Bekerja Tak Sesuai Pendidikan ,Jadikan Challenge Sarjana Psikologi

Apa yang perlu dipersiapkan Sarjana Psikologi untuk memasuki dunia kerja ? Berangkat dari itu , Fakultas Psikologi Universitas YARSI, menggelar Webinar Kuliah Tamu “Persiapan Sarjana PsIkologi Memasuki Dunia Kerja”,. Hadir sebagai pembicara, Organization Development Manager, PT Astra Honda Motor.Vadia Rahma Fitriani, M. Si

Vadia Rahma, lulusan Sarjana Psikologi dan Magister Psikologi Terapan, Universitas Indonesia. Karirnya dimulai tahun 2010, OD Assessor Consultant (AI and Related Organization), HR Certification (LSP AI), HR Trainer (AMDI), dan Organization Development Manager (Astra Honda Motor) hingga sekarang.

Vadia mengatakan, era modern menjadikan teknologi saat ini hal yang dibutuhkan hampir di segala aspek aktivitas manusia. Banyaknya penelitian dan penemuan teknologi bahkan dapat menggantikan pekerjaan yang awalnya menggunakan manusia tergantikan oleh teknologi. “Kondisi ini bukanlah hal sepatutnya ditakutkan, namun seharusnya dijadikan sebuah challenge tersendiri,” ujar Development Manager Astra Honda Motor.  

Vadia mengingatkan teruslah belajar ilmu baru  relate dengan pekerjaan. Kedepannya multidisiplin  itu penting. Vadia bercerita , saya punya background psikologi bekerja di industri otomotif, mau enggak mau mesti paham mengenai industri, saya harus tau mengenai internet of things, belajar dengan teman IT”.

Mengutip survey Linkend, terdapat 5 faktor seorang freshgraduate tidak diterima perusahaan. Permintaan gaji yang tidak realistis, kurangnya kemampuan berbahasa inggris, Jobdesk yang tidak sesuai minat, kemampuan berkomunikasi, dan attitude.

“Kita bukan lagi mencari knowledge tetapi juga kompetensi, jadi kompetensi merupakan gabungan dari skills, attitude, dan knowledge yang memang bisa terlihat di pekerjaan mereka, bisa diobservasi, yang bisa diukur, dan bisa dievaluasi”.

Vadia menambahkan attitude menjadi hal penting untuk melihat seseorang, disamping itu perusahaan tetap melihat skill serta knowledge yang relate.

Bagaimana cara kita bersaing di dunia kerja sebagai freshgraduate sarjana psikologi ? tanya Vadia

Kalau technical skills, knowledge itu sama lah di lulusan psikologi manapun ,standar. Tapi itu attitude.  Membedakan teman-teman dengan lainnya, bukan technical skills maupun knowledge tapi di attitude dan kalau di psikologi jadi sebuah evidence”.

Selanjutnya bagaimana kiat menjadi trainer bagi lulusan Psikologi ?   Universitas Yarsi melalui Fakultas Psikologi mendatangkan Head of Business Partner dan Medical Digital Businesss Development PT.Kalbe Nutritionals, Iwan Sujarwo

Dalam webinar ini, muncul suasana dialog sangat komunikatif .Banyak petanyaan dari peserta seperti dengan latar belakang psikologi ,apa yang telah diraih saat bekerja di Business Development Kalbe Nutritionals?.

Irwan menyatakan, selama bekerja dengan latar belakang pendidikan psikologi, bisa membuat semi konsultan diperusahaan dan enterpreneurship (jiwa kewirausahaan). Jadi sebelumnya harus mampu menciptakan tujuan dan membuat perencanaan mencapai harapan itu. “Setelah ini saya  akan membuat unit bisnis,” katanya

Kemudian kepada pertanyaan, apabila ada anggota satu tim tidak mencapai target yang telah ditetapkan. Irwan melakukan komunikasi dan dialog lalu anggota tim itu diberikan pelatihan dengan materi terkait.

psikologi, ilmu yang luas jangkauannya bisa masuk keberbagai industri atau badan usaha, termasuk dipemerintahan. Perbanyaklah belajar ,bidang kerja tidak sesuai pendidikan psikologi  bukanlah hal sepatutnya ditakutkan.”Seharusnya dijadikan sebuah challenge tersendiri bagi sarjana psikologi,” pesan Irwan

Penulis : Anggun  

3 thoughts on “Bekerja Tak Sesuai Pendidikan ,Jadikan Challenge Sarjana Psikologi

  1. Dang k'y says:

    Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *