Bersama DSTAM.
Selanjutnya Doktor Ummi menceritakan, Persamaan Universitas Yarsi dengan DSTAM utamanya iklim pendidikan keduanya institusi pendidikan tinggi. Sesuadah itu semangat religiusitas di dua institusi,
Yarsi sangat kental dengan nilai-nilai keislaman, dan DSATM sangat kental dengan nilai-nilai agama Hindu.
Banyak acara dilakukan terkait agama Islam di Yarsi dan agama Hindu di DSATM termasuk di dalamnya upacara yang dilakukan dalam setiap kegiatan selalu mencerminkan agama di masing-masing institusi.
Persamaan lainnya terkait materi ajar. Sebenarnya hal ini lumrah di semua Kampus yang memiliki jurusan IT karena kurikulum di seluruh dunia hampir sama. “Dari sisi mahasiswa juga hampir mirip dimana semangat mahasiswa IT di Indonesia dan India hampir sama,’ujar Ibu Dekan FTI Yarsi.
Sementara perbedaan Yarsi dengan DSTAM dalam Bahasa. Di DSTAM Bahasa Inggris merupakan bahasa keseharian untuk pendidikan.
Selanjutnya kultur, dimana kultur India sebagai negara populasi terbesar di dunia saat ini menggeser China, membuat penduduk mereka, termasuk pada mahasiswanya memiliki etos belajar dan bekerja sangat tinggi agar bisa bertahan dalam persaingan.
Perbedaan lainnya dalam sistem pendidikannya. Tentu hal ini dipengaruhi oleh kebijakan negara dan penerapam kurikulum di masing-masing institusi.
Menurut Ibu Dekan berhijab ,pendidikan di India termasuk ketat dan keras, termasuk ketika memberikan tugas dan sanksi bagi mahasiswa. Di kampus DSATM sendiri beberapa mahasiswa tinggal di asrama kampus dimana disediakan makan minum secara gratis termasuk untuk keluarga dan tamu yang berkunjung
Doktor Ummi menyatakan, berterima kasih atas sambuatan dari Principal dan dekan, serta yayasan di sana sangat baik. Selalu dijamu oleh struktural di DSATM. Dari sisi sarana dan prasarana relatif lengkap.
Sebenarnya dari sisi infratruktur dan alat, Teknologi Informasi Universitas Yarsi (TIUY) lebih lengkap karena TIUY banyak mendapatkan hibah baik dari Direktorat Perguruan Tinggi maupun dari hibah luar negeri (TIEN European Commission). kemudian alat-alat TIUY merupakan teknologi cukup baru dalam bidang Artificial Intelligence dan Visualization. Untuk kebersihan secara umum relatif bersih karena staf kebersihan selalu berjaga setiap saat.
Di DSATM air minum disediakan secara gratis untuk semua orang termasuk mahasiswa. “Mungkin itu membedakan dengan Yarsi, “ serunya
Doktor Ummi juga sangat berkesan saat diundang oleh NITTE Meenakshi Institute of technology, Bengaluru untuk menjadi keynote dalam IEEE Distinguished Lecturer Program bersama pembicara Profesor dari Norwegia.
Selain itu juga diundang dalam Second International Conference on Mobile Networks and Wireless Communication (ICMNWC 2022) oleh Sri Siddhartha Institute of Technology, Tumkur, India
Kemudian menjadi panelis dalam IEEE International Conference for Women in Innovation, technology, and Enterpreneurship ICWITE 2022 di India Institute of Technology Bangalore
Sekali lagi Ibu Dekan FTI menyatakan bersyukur diberikan kepercayaan ,atas undangan sebagai pembicara dari tiga universitas berbeda dengan lokasi kota berbeda, saya mendapatkan sesuatu yang lebih
Dalam forum ini Ibu Dekan FTI memaparkan Artificial Intelligence(AI) dalam bidang Kesehatan dan memberikan contoh-contoh dari berbagai penelitian dilakukan TIUY.
Selain itu menerangkan teknologi informasi dan perkembangan sangat pesat. Termasuk mengulas teknologi diciptakan untuk membantu meningkatkan kualitas hidup manusia. Salah satunya adalah di bidang Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence)
Kecerdasan buatan adalah kecerdasan ditambahkan kepada suatu sistem sehingga dapat membantu pekerjaan manusia memecahkan suatu masalah
Kini FTIUY memiliki Center of AI mengerjakan riset di bidang kesehatan dan bekerjasama dengan FK, FKG, RSGM dan beberapa RS lain serta dengan institusi dalam dan luar negeri lainnya
Beberapa riset AI dikerjakan antara lain AI for dental, AI untuk deteksi kanker dan sebagainya.
,” Tentunya ini menambah jaringan internasional untuk Yarsi dan juga menambah rekognisi dosen Yarsi,” ujar Doktor Ummi.
Alhamdulillah kegiatan TIUY dalam Visiting Professor di kampus asing negara India, sukses dan sangat bermanfaat,” tutup Ibu Ummi Alumnus Doktor dari Universitas Indonesia (usman),