Perhatian dan kerja Universitas Yarsi pada penurunan stunting di Kabupaten Pandeglang luar biasa. Yarsi telah konsisten membantu.Pernyataan itu disampaikan Bupati Pandeglang, Irna Nurulita kepada Rektor Universitas Yarsi (UY), Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D beserta rombongan saat diundang masuk ke Kantor Bupati Pandeglang, senin(15/8).
“Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Universitas Yarsi telah berbuat nyata bantu mengatasi stunting di Pandeglang,”tutur Ibu Bupati, mantan anggota DPR, kelahiran 23 Juli
Bupati Irna menjelaskan,Kini kasus stunting menjadi isu nasional. penanganan kasus stunting harus dilakukan penta helix bukan hanya parsial.
Di Pandeglang pemerintahan kabupaten (Pemkab)mengajak semua pihak bersama melakukan percepatan pencegahan stunting. Pemerintah, swasta, akademisi, media, tim penggerak Pembina kesejahteraan keluarg a , dharma wanita dan lapisan lainnya berkolaborsi mencegah pencegahan stunting
Menurut Bupati mantan anggota DPR RI ,stunting adalah gagal tumbuh kembang anak diakibatkan kekurangan nutrisi dan giji dimulai sejak 1000 hari pertama kehidupan. Adanya konseling bagi ibu hamil, calon pengantin dan remaja sangat membantu.
Konseling pola hidup sehat terus disampaikan kepada ibu hamil. Calon pengantin harus mendapat scrining, dan remaja harus mendapat asupan tablet tambah darah.
Di Pemkab Pandeglang ibu hamil dan menyusui harus ke posyandu agar mendapatkan asupan nutrisi baik.Kepada seluruh organisasi perangkat daerah( OPD) harus mendorong percepatan mencegah stunting di Kabupaten Pandeglang.
Pandeglang memiliki ragam program pencegahan stunting seperti sanimas (Sanitasi Berbasis masyarakat), pamsimas, aksi rembuk stunting.”semua muaranya peningkatan kesejahtetaan dan peningkatan pola hidup sehat masyarakat,” terangnya
Sementara Prof Fasli mengatakan, tahun 2019 hingga 2021 program pencegahan stunting telah banyak dijalankan Universitas Yarsi di Pandeglang. Tahun 2022 lokus stunting ada 10 desa, Banyumas,Pasirkarag,Karnagsetra,Awilega,Pasirawi,Tugu, Cibingbin,PasirLoa, Surimen dan Rawasari.dan tahun 2023 rencananya tetap 10 desa baru yaitu Pasir Sedag, Panacaran, Katunburi,KadubalemParcang, Kramat Jaya,Pager Batu,Parung Kokosan,Banjarsari dan Kopahandap
Universitas Yarsi mulai menjalankan program stunting tahun 2019. Daerah yang telah dibina dan dibimbing diantaranya Kabupaten Pandeglang, Kota Jakarta Pusat, Desa Bantar Sari Kabupaten Bogor
Rektor Yarsi pernah menjabat Wakil Menteri Pendidikan Nasional tahun 2010 menerangkan, Ibu hamil merupakan salah satu sasaran prioritas dalam program percepatan penurunan stunting dengan pendekatan keluarga, dimana seluruh anggota keluarga berisiko stunting dari remaja puteri, ibu hamil, ibu menyusui dan balita harus diintervensi.
Pemberian susu pada ibu hamil dalam upaya menaikkan berat badan ibu selama hamil, memenuhi kecukupan kebutuhan protein hewani ibu hamil, menurunkan anemia ibu hamil, hingga akhirnya mencegah anak lahir dengan stunting atau panjang badan sewaktu lahir di bawah 48 cm.
Prof Fasli berterima kasih kepada Ibu Bupati Pandeglang, atas dukungan dan kerjasamanya menyukseskan program nasional percepatan penurunan stunting. “Adanya Dukungan Pemkab Pandeglang semoga stunting bisa diturunkan jadi 14% tahun 2024,” harap Rektor Yarsi.
Program stunting Universitas Yarsi bertujuan bantu pemerintah seperti meningkatkan mutu gizi perseorangan,keluarga dan masyarakat yang akhirnya stunting itu bisa dicegah dan gangguannya tidak muncul lagi. Selain itu menunjukan peran aktif perguruan tinggi mendampingi kabupaten atau kota dalam percepatan penurunan stunting.
Dalam Kerjasama Kementerian Kesehatan,Universitas Yarsi menjadi salah satu dari 17 perguruan tinggi di Indonesia mengatasi masalah stunting,(Usman)