Hingga kini, masih sedikit orang berminat operasi katarak. Salah satunya disebabkan masyarakat punya masalah keterbatasan informasi terkait katarak, sehingga mereka tidak paham bahwa Katarak sebenarnya bisa disembuhkan atau diperbaiki.
Salah satu kendala pemberantasan buta katarak datang dari masyarakat (pasien) yang tidak mengetahui informasi kalau kondisi itu bisa diperbaiki. Ini umumnya terjadi pada usia lanjut dan taunya katarak bagian dari penuaan, padahal tidak.
Katarak bukanlah vonis akhir untuk kehilangan penglihatan. ”Dengan operasi sederhana, penderita katarak dapat kembali melihat dengan jelas,” ,” terang dr. M. Arief Herdiawan, Sp.M (dokter Arief) pada bakti sosial operasi katarak gratis di Eka Hospital (EH) Bekasi, Minggu (2/2/25)
Dokter Arief menambahkan, kegiatan di EH Bekasi merupakan program corporate social responsibility bertujuan memberikan solusi nyata bagi penderita katarak selama ini terkendala akses terhadap layanan kesehatan.
Bakti sosial ini hasil kerjasama, Pusat Peduli Penglihatan Universitas Yarsi (Yarsi Save Vision), Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia(Perdami) Cabang Bekasi dan EH Bekasi.
Selanjutnya dokter Arief ,juga Ketua Panitia menjelaskan, kolaborasi ini merupakan wujud nyata komitmen kami dalam memberikan pelayanan kesehatan terbaik dan membantu mereka yang membutuhkan. Harapannya dengan program ini masyarakat punya masalah katarak terbantu dan dapat meningkatkan kualitas hidup. ” Ayo kita jaga kesehatan dan selalu bergaya hidup sehat,” ajak dokter Arief
Ketua Perdami Bekasi dr. Irsad Sadri, SpM(dokter Irsad) menambahkan, program kolaborasi ini tidak hanya operasi katarak, namun mencakup edukasi kesehatan mata kepada masyarakat. Tujuannya membantu dan beri solusi masyarakat punya masalah katarak serta ingin menciptakan kesadaran bahwa kesehatan mata sangat penting dan harus dijaga sejak dini. ”Seperti cara mencegah katarak dan menjaga kesehatan mata secara umum”,terang dokter Irsad
Perdami Bekasi sudah sering mengelar operasi katarak. Kegiatan kali ini sama dengan kegiatan sebelumnya, hanya tempatnya aja berbeda-beda.
Alumnus Fakutas Kedokteran Andalas menyatakan, katarak jika diabaikan bisa menyebabkan kebutaan dan produktifitas menurun. Orang menderita katarak perlu bantuan , karena untuk mengurus dirinya sendiri tidak bisa.”Kini perlu diwaspadai, tengah terjadi pasien katarak berusia produktif,” cakapnya.
Gaya hidup bisa mempengaruhi munculnya katarak. Katarak itu ada proses degeneratif atau mereka sering terkena sinar matahari, perokok. ”Semua ini faktor antioksidan.”kata dokter Irsad.
Ditambahkannya, seseorang sudah di vonis katarak,segera operasi katarak. Jangan tunggu gangguannya parah berat hingga tidak bisa melihat sekali.Jika merasa penglihatan mulai terganggu aklibat katarak segera periksakan ke dokter mata dan segeralah dioperasi. ”Makin cepat dioperasi makin mudah dan mengurangi komplikasi,” serunya.
Bagi mereka sudah operasi katarak,jagalah kebersihan. Mata dioperasi selama seminggu jangan kena air,
Lebih jauh lagi, orang yang telah operasi katarak bisa lagi kena katarak(katarak sekunder). Namun tak usah takut,operasi tidak seperti pertama kali, waktunya sangat singkat dan operasi gunakan laser, dikerjakan tidak di kamar operasi.(hanya membersihkan kekeruhan).
Jika kita berumur panjang pasti akan mengalami katarak (tipis ). Orang yang bergaya hidup sehat dan bisa menjaga kesehatan akan terhindar katarak.Karena itu mulai kini mari kita jaga kesehatan dan bergaya hidup sehat. Jadi operasi katarak kali ini dan sebelumnya bertujuan bantu masyarakat punya katarak.” tegas dokter Irsad.
Sementara Rektor Universitas Yarsi, Prof,dr.Fasli Jalal, Ph.D (Prof Fasli) mengatakan, kegiatan sangat mulia,tidak bisa terlaksana jika Yarsi Save Vision (Yarsi SV) sendiri melaksanakan. Karena itu berkolaborasi sehingga program kerja bisa terwujud dan.masyarakat punya masalah katarak akan tertolong.
Menurut Wakil Menteri Pendidikan Nasional 2010,acara ini dalam rangka mengentaskan kebutaan dinegeri ini dan membantu Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam program penanggulangan kebutaan dan gangguan penglihatan.
Kegiatan ini sudah rutin dilakukan Save Vision Universitas Yarsi bekerjasama dengan Perdami Bekasi.. “ Universitas Yarsi ingin juga lebih sering bekerjasama dengan EH ,” kata Prof Fasli.
Terima kasih kepada Perdami Bekasi dan EH Bekasi mau beraliansi dengan Universitas Yarsi . “Universitas akan berusia 58 tahun akan selalu bantu tanggulangi dan memerdekakan penglihatan bagi mereka belum dapat kesempatan.
Hebatnya kegiatan ini , Rektor Universitas Yarsi berkunjung ke kamar peserta yang akan dioperasi katarak. Menggunakan baju operasi warna hijau , menyapa, mendoakan dan memberikan semangat peserta operasi katarak dan dokter yang bertugas.
Selain Rektor Universitas Yarsi, Ketua Perdami Bekasi ,Ketua Panitia dan para dokter spesialis mata ,hadir pula Hospital Director Eka Hospital Bekasi, dr. Liong Ajub, MM (usman)