Tim Koordinasi One Health di kota Tangerang dan 3 pesan kesehatan masyarakat

Pada 28 November 2024 saya menyampaikan presentasi pada Pertemuan Penyakit Zoonosis dalam rangka kepastian efektifitas penanganan dan pengendalian zoonosis dan penyakit infeksius baru, di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang. Pihak pemerintah Kota Tangerang bermaksud membentuk Tim Koordinasi Daerah, sesuai Peraturan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan No. 7 tahun 2022.

Sebagai presentan tunggal maka saya sampaikan lima hal perkembangan konsep Satu Kesehatan, atau One Health dan pesan kesehatan masyarakat.

Pertama, kita kenal bersama bahwa One Health adalah kerja bersama antara Kesehatan Manusia, Kesehatan Hewan dan Kesehatan Lingkungan. Nah kini konsep kesehatan lingkungannya sedikit berkembang, ada yang menjadi Kesehatan Ekosistem dan ada pula yang menambahkan faktor tanaman sehingga menjadi Kesehatan Manusia, Kesehatan Hewan, Kesehatan Lingkungan dan Tanaman, jadi total empat aspek.

Ke dua, kegiatan pembentukan Tim Koordinasi di tingkat kota seperti Tangerang ini sebenarnya merupakan tindak lanjut dari kegiatan global, regional dan nasional. Di tingkat Global sudah ada nota kesepahaman yang ditandatangani pimpinan World Health Organization WHO di kesehatan, Food and Argicultural Organization FAO di pertanian, World Organization on Animal Health WOAH di kesehatan hewan, dan United Nations Environment Programme UNEP di kesehatan lingkungan. Indonesia juga sudah memelopori kegiatan One Health pada saat kita memegang Presidensi G20 dan ketika memegang Keketuaan ASEAN. Artinya, di tingkat Kota dan Kabupaten jelas perlu ada kegiatan lintas sektor untuk penerapan One Health ini.

Ke tiga, saya sampaikan bahwa kalau sudah terbentuk Tim Koordinasi One Health di kota Tanggerang -dan juga Kab/kota lain negara kita- maka jelas perlu kegiatan yang baik, yang dapat diselenggarakan dalam bentuk One Health Join Plan of Action (OH JPA). Kegiatan-kegiatan ini harus diimplementasikan dengan baik dan dilakukan monitoring evaluasi secara seksama.

Ke empat, saya tekankan kembali bahwa kegiatan One Health bukan hanya diperlukan untuk masa sekarang ini tetapi juga untuk antisipasi kemungkinan wabah, dan bukan tidak mungkin untuk pandemi mendatang. Seperti diketahui bahwa penyakit yang bersumber dari binatang (zoonosis) merupakan salah satu kemungkinan penyebab pandemi mendatang, bersama penyakit lain seperti berbagai jenis Influenza, infeksi virus korona, penyakit “X” dll.

Ke lima dan sebagai penutup, menjawab pertanyaan peserta maka saya sampaikan tiga hal penting menjaga kesehatan masyarakat. Pertama, kebijakan pemerintah agar selalu memperhatikan aspek dan dampak kesehatan, yang kita kenal sebagai pembangunan berwawasan kesehatan. Ke dua, program promotif preventif benar-benar harus dapat dilaksanakan dengan porsi yang utama, tidak cukup dengan slogan semata. Ke tiga, kita semua anggota masyarakat perlu terus menjaga kesehatan, memberi perhatian pada kesehatan kita dan keluarga, serta selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat setiap harinya.

Prof Tjandra Yoga Aditama
Direktur Pascasarjana Universitas YARSI
Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara