Pemerintah Kuba menerapkan sistem kesehatan nasional lewat layanan kesehatan gratis untuk semua warganya. Tidak ada rumah sakit atau klinik swasta. Pembiayaan ditanggung pemerintah. Motto terkait kesehatan kuba adalah prevent before you cure.
Formation of an abundant human capital melalui pendidikan kedokteran. Kuba mengekspor tenaga medis melalui misi internasional , menghasilkan pendapatan dan mempengaruhi politik global. Berdasarkan family doctor and nurse dibangun sejak tahun 1984.
Sistem layanan kesehatan Kuba sering dipuji karena metrik seperti angka kematian bayi rendah dan harapan hidup tinggi . Kuba menjadi leader dalam international medical solidarity dan menjadi aset dalam diplomasi Kuba dengan negara lain.
Duta Besar(Dubes) Indonesia untuk Kuba , Bahamas, Jamaika, Haiti dan Republik Dominkana,Dra.Nana Yuliana ,M.A, M.Si., Ph.D ( Ibu Nana) menyatakan itu saat berkunjung ke Universitas Yarsi.
Selanjutnya Ibu Nana mengatakan, Kuba memiliki rasio dokter perkapita sangat tinggi dengan penekanan pada pencegahan. Negara Kuba memiliki 9 dokter dan 9 perawat per 1000 populasi.
Kuba punya tiga tingkat sistem kesehatan, mulai tingkat satu, setiap klinik dokter dan perawat melayani 20-40 keluarga per lingkungan. Tim ini tinggal diatas klinik dan tersedia 24 jam dan memeriksa setiap keluarga seminggu sekali. Tingkat kedua poliklinik komunitas melayani 30ribu-60ribu orang dan mendukung klinik dokter-perawat keluarga. Sedangkan tingkat tiga adanya pusat penelitian dan pengajaran untuk mahasiswa kedokteran dan keperawatan disetiap pelayanan kesehatan.
Dubes Indonesia untuk Kuba di Universitas Yarsi juga menyampaikan diplomasi medis Kuba diataranya Escuela Latinoamericana de Medicina (ELAM) berupa sekolah kedokteran di dunia terletak di Kuba, Lebih 19550 negara Semua masa menerima beasiswa penuh. Kemudian kini lebih dari 15047 dokter Kuba bertugas di 66 negara . Dokter asal Kuba telah menyelamatkan lebih 4 juta nyawa melalui misi medis internasional.
Selain itu ibu Nana tidak ketinggalan menerangkan diplomasi medis Kuba terhadap Indonesia. diantaranya beasiswa untuk mahasiswa Indonesia dimulai tahun 1972 dan tahun 2024, dua mahasiswa menyelesaikan pendidikan kedokterannya dan kembali ke Indonesia dan masih 1 mahasiswa belajar ilmu kedokteran di Kuba.Kemudian semangat internasionalisme berupa misi medis Kuba saat bencana , turun langsung di situasi bencana.
Dalam kunjungannya Bu Nana juga menginformasikan dan mengajak sinergi Fakultas Kedokteran Yarsi dan Universitas Yarsi bisa kerjasama dengan pemerintah Kuba.
Sementara Rektor Universitas Yarsi, Prof.dr. Fasli Jalal,Ph.D menyatakan selamat datang kepada rombongan Dubes Kuba di Universitas Yarsi. setelah itu Prof fasli menjelaskan fasilitas dan sarana prasarana moderen dimiliki Universitas Yarsi serta menyambut baik tawaran kerjasama dan sinergi . Selanjutnya akan mempersiapkan berbagai hal sehingga terjalin kerjasama.
Selain Ibu Nina ,Dubes Kuba untuk Indonesia, Dagmar Gonzales Graudengan juga hadir bersama rombongan. Sedang dari Universitas Yarsi selain rektor, hadir Dekan Fakultas Kedokteran Prof.dr.Pratiwi Puji Lestari Sudarmono, Ph.D.Sp.M.K ,beberapa wakil rektor (usman)