Diabetes Melitus (DM) atau yang lebih dikenal dengan istilah kencing manis merupakan salah satu penyakit kronis menahun yang menjadi masalah kesehatan global. Penyakit ini ditandai dengan kadar glukosa darah (gula darah) melebihi normal yaitu kadar gula darah sewaktu sama atau lebih dari 200 mg/dl, dan kadar gula darah puasa di atas atau sama dengan 126 mg/dl (Hestiana, 2017). Penyakit DM dapat menyerang berbagai usia. Beberapa faktor risiko seseorang menderita DM adalah hipertensi, kegemukan, riwayat keluarga, merokok, kurang olahraga, pola makan, gaya hidup dan stress. (De Silva, A. P., 2018) Penyakit DM dikenal sebagai silent killer karena sering tidak disadari oleh penderita dan saat diketahui sudah terjadi komplikasi (Hestiana, 2017). Komplikasi kelainan rongga mulut meliputi penyakit gusi (periodontitis), infeksi mulut, xerostomia (mulut kering), penyembuhan luka yang lambat, dan masalah lainnya (Rohani, 2019).
Hasil observasi Ibu ibu anak yatim di Yayasan Al-Istiqomah Tenggulun beralamat di Jalan Menteng Tenggulun RT 012, RW 01 Kelurahan Menteng, Jakarta Pusat, ada beberapa yang menderita Diabetes Melitus. Sebagian besar belum mengetahui pernah melakukan pemeriksaan gula darah, sehingga tidak mengetahui adanya DM. Ibu-ibu juga banyak yang belum mengetahui manifestasi oral DM. Sehingga kegiatan ini dilakukan dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya ibu-ibu di Yayasan Al-Istiwomah Tenggulun mengenai pentingnya menjaga kesehatan mulut dalam konteks DM.
Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 6 Maret 2024 di Yayasan Al-Istiqomah Tenggulun Jakarta Pusat dihadiri oleh 40 Ibu Ibu binaan di Yayasan Al Istiqomah Tenggulun dan didampingi oleh pengurus Yayasan. Sebelum edukasi dimulai, panitia membagikan kuesioner pre-test yang terdiri dari 7 pertanyaan. Edukasi mengenai manifestasi oral DM dan cara mencegahnya menggunakan media powerpoint, leaflet dan video edukasi tentang manifestasi oral DM dan cara mencegahnya dan kemudian diakhiri dengan pengisian kuesioner post-test. Setelah itu dilakukan pemeriksaan gula darah sewaktu dan pemeriksaan rongga mulut untuk mendeteksi dini adanya diabetes atau prediabetes.
Hasil Kegiatan
Hasil uji statistik menunjukkan adanya perbedaan bermakna pengetahuan sebelum dan sesudah kegiatan dengan nilai rata-rata pre-test adalah 54,64 dan untuk post-test adalah 82,14. Pada pemeriksaan Gula Darah Sewaktu, terdapat 4 orang responden yang memiliki nilai gula darah sewaktu ≥200 mg/dL, dan sebanyak 6 responden dengan kondisi pradiabetes dengan nilai 140-199 mg/d. Responden merupakan penderita DM dan mengkonsumsi obat rutin Metformin. Pada pemeriksaan rongga mulut hampir pada semua responden terdapat Gingivitis dan karies. Monitoring dilakukan setelah 2 bulan kegiatan. Hanya 20 responden yang mengisi kuesioner evaluasi dan monitoring.
Kesimpulan dan Saran
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat berupa edukasi pengetahuan manifestasi oral DM dapat meningkatkan pengetahuan dengan hasil uji statistic menunjukkan adanya perbedaan bermakna pengetahuan sebelum dan sesudah kegiatan (p<0.05). Media cetak berupa leaflet, media power point dan video, membantu mempermudah penangkapan informasi bagi peserta.Skrining DM, dapat membantu mendiagnosis dini penyakit DM. Pada skrining pemeriksaan kadar gula darah sewaktu juga mendapati terdapat 4 responden penderita DM dan 5 responden dengan kondisi pradiabetes. Pemeriksaan rongga mulut untuk mendeteksi adanya manifestasi oral pada penderita DM dan pradiabetes.
Diharapkan pelaksanaan edukasi dan skrining DM dapat dilakukan secara berkelanjutan dan berkala dengan monitoring dan evaluasi berkala. Mengembangkan aplikasi berbasis digital yang dapat diakses oleh masyarakat luas untuk memberikan informasi mengenai DM dan manifestasi oralnya, serta menyediakan fitur untuk memonitor kesehatan secara mandiri.
Kegiatan ini sudah dipublikasi di jurnal nasional https://journal.universitaspahlawan.ac.id/index.php/cdj/article/view/31822