JAKARTA, Suaramerdekajkt.com – Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Dr (HC) dr HR Agung Laksono menyampaikan bahwa penguatan ketahanan nasional pada era pandemi diperlukan, agar Indonesia dapat tumbuh dan bangkit begitu pandemi berakhir.
“Ketahanan nasional merupakan kemampuan dan ketangguhan dinamis suatu bangsa untuk dapat menjamin kelangsungan hidup menuju kejayaan bangsa dan negara,” ujarnya dalam Kuliah Umum Ketahanan Nasional yang diselenggarakan Universitas Yarsi secara virtual di Jakarta, Senin (23/8).
Di mana dalam ketahanan nasional mengandung empat unsur, yakni kemampuan dan ketangguhan, faktor-faktor dinamis dan statis, jaminan kelangsungan hidup bangsa dan negara, serta kejayaan bangsa dan negara.
Oleh karena itu, sejumlah langkah penguatan ketahanan nasional pada era pandemi di antaranya pelaksanaan vaksinasi harus mencapai tiga juta orang per hari, perluasan keterlibatan elemen masyarakat dalam kegiatan vaksinasi bukan hanya pada tingkat pusat tetapi juga pada tingkat provinsi, kabupaten/kota dan desa.
“Vaksinasi mewujudkan kekebalan imunitas dan normalitas kesehatan masyarakat hingga percepatan pemulihan ekonomi,” tuturnya.
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Yarsi, Prof Fasli Jalal, mengatakan ketahanan nasional adalah sebuah kondisi dinamis yang berisikan ketangguhan. Artinya, kita harus tangguh berasaskan keuletan dan juga kemampuan dari sebuah bangsa untuk menghadapi segala bentuk ancaman dari dalam dan luar bidang apa saja.
“Jadi kita harus tangguh di bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya. Karena itu, ketahanan nasional yang merupakan sebuah kondisi dinamis yang digambarkan oleh ketangguhan, keuletan dan kemampuan untuk mengatasi berbagai ancaman,” kata Fasli.
Untuk itu, ketahanan nasional harus diupayakan sejak dini secara sinergis, terintegrasi antar semua komponen bangsa. “Sejak dari awal umur bangsa kita dan pertahankan terus dan harus kita lakukan terus menerus secara terintegrasi dan juga berkelanjutan,” terangnya. (nya/69)