Rumah sakit (RS) itu adalah organisasi bisnis. Semua kegiatan dan kebijakan harus diperhitungkan , dengan memperhatikan komponen-komponen management. Mulai dari pemilihan sumber daya manusia(SDM) dan penempatan SDM nya, aneka jenis pelayanan akan dilakukan, serta product pelayanan dan penunjangan.
Begitu pula pilihan alat-alat medis digunakan. Alat-alat medis itu mirip dengan gadget kita pegang sehari-hari, senantiasa ter up-date tekhnologinya, sehingga perlu pertimbangan matang dalam membeli alat-alat medis.
“Ini bagian strategi rumah sakit syariah agar sukses berjalan profesional” tutur Direktur Utama (Dirut) RS Yarsi, dr. Mulyadi Muchtiar, MARS, setelah menerima Sertifikasi RS Syariah, pagi tadi.
Kini RS Yarsi menjadi RS Syariah pertama di Jakarta. Tentunya butuh strategi lainnya untuk sukses . Dokter Mulyadi bercerita, di RS.Yarsi, satu specialisasi dengan specialisasi lain membutuhkan alat berbeda satu sama lain. Sehingga harus senantiasa memastikan efektivitas dan fungsional alat-alat tersebut. “Mempertimbangan Return of investment ,” terangnya
Semua itu harus dilakukan secara profesional. Dengan management syariah ,RS Yarsi memastikan akad dari semua perjanjian kerjasama (MOU) berjalan baik, dan memberikan komitmen. Tidak ada rasuah dalam proses-proses dilakukan,mencoba untuk bertransaksi tanpa adanya bunga bank. “Semua ini kami berproses, barangkali belum sempurna, tetapi RS.Yarsi berusaha menerapkan sepenuhnya,” ucap Dirut RS.Yarsi.
Kemudian untuk menjadi sukses, RS Yarsi Syariah punya indikator mutu harus diterapkan.” ini menjadi acuan dan di evaluasi tingkat capaiannya,” jelas dokter Mulyadi
Lalu, saat ditanya memerlukan waktu berapa lama untuk meraihi sertifikat syariah? Dokter selalu berpenampilan tampan ini menjelaskan, mendapat akreditasi syariah ini,RS Yarsi harus meraih akreditasi Rumah Sakit Paripurna terlebih dahulu, baru boleh mengikuti akreditasi syariah. Menjalankan standard patient safety RS dulu, baru diterapkan standard akreditasi syariah.
Sedangkan proses itu semua dijalankan dan disiapkan sejak tiga tahun lalu, dari pembangunan rumah sakit. Akreditasi paripurna kami raih awal tahun 2020, dilanjutkan dengan standar quality managemen tahun yang sama,hingga akreditasi syariah mulai disiapkan awal tahun 2021. Akhirnya pada tahun 2021 tepatnya 29 Desember, RS.Yarsi dipercaya menyandang standar syariah
RS Yarsi setelah menerima sertifikasi RS Syariah tidak eksklusif , tidak memberikan pelayanan bagi masyarakat muslim saja.RS Syariah Yarsi tetap melayani semua ras, suku, golongan maupun agama. “Kami tetap akan memberikan layanan standar praktik kedokteran yang berbasis Evidence Based Medicine dan menghormati semua keyakinan pasien,” tegas dokter Mulyadi.
RS.Yarsi dinyatakan memenuhi syarat sebagai RS Syariah pertama di DKI Jakarta. Seremonial penyerahan sertifikat dilakukan 12 Januari 2022. Disaksikan antara lain, Ketua Umum Pengurus Pusat Majelis Upaya Kesehatan Islam Seluruh Indonesia(KetumPP MUKISI), dr.Masyhudi AM,M.Kes ,Ketua Yayasan Yarsi , Prof. Dr. H Jurnalis Uddin, PAK dan Gubenur DKI Jakarta, diwakiliKepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, dr,Widyastuti,MKM.
Dokter Widyastuti menyatakan, apresiasi serta selamat atas diraihnya Sertifikat Syariah dari Dewan Syariah Nasional (DSN) terhadap Rumah Sakit YARSI.“Saya berharap dan bermimpi melalui sertifikat ini, RS. Yarsi siap untuk Go International secara global dan bisa menjawab tantangan masalah ke depan” ujar dokter Widyastuti
Sementara Ketum PP Mukisi bertanya, Mengapa RS Islam perlu Sertifikasi Rumah Sakit Syariah ? Jawabnya, hingga ini ,kita mengenal dan mengetahui RS Islam, tapi RS Islam hanya pemberian nama, atau label saja, tidak ada konsekuensi apapun terkait dengan nama itu, sehingga banyak RS Islam yang tidak lebih islami dengan RS yang lain, maka itu perlu standarisasi. ” Nah, sehingga standarisasi itu kita wujudkan dalam sertifikasi RS Syariah”.terang dokter Masyhudi.
Lebih jauh dokter alumni Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada ini memaparkan lima hal penting tentang sertifikasi RS Syariah yaitu, Sertifikasi RS Syariah merupakan standarisasi pelayanan Islami di RS, Sertifikasi RS Syariah tidak eksklusif untuk RS Islam tetapi inklusif untuk seluruh RS termasuk RS pemerintah. Kemudian sertifikasi RS Syariah tetap menjaga mutu dan keselamatan pasien, Sertifikasi RS Syariah mudah karena prosesnya sama dengan akreditasi KARS/JCI, Sertifikasi RS Syariah adalah berkah untuk seluruh ummat, untuk Indonesia, dan seluruh Dunia.
Menurut dokter Masyhudi ,kini tercatat 71 Rumah Sakit Syariah di Indonesia, namun hanya 24 RS yang telah mendapat sertifikat resmi, 9 dalam pra survey, 18 proses pendampingan, 2 Resertifikasi RS Syariah, 18 proses mendaftar pendampingan.
Penulis : Anggun