Masjid Jami Yarsi di Cempaka Putih Tengah Jakarta Pusat mendapat kunjungan qori internasional dan hafiz dari Gaza Palestina, Baraa Masoud (Baraa),bulan lalu.
Pemuda kelahiran Palestina ini baru pertama kali menginjakan Masjid Yarsi selain silaturahim juga mengisi diskusi siang hari dengan para jemaah, mahasiswa dan dosen Universitas Yarsi.
Baraa mengatakan, hingga kini jumlah masyarakat Gaza Palestina korban akibat diserang brutal Israel Laknattullah bisa mencapai seratus ribuan jiwa. Terdiri para suhada, para ibu, wanita dan anak serta bayi tidak berdosa.
Belum lagi mereka ribuan orang yang masih terjebak di bawah reruntuhan tempat tinggal dan gedung serta mereka terkena dampak sekunder konflik, seperti kekurangan gizi, penyakit, dan kurangnya perawatan medis. Hingga kini warga Gaza dan Palestina semangat terus berjuang.
Selanjutnya ,saya hadir di Masjid Yarsi, tapi pikiran selalu teringat kepada keluarga dan orang tua di Gaza Palestina.Terima kasih pada pemerintah dan masyarakat Indonesia serta Jemaah Masjid Yarsi telah sangat peduli membantu dan mendoakan masyarakat Gaza Palestina.”Tolong terus doakan kami,” pinta Baraa kelahiran 7 November 1998
Selain cerita kondisi terkini Gaza Palestina ,Baraa juga menyampai kiat-kiat menghapal Alquran. Menurut Baraa, kunci menghafal Alquran harus niat, tekad dan kesungguhan kuat. Walau tidak mengerti bahasa Arab dan bahasa Quran, terus saja belajar dan membaca sert diulang, Insya Allah diberi kemudahan. Karena Allah sendiri telah menjamin dalam kitab suci-Nya.
Ditambahkannya, Di Gaza Palestina, menghafal Al-Qur’an itu sudah menjadi tradisi melekat dengan warganya. Jika ada satu keluarga di dalamnya tidak ada hafizh Al-Qur’annya, maka itu suatu aib. Adapun program dijalankan dalam mencetak generasi Alquran dengan mendirikan semacam pondok pesantren, di mana para santri bermukim dan fokus menghafalkan Alquran.“Orang membaca dan menghafalkan Alquran merupakan sahabat Alquran”, ujar Pemuda Palestina yang juga jago bernyanyi.
Dalam diskusi singkatnya, Baraa yang bicara lembut dengan nada dan intonasi enak didengar juga menunjukkan kemampuan membaca Alquran dengan tajwid dan huruf yang benar.(usman)