Berapa hari ini media menyampaikan peningkatan kasus “Flu Singapura”. Apa sebenarnya hal ini?
Penyakit ini nama sebenrnya adalah Hand Foot Mouth Disease (HFMD) atau Penyakit Tangan Kaki Mulut (PTKM) yang sering kali secara “salah kaprah” disebut sebagai Flu Singapura merupakan penyakit yang sebenarnya cukup sering ditemui pada anak dan bayi. Karena beberapa tahun yang lalu ada anak-anak yanh datang dari Singapura kemudian mempunyai keluhan ini maka secara salah kaprah di sebut sebagai “Flu Singapura”.
Penyakit ini memiliki masa inkubasi 3-7 hari.
Penyakit ini ditandai dengan demam; munculnya rash (ruam pada kulit) dan blister (benjolan kecil) di telapak kaki, tangan dan mukosa mulut; penderita cenderung tidak nafsu makan; malaise dan nyeri pada tenggorokan. Biasanya, setelah satu atau dua hari setelah demam, timbul keluhan nyeri di mulut dimulai dari blister sampai kemudian dapat menjadi mucus. Lesi dapat terjadi pada lidah, gusi atau bagian dalam mulut lainnya.
Penyakit ini bukan penyakit berat, dan akan sembuh dalam 7-10 hari, pengobatan hanya bersifat suportif. Penyebab HFMD adalah enterovirus secara umum, termasuk coxsackievirus A16, EV 71 dan echovirus.
Memang pada kejadian amat sangat jarang, HFMD akibat EV 71 juga dapat menyebabkan meningitis dan bahkan encephalitis. Infeksi EV 71 bermula dari saluran cerna yang kemudian menimbulkan gangguan neurologik. Selain itu, HFMD akibat coxsackievirus A16 juga dapat menyebabkan meningitis.
Memang HFMD cukup menular. HFMD dapat ditularkan melalui kontak langsung, cairan hidung dan tenggorokan, saliva, cairan dari blister atau tinja pasien. Masa penularan paling tinggi pada minggu pertama terinveksi.
Tidak ada pencegahan khusus untuk HFMD, tetapi risiko tertular dapat diturunkan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), seperti cuci tangan pakai sabun (CTPS). Kalau keluhan cukup berarti memang baik berkonsultasi ke petugas kesehatan terdekat
Prof Tjandra Yoga Aditama
Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI