Jabatan di dunia akademis sangat tinggi. Sebagai Guru Besar Fakultas Teknologi Industri (Gubes FTI) Institut Teknologi Bandung , keahlian Ergonomi Rekayasa Kerja dan keselamatan kerja. Tidak semua orang bisa seperti Prof.Ir.Yassierli, S.T.,M.T.,Ph.D disapa akrab dengan Prof. Yassierli meraih karier itu.
Pendidikan tinggi Gubes FTI dimulai jenjang sarjana(S1) Teknik Industri Institut Teknologi Bandung (ITB),1997, Magister Teknik dan Manajemen Industri (S2), ITB,2000 dan Doktor (S3) industrial and systems Engineering, Virginia Polytechnic Institute and State University, Virginia-Amerika Serikat tahun 2005.
Selain itu aktif organisasi profesi diantaranya. Gubes FTI Pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pakar Perhimpunan Ergonomi Indonesia (PEI) dan sebagai President of SEANES (Southeast Asian Network of Ergonomics Society) untuk periode 2015-2017. Kemudian Komite Manajemen Risiko MWA ITB tahun 2024 hingga kini.
Sepanjang karya hidup, Prof Yassierli banyak menerima penghargaan bergengsi, di antaranya, Penghargaan International Ergonomics Association (IEA) dalam Triennial Award on Promotion of Ergonomics in Developing Countries 2021. IEOM Award on Outstanding Professor in Human Factors & Ergonomics 2021 dari Industrial Engineering and Operation Management Society dan masuk daftar 100 Tokoh K3 Indonesia tahun 2022.
Hebatnya lagi Gubes FTI ITB banyak berkontribusi dalam penelitian dan proyek, satu diantaranya, Bimbingan Desain dan Produksi Kaki Palsu bagi Tunadaksa (Yayasan Difabel Mandiri Bandung 2017).
Prof. Yassierli layak jadi idola dan teladan anak muda dan mahasiswa Indonesia. Kini dalam Kabinet Murah Putih Presiden Prabowo Subianto, diamanahkan sebagai Menteri Ketenagakerjaan
Saat menerima Usman dari Majalah KABAR Yarsi interviu, Kamis,20 Maret Prof Yassierli sangat komunikatif dan bersemangat. Banyak beri pengetahuan mencerahkan dan kiat sukses. Seperti riset kampus ideal dan baik, harus menjawab kebutuhan industri,Ini tantangan. Jika perguruan tinggi (PT) bisa melaksanakannya akan sangat baik, sehingga banyak penelitian akan dibiayai industri.Bagi dosen melakukan riset tidak akan kekurangan dana. Riset kampus akan geliat.
Sekarang industri bergerak,mengarah pekerjaan digital.Tapi lulusan PT masih konvesional. Tidak pas (kebutuhan industri tidak terpenuhi).Tentunya industri tidak mendapatkan tenaga kerja dalam negeri, akhirnya mencari dari luar negeri dan lulusan PT (sarjana) menganggur.
Menurut Prof Yassierli riset kampus (institusi pendidikan Indonesia) harus segera evaluasi, menjawab kebutuhan industri. Sehingga bisa salah satu mengatasi pengangguran.Lulusan (sarjana) sudah sesuai kebutuhan industri. Sarjana tidak lagi menganggur. “Harusnya yang diajarkan kampus merupakan hasil dari riset,” imbuh alumnus Doktor Virginia-Amerika Serikat.
Riset itu bagian Tridharma PT. Seorang dosen harus senang melakukan riset, kalau tidak senang, salah pilih alias jangan jadi dosen. “ Kalau tak senang meneliti jadi saja trainer atau pelatih,” ujar Prof Yassierli
Ditambahkannya, dosen itu harus bisa mengajar, pengabdian dan melakukan penelitian. Kalau dosen sudah punya fasion penelitian, maka akan senang membaca literatur , jurnal,dan update terus tentang penelitian orang dibelahan bumi. Dosen akan dapat pengetahuan.lalu bisa bangun jaringan,akhirnya bisa membagi pengetahuan di PT dan mahasiswanya akan wawasan.
Terkait meraih sukses,jurusnya, anak muda dan mahasiswa harus berusaha maksimal.Manfaatkan segala peluang.“Punya prinsip orang lain bisa kita harus bisa,” ujar Pak Menteri Ketenagakerjaan
Setelah itu lakukan inovasi agar lebih dari orang lain, inovasi cara belajar, menggunakan alat bantu belajar, strategi belajar (punya keinginan besar)
Tantangan terberat melawan malas dari diri sendiri, jangan santai dan manfaatkan waktu. Hanya orang-orang yang komit dengan semangat dan disiplin akan sukses. “Harus bersusah-susah dulu capai hasil akhirnya menjadi manusia (SDM) unggul “Bersusah-susah dulu bukan menyiksa diri (pada waktunya belajar harus fokus belajar),” terangnya.
Saat ini Kementerian Ketenagakerjaan(Kemenaker) membangun dan menjalankan model hubungan industri Pancasila, melahirkan gerakan produktivitas hingga lahir SDM unggul. Indonesia unggul harus memiliki kompetensi, keterampilan, keahlian, etos kerja, kompetisi serta punya akhlak (etos kerja Pancasila),
Selamat ulang tahun Universitas Yarsi ke-58 tahun , Yarsi secara institusi harus terus melakuan terbaik dan mahasiswanya harus meningkatkan kompetensi digital dan bahasa. Jangan puas dengan ijazah, harus terus semangat, belajar yang baru. Ikuti pelatihan dan sertifikasi, ini modal untuk berkompetisi secara nasional dan internasional sehingga SDM Indonesia unggul. Universitas Yarsi bagian berkontribusi menciptakan SDM unggul, tetaplah berkontribusi lebih baik untuk negeri. “saya doakan yarsi lebih sukses,” tutup Menteri Ketenagakerjaan, Prof Yassierli (usman)