Bantu Penyembuhan Kesehatan Mental, UY Tampilkan Aplikasi Galau dan Ruang Sadar

Jaga diri paling penting memang menjaga kesehatan. Namun, jaga kesehatan tidak cuma soal makan makanan bergizi, olahraga, dan istirahat cukup saja. Lebih dari itu, perlu memperhatikan kebutuhan mental dan wajib menjaga kesehatan mental.

Kesehatan mental memiliki peran penting dalam mencapai kesejahteraan individu, masyarakat dan kesejahteraan suatu negara.

Fungsi mental yang bermasalah juga mempengaruhi kesehatan fisik. Depresi, misalnya, merupakan faktor resiko penyakit kanker dan masalah kardiovaskular. Akan tetapi meskipun erat kaitannya dengan kesehatan fisik, kesehatan mental belum mendapat perhatian semestinya.

Wakil Rektor III Universitas Yarsi , Octaviani Indrasari Ranakusuma, pagi tadi dalam Webinar Univeritas Yarsi menjelaskan, Selama ini yang mengalami gejala kesehatan mental, dianggap normal. Seperti penderita anxiety (kecemasan), stress, dianggap sebagai hal lumrah dalam hidup. Sehingga ketika sudah parah, maka akan terlihat bahwa kesehatan mental juga mempengaruhi kesehatan fisik, seperti hidup tidak teratur, makan tidak teratur, bahkan bisa menjurus ke arah lebih fatal seperti menyakiti diri sendiri bahkan bunuh diri. “Karena itu, kesehatan mental perlu mendapat perhatian sebagaimana kesehatan fisik lain,”ujar Octaviani

Psikolog Octaviani pada acara ini juga bicara tentang Cognitive Behavior Therapi (CBT). Menurut Alumni Universitas Indonesia, CBT merupakan suatu bentuk intervensi yang meyakini bahwa gangguan mental dan tekanan psikologis disebabkan oleh faktor-faktor kognitif.

Mengutip , Beck dan Ellis, kognisi yang maladaptif menyebabkan tekanan emosial dan masalah-masalah perilaku. Kognisi maladaptif seseorang berupa keyakinan atau skema umum tentang dunia, tentang diri, tentang masa depan muncul dalam pikiran-pikiran khusus dan otomatis dalam situasi tertentu. Seperti seseorang memperoleh nilai buruk pada satu ujian dapat berpikir bahwa ia bodoh, masa depannya akan suram karena ia tidak akan dapat pekerjaan, tidak akan dapat pasangan hidup dan sebagainya.

CBT meyakini bahwa dengan mengubah kognisi- kognisi maladaptif ini akan memperbaiki masalah-masalah emosional dan tingkah laku problematik pada seseorang. “Alias galaunya sesorang lenyap dan bahagianya seseorang muncul,” tutur Octaviani, mantan Dekan Psikologi Universitas Yarsi.

Masa remaja merupakan peralihan dari anak-anak. Mereka rentan terpapar masalah psikologis seperti perasaan tidak menentu, gundah gulana alias galau serta perasaan bahagia. Keduanya semua orang pasti pernah merasakannya

Terkait bahagia dan galau Universitas Yarsi (UY) melakukan penelitian multi disiplin antara bidang teknologi informasi dan psikologi.

Menurut Dekan Fakultas Teknologi Informasi Universitas Yarsi, Ummi Azizah Rachmawati turut berbicara pada webinar Universitas Yarsi menjelaskan, penelitian itu bertujuan membuat suatu sistem aplikasi untuk penyembuhan gangguan kesehatan mental melalui teknologi cyber (cyber healing) berdasarkan prinsip gamification yaitu membuat sistem aplikasi menyenangkan.

Gamification merupakan suatu teknik mendesain sistem menjadi lebih menarik dan menyenangkan saat digunakan. Gamification memungkinkan pengguna lebih berpartisipasi secara aktif serta dapat merangkul lebih banyak pengguna untuk menggunakan aplikasi yang sudah dibangun. “Terapi yang digunakan mengikuti Computer-Aided Cognitive Behavioral Therapy (cCBT),” terang Ummi.

Selanjutnya Ummi yang juga alumni Doktoral Universitas Indonesia menambahkan, cCBT merupakan salah satu cara dapat digunakan menjangkau lebih banyak anggota masyarakat yang membutuhkan penanganan psikologik berbasis internet dan komputer. Internet sudah semakin terjangkau oleh masyarakat Indonesia dan cakupannya di wilayah Indonesia sudah cukup luas.

cCBT diharapkan dapat lebih terjangkau,mudah digunakan masyarakat Indonesia tersambung dengan internet. cCBT berada dalam genggaman dan dapat diakses kapan saja. Sangat bermanfaat untuk inidividu yang mengalami gangguan psikologis dan membutuhkan tenaga professional namun sungkan atau tidak mampu bertatap muka dengan terapis karena masalah sosial, biaya atau jarak.

Sementara itu, Dosen Teknik Informatika Universitas Yarsi, Nova Eka Diana menambahkan , penelitian ini dilakukan kerja sama dengan mitra pengguna hasil penelitian serta institusi mitra, yaitu Klinik Psikologi Universitas Yarsi dan SMKN 31 Jakarta Pusat. Sebagai mitra untuk melakukan uji coba, teknologi informasinya difasilitasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Yarsi.

Metode dalam penelitian ini melalui tahapan pengumpulan data, tahap perancangan sistem, tahap pembangunan sistem, tahap pengujian sistem dan tahap penerapan sistem.

Luaran dari penelitian ini adalah sistem Cyber Healing Gamification Untuk Mental Health menggunakan Computer-Aided Cognitive Behavioral Therapy (cCBT).

Selanjutnya Nova menjelaskan, pada tahun pertama telah dibuat aplikasi Galaw ,sudah deploy di Play Store ,alamat akses untuk mengunduh yaitu https://play.google.com/store/apps/details?id=com.farhan.a1402015038. Galaw dan telah terdaftar sebagai kekayaan intelektual (HKI).

Pada Tahun kedua telah dibangun Ruang Sandar berbasis web, dapat diakses pada alamat https://ruang-sandar.ftiyarsi.info dan juga telah didaftarkan sebagai kekayaan intelektual (HKI).

Pada Tahun ketiga akan dibangun aplikasi Galau V2 (versi2) sebagai perbaikan dari versi sebelumnya diaplikasikan menjadi versi mobile.

Jadi Galaw dan Ruang Sandar adalah hasil riset dari Teknik Informatika dan Psikologi Universitas Yarsi .” Galau dan Ruang Sandar berupa aplikasi untuk penyembuhan gangguan kesehatan mental melalui teknologi cyber (cyber healing) berdasarkan prinsip gamification,”tutup Nova.

Webinar UY kali ini mengangkat tema, Curhat Yuk, Masa Remaja Bahagia vs Galau .dihadiri lebih 300 pelajar remaja.